OPTIMASI RECOVERY EMAS DAN PERAK DENGAN SIANIDASI PADA DEPOSIT BIJIH EMAS KADAR RENDAH DI PT. NUSA HALMAHERA MINERALS DAERAH GOSOWONG KABUPATEN HALMAHERA UTARA, PROVINSI MALUKU UTARA

  • Apriani Sarempa Mahasiswa Jurusan Teknik Pertambangan, Sekolah Tinggi Teknologi Nasional
  • Ag. Isjudarto Dosen Jurusan Teknik Pertambangan, Sekolah Tinggi Teknologi Nasional

Abstract

Telah dilakukan penelitian tentang sianidasi emas dan perak dari deposit low grade Kencana Yellow 2 (KY2) yang diambil pada Room Pad  PT. Nusa Halmahera Minerals. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui recovery emas dan perak pada titik optimal leaching sianida deposit bijih kadar rendah di PT. Nusa Halmahera Minerals dan mengetahui parameter utama untuk memperoleh recovery emas dan perak tertinggi. Berdasarkan hasil penelitian tersebut divariasikan beberapa parameter leaching sianida, diantaranya variabel konsentrasi larutan, % solid, penambahan Pb(NO3)2  dan ukuran partikel (size). Recovery tertinggi pada parameter kekuatan larutan adalah 94,60% emas dan 85,12% perak dengan dosis sianida adalah 450 ppm, sianida yang digunakan dalam proses leaching berasal dari NaCN. Dalam konsentrasi tertentu, makin besar konsentrasi sianida (CN-) dari larutan, makin besar kelarutan Au dan Ag serta jumlah pengotor (impurities) lainnya sehingga akan sedikit menghambat. % solid yang ideal digunakan adalah 47% solid dengan recovery emas 94,91% dan perak 90,38%. Persen solid merupakan perbandingan antara berat padatan dengan berat total, makin besar persen solid, berarti makin banyak  jumlah padatan, sehingga kesempatan untuk bereaksi antara emas dan perak dengan larutan akan semakin kecil. Penambahan Pb(NO3)2   ideal adalah 100 ppm dengan recovery emas 93,92% dan perak 91,28%, Pb(NO3)2 yang dikenal juga sebagai leed nitrat, biasa digunakan dalam pengolahan sistem cyanide dimana berfungsi sebagai katalisator oksidator kuat dalam pengolahan, fungsi tersebut dapat bekerja sebagai penghancur pirit dan mengoksidasi logam-logam dalam batuan atau lumpur. Semakin halus ukuran butiran, maka derajat liberasi (kebebasan mineral atau unsur dalam bijih) dan luas permukaan efektif semakin besar sehingga makin besar kesempatan atau kontak antara permukaan butiran dengan larutan.   Ukuran partikel (size) terkecil 32,6 mikron dengan recovery  emas mencapai 95,93% dan 86,11% perak, Hal ini menunjukan bahwa untuk meningkatkan % recovery dari emas dan perak maka parameter ukuran partikel (size) merupakansalah satu parameter leaching sianida yang mampu mengekstraksi lebih banyak dari pada parameter lainnnya.

References

Aji, M Winanto., Sukamto., Sudaryanto. (2001),” Pengolahan Bahan Galian”, Program Studi Teknik Pertambangan, Fakultas Teknologi Mineral, Universitas Pembangunan “Veteran” Yogyakarta.

Aji, M Winanto., Sukamto., 1992,” Penelitian Kenaikan Kadar Emas Dan Perak Dalam Sand Tailing Hasil Proses Sianidasi”, Fakultas Tambang - UPN “Veteran” Yogyakarta.

Candra.,2011,” Pengaruh Konsentrasi Dan Kemurnian Serbuk Seng Pada Ekstraksi Emas Metoda Pengendapan Seng”, Jurusan Teknik Metalurgi Dan Material, Universitas Indonesia. Jakarta

Ciputra, F., 2010,” Pengaruh Penambahan H2O2

Pada Sianidasi Emas Dari Batuan Mineral”, Jurusan Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Teknologi Sepuluh November.

Desita, Masorra., 2014,” Kajian Teknis Pengolahan

Tailing Hasil Amalgamasi Emas

Sudirman, dan Y. Emsal. 2011” Bahan Galian Logam Emas”, Makalah kelompok II, Bogor---

Sutoto., 2007,” Journal of Waste Management Technology”, Pusat Teknologi Limbah Radioaktif, Batan.

Sutarto, H., 2010,” Endapan Mineral”, Jurusan Teknik Geologi – FTM,UPN “Veteran” Yogyakarta.

Tahli.L., Rochani., Nuryadi. (2010),” Penelitian Pengolahan Emas Dengan Sianidasi Dan Ciladsorption Skala Pilotplant”, Laporan Akhir Tahun Anggaran, Pusat Penelitian Dan Pengembangan Teknologi Mineral Dan Batubara “tekMIRA” Bandung.

Menggunakan Metode Sianidasi Di, 2010,”Pengaruh Aerasi Pada Sianidasi Desa Paningkaban, Kecamatan

Emas Dari Batuan Mineral.” Gumelar Kabupaten Bayumas Jawa, 2011.” Bahan Galian Logam Emas”,

Tengah”, Fakultas Tambang - UPN

“Veteran” Yogyakarta.

Dian, W., 2013,” Ekstraksi Emas Dari Batuan Menggunakan Metode Sianidasi Dan Amalgamasi Dengan Penambahan Ketela Pohon”, Jurusan Matemetika Dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Jember. Jember

John, L., 2013,” Toguraci Underground Mine

Development”, PT. NHM. Gosowong.

Nurlaila, Hamid., Fitria., 2013,” Pengaruh Penambahan Vikosity Modifier Dan Hidrogen Peroksida (H2O2) Terhadap Recovery Emas dan Perak”, Fakultas Teknologi Industri – UMI, Makassar.

Proyek Emas Gosowong. 1999,” Deskripsi Komponen Pelindian”, Modul Pelatihan Deskripsi Komponen Pelindian, PT. NHM. Gosowong.

Robert,G., 2008,” Pengelolaan Sianida”, Attorney

General’s Department, Canberra ACT 2600 Makalah.

, 2013,”Ragam Pengolahan Emas”,

http://www.lautan-emas.com

Published
2016-03-04
How to Cite
Sarempa, A. and Isjudarto, A. (2016) “OPTIMASI RECOVERY EMAS DAN PERAK DENGAN SIANIDASI PADA DEPOSIT BIJIH EMAS KADAR RENDAH DI PT. NUSA HALMAHERA MINERALS DAERAH GOSOWONG KABUPATEN HALMAHERA UTARA, PROVINSI MALUKU UTARA”, ReTII, 00. Available at: //journal.itny.ac.id/index.php/ReTII/article/view/189 (Accessed: 28March2024).