STUDI GENESA DAN KARAKTERISTIK BAHAN GALIAN JASPER “BADAR BESI” DAERAH KALIREJO, KECAMATAN KARANGGAYAM, KABUPATEN KEBUMEN PROVINSI JAWA TENGAH
Abstract
Boomingnya trend batumulia khususnya batu akik di Indonesia akhir-akhir ini merupakan salah satu peristiwa yang melatarbelakangi penelitian ini. Jasper merupakan satu dari sekian jenis group mineral kalsedon dengan komposisi SiO > 75%, berwarna buram karena efek peresapan unsur lain sebagai pengotor sehingga berdasarkan karakteristik sifatnya tersebut, jasper dapat hadir dengan berbagai warna seperti; hijau, merah, kuning, atau cokelat dan beberapa jasper memiliki warna lebih dari satu. Karakter fisik yang menarik inilah yang menjadikan jasper sebagai komoditi bahan galian yang cukup diminati di era sekarang ini, sehingga perlu dioptimalisasikan secara baik dan benar untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat. Daerah penelitian terletak di Kalirejo, Kecamatan Karanggayam, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah. Secara regional lokasi penelitian termasuk kedalam Formasi Waturanda yang didominasi oleh batupasir vulkanik, tuff, dan breksi vulkanik. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui karakteristik dan genesa pembentukan jasper hematit dengan menggunakan metode analisa petrografi, mineragrafi, x-ray diffraction, dan geokimia x-ray fluorescence. Berdasarkan hasil evaluasi data petrografi, mineragrafi, XRD, dan geokimia XRF, maka genesa pembentukan jasper di daerah penelitian dapat diinterpretasikan terbentuk akibat proses peperitisasi dimana reaksi dari proses pencampuran antara lava basalt dengan sedimen basah yang menyebabkan perubahan fisik dan mineralogi pada sedimen basah yang kemudian menjadi sangat kompak, dengan tekstur yang halus (peperit), kemudian peperit tersebut mengalami proses alterasi karena kontrol fluida hidrotermal. Peningkatan nilai komposisi silika (SiO2) menjadi sangat tinggi diakibatkan oleh pengaruh proses alterasi hidrotermal “silisifikasi” dimana terjadi penggantian unsur-unsur semula dari peperit oleh silika. Keterdapatan jasper pada daerah penelitian berasosiasi dengan lava basalt dan breksi hialoklastik, hal tersebut mengindikasikan bahwa jasper terbentuk pada lingkungan bawah laut (submarine volcano). Meskipun keterdapatan jasper (Badar Besi) dilokasi penelitian hanya setempat-setempat namun cukup berpotensi untuk dioptimalkan untuk peningkatan perekonomian lokal dengan cara dikelola dengan baik dan benar.
Kata kunci : Karanggayam, Kebumen, jasper, peperitisasi, hialoklastik, lava basalt, alterasi hidrotermal, silisifikasi.
References
Guilbert, G.M & Park, C.F., 1986, The Geology of Ore Deposits, W.H. Freeman and Company, New York.
McPhie J., Doyle. M and Allen. R, 1993., Volcanic Textures A guide to the interpretation of textures in volcanic rocks Centre for Ore Deposit and Exploration Studies. University of Tasmania.
Pulunggono, A., dan Martodjojo, S., 1994.Perubahan tektonik Paleogen-Neogen Merupakan peristiwa tektonik penting di Jawa; Proceeding Geologi dan Geologi Tektonik Pulau Jawa, ISBN,UGM Yogyakarta, p. 37-51.
Skilling I.P., White. J.D.L.., McPhie. J, 2001., Peperite: a review of magma sediment mingling Journal of Volcanology and Geothermal Research 114 (2002).
Van Bemmelen, RS., 1949. The Geology of Indonesia, Vol 1A.1st Edition. Govt. Printing Office, The Hague.
Vaughan, D.J., Craig, J.R., 1981, Ore Microscopy Ore Petrography, John Wiley & Sons, New York, Chichester, Brisbane, Toronto, 406h.
William, H., Turner, F.J., Gilbert, C.M., 1954, Petrography, An Introduction to Study of Rocks in Thin Section, W.H. Freeman and Company, San Francisco, 406 h.
Prosiding ini memberikan akses terbuka langsung ke isinya dengan prinsip bahwa membuat penelitian tersedia secara gratis untuk publik mendukung pertukaran pengetahuan global yang lebih besar.
Semua artikel yang diterbitkan Open Access akan segera dan secara permanen gratis untuk dibaca dan diunduh semua orang.