PENGARUH ARUS DAN WAKTU SPOT WELDING TERHADAP KETAHANAN KOROSI SAMBUNGAN DISSIMILAR AISI 1003 DENGAN AISI 1025

  • Joko Pitoyo Jurusan Teknik Mesin STTNAS Yogyakarta
  • Ratna Kartikasari Jurusan Teknik Mesin STTNAS Yogyakarta
  • Feri Frandika Jurusan Teknik Mesin STTNAS Yogyakarta

Abstract

ABSTRAK

 

                 Perkembangan teknologi di bidang pengelasan melahirkan metode pengelasan bernama Resistance Spot Welding (las titik). Namun kendala utama pada proses pengelasan ini masih ditemui, yakni benda kerja yang dilas sering kali tidak menempel dengan kuat, pada kasus ini plat SPCC-SD 1,8 (AISI 1003) dan nut weld M6 (AISI 1025). Pada penelitian ini peneliti mencoba mengkombinasikan antara waktu diambil 14, 17, 20, 23, 26 cycle dan arus listrik diambil 49, 52, 55, 58, 61 ampere dengan tujuan mengetahui penyebab perilaku kegagalan IF (interfacial fracture) dan PF (pullout fracture) dalam pengelasan titik logam tak sejenis (dissimilar) yang selanjutnya dapat digunakan untuk menentukan arus listrik dan waktu pengelasan optimum yang selanjutnya bisa digunakan sebagai parameter utama dalam pengelasan di perusahaan yang hingga saat ini belum ditemukan pengaturan yang paling tepat. Selanjutnya dilakukan pengujian meliputi uji komposisi, uji struktur mikro, uji kekerasan dan uji ketahanan korosi. Hasil penelitian menunjukkan ketahanan korosi tertinggi terjadi pada variasi arus 55, 58 ampere dengan waktu 20 cycle dengan laju korosi sebesar 0,31 mm/tahun berdasarkan Fontana dalam Tabel 4.4 termasuk dalam klasifikasi baik. Dilihat dari foto struktur mikro pada variasi ini struktur didominasi widmanstatten ferrite. Sedangkan arus (ampere) dan waktu (cycle) yang terlalu rendah maupun terlalu tinggi menyebabkan ketahanan korosi rendah, karena struktur mikro yang terbentuk bila terlalu rendah adalah acicular ferrite, bila terlalu tinggi adalah feritik.

 

Kata Kunci :AISI 1003, AISI 1025, Spot Welding, Dissimilar.

Author Biographies

Joko Pitoyo, Jurusan Teknik Mesin STTNAS Yogyakarta

Jurusan Teknik Mesin STTNAS Yogyakarta

Ratna Kartikasari, Jurusan Teknik Mesin STTNAS Yogyakarta
Jurusan Teknik Mesin STTNAS Yogyakarta
Feri Frandika, Jurusan Teknik Mesin STTNAS Yogyakarta
Jurusan Teknik Mesin STTNAS Yogyakarta

References

Aisyah, 2010, Perubahan Struktur Mikro Dan Sifat Mekanik Pada Pengelasan Drum Baja Karbon Wadah Limbah Radioaktif, Pusat Teknologi Limbah Radioaktif, BATAN.

Anon, Handbook for Resistance Spot Welding, Miller, Appleton, Wisconsin, 2005, p.6.

ASTM Internasional, 2004, ASTM G31-72: Standart Practice for Laboratory Immersion Corrosion Testing of Metals. United State.

Fontana, Mars, 1987, “Corrosion Engineering”, 3rd ed, Mc Graw Hill Book Company, New York.

Foret,R., Zlamal, B., dan Sopousek, J., 2006, Structural Stability of Dissimilar Weld between Two Cr-Mo-V Steels, Supplement to The Welding Journal.

Callister, D William, 2007, Material Science and Engineering, John Willey and Sonc Inc, New York.

Haikal dan Triyono, 2013, Studi Literatur Pengaruh Parameter Pengelasan Terhadap Sifat Fisik dan Mekanik pada Las Titik (resistance spot welding), Universitas Sebelas Maret, Surakarta.

Kenyon, W., 1985, “Dasar – Dasar Pengelasan”, Penerbit Erlangga, Jakarta.

Kou, S., 1987, “Welding Metallurgy”, John Wiles & Sons, Singapore.

Malau, V, 2003, Diktat Kuliah Teknologi Pengelasan logam, Yogyakarta.

Minto Basuki dkk, 2009, Analisa Laju Korosi Duplex SS AWS 2205 Dengan Metode Weight Loss, Institut Teknologi Adhi Tama, Surabaya.

Muhammad Anis, 2000, Teknologi Pengelasan Logam, Universitas Indonesia, Depok.

Muhammad Anis, 2009, Studi Lapisan Intermetalik Cu3Sn Pada Ujung Elektroda Dalam Pengelasan Titik Baja Galvanis, Universitas Indonesia, Depok.

Ratna Kartikasari dan Sutrisna, 2013, Pengaruh Temperatur Anil Terhadap Ketangguhan Dan Ketahanan Korosi Kandidat Baja Ringan Paduan Fe-Al-Mn-Si, STTNAS, Yogyakarta.

Rautaruukki, 2009, Resistance Welding Manual, Suolakivenkatu 1, FI-00811 Helsinki, Finland

Smallman, R.E., 2000, “Metalurgi Fisik Modern & Rekayasa Material”, Edisi Keenam, Gramedia, Jakarta.

Sonawan, H., Suratman, R., 2004, Pengantar Untuk Memahami Pengelasan Logam, Alfa Beta, Bandung.

Suharno, 2008, Struktur Mikro Las Baja C-Mn Hasil Pengelasan Busur Terendam dengan variasi Masukan Panas, Universitas Sebelas Maret, Surakarta.

Sun, X. dan M. A. Khaleel, 2004, Resistance Spot Welding of Aluminium Alloy to Stell with Transistion Material-Part II: Finite Element Analyses of Nugget Growth. Welding Journal, 197s-199s.

Tata Surdia, Saito.S., 1999, “Pengetahuan Bahan Teknik”, Pradnya Paramita, Jakarta.

Trethewey, K. R., 1991, “Korosi Untuk Mahasiswa dan Rekayasawan”, PT. Gramedia, Jakarta

Wiryosumarto, Okumura, H. T., 1996, “Teknik Pengelasan Logam”, Pradnya Paramitha, Jakarta.

Yudhyadi, 2007, Karakteristik Hasil Las Titik Berdasarkan Pemilihan Variabel Arus Pada Pengelasan Plat Baja Karbon Rendah, Universitas Mataram, Mataram.

Yustiasih Purwaningrum, Pengaruh Tebal Plat dan Tegangan Listrik Terhadap Mode Patah Sambungan Dissimilar Las Titik, Universitas Islam Indonesia,

Yogyakarta.

Published
2017-01-16
How to Cite
Pitoyo, J., Kartikasari, R. and Frandika, F. (2017) “PENGARUH ARUS DAN WAKTU SPOT WELDING TERHADAP KETAHANAN KOROSI SAMBUNGAN DISSIMILAR AISI 1003 DENGAN AISI 1025”, ReTII, 00. Available at: //journal.itny.ac.id/index.php/ReTII/article/view/355 (Accessed: 14October2024).