Analisis Keragaman Mikrofauna Formasi Jonggrangan di Lintasan Jatimulyo, Kulon Progo, Yogyakarta

  • Purwo ko STTNAS Yogyakarta

Abstract

Analisis mikrofauna dan umur Formasi Jonggrangan menjadi menarik untuk dikaji karena belum banyak peneliti terdahulu yang melakukan penelitian tersebut khususnya di Desa Jatimulyo, Girimulyo, Kulon Progo,Yogyakarta. Maksud dilakukan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi jenis-jenis fosil yang ada di lokasi penelitian kemudian tujuan akhirnya adalah dapat menentukan keragaman mikrofauna dari Formasi Jonggrangan dan dapat menentukan umur relatif Formasi Jonggrangan. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode stratigrafi terukur dengan meteran sepanjang 50m, dan menggunakan metode pengamatan mikroskopik dengan mikroskop binokuler Z8 untuk mengamati mikrofosil yang ada di dalam bubuk sampel batuan. Sampel yang diambil dari lokasi penelitian berjumlah 9 sampelmulai dari lapisan bawah, tengah dan atas, litologi yang berkembang pada lokasi penelitian berupa batugamping berukuran pasir (calcarenite), batugamping berukuran kerikil (calcirudite), dan batugamping terumbu. Setelah sampel batuan selesai dianalisis menggunakan mikroskop dapat dijumpai mikrofosil dari 3 filum yaitu Filum Protozoa, Filum Arthropoda dan Filum moluska. Dilihat dari keragamannya fosil Foraminifera yang jumlahnya paling dominan dari 9 sampel tersebut, yaitu fosil moluska dengan jumlah 17 spesies, kemudian fosil ostracoda 12 spesies dan fosil moluska mikro (mikromoluska) 6 spesies. Dari seluruh sampel tersebut dilakukan penarikan umur relatif batuan menggunakan fosil yang telah ditemukan, hasilnya umur relatif yang dapat ditemukan adalah kisaran Miosen – Pliosen, beberapa fosil indeks yang menjadi penciri umur ini adalah Cytherella ovata, Turitella Subulata Martin — Martin, 1919, dan Sulcospira testudinaria

Kata Kunci: Jatimulyo, Jonggrangan, Mikrofauna, Umur


References

Boersma. A., Haq, B. (1978). Introduction to marine micropaleontology.Elsevier science. Singapore. First Edition.

Brandao, S.S. (2008). New species of Bairdioidea (Crustacea, Ostracoda) from the Southern Ocean and discussions on Bairdoppilata simplex. Biozentrum Grindel and Zoologisches Museum. Germany.

Cushman, J.A. (1948). Foraminifera (Their Classification and Economic Use). Harvard University. Second Printing Fourth edition.

Dewi, K.T., Adhirana, I., Priohandono, Y.A., Gustiantini, L. Novico, F. (2016). Ostracoda sebagai indikator perubahan lingkungan perairan sekitar PLTU Tarahan, teluk Lampung, Sumatera. Bandung. Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Kelautan.

Dewi, K.T., Kapid, R. (2004). Ostracoda : Objek alternatif untuk studi mikropaleontologi. ITB. Bandung.

Hartono, H. G., Sudradjat, A., &Verdiansyah, O. 2017. Caldera of Godean, Sleman, Yogyakarta: A Volcanic Geomorphology Review. Forum Geografi (Vol. 31, No. 1, pp. 138-147).

Hartono, G.H., Sudradjat, A. (2017). Nanggulan Formation and Its Problem As a Basement in Kulonprogo Basin, Yogyakarta. IJOG. Vol. 4. No. 2.

Leloux, Jacob, Wesselingh, P.Frank. (2009). Types of Cenozoic Mollusca from Java in the Martin Collection of Naturalis. Nationaal Natuurhistorisch. Museum Natherland.

Maryanto, S. (2013). Sedimentologi Batugamping Formasi Jonggrangan Di Sepanjang Lintasan Gua Kiskendo, Girimulyo, Kulonprogo, Yogyakarta. Pusat Survei Geologi. Bandung.

Peacock, J.D. (1996). Marine mollescan proxy data applied to scottish late glacial and flandrian sites : strengh and limitation. Edinburgh. UK.

Oostings. (1935). Die Fossilfundstellen der Gegend von Boemiajoe.

Pringgoprawiro, H., & Riyanto, B. 1987. Formasi Andesit Tua Suatu Revisi. PIT IAGI XVI. Bandung.

Sugiyarto. ( 2000). Keanekaragaman Makrofauna Tanah pada Berbagai Umur Tegakan Sengon di RPH Jatirejo, Kabupaten Kediri. UNS. Surakarta.

Sukandarrumidi. (1994). Geologi Sejarah. Yogyakarta. Gadjah Mada University Press.

van Bemmelen, R.W. (1949). The Geology Of Indonesia. The hague. Government printing office.

Published
2018-03-21
How to Cite
ko, P. (2018) “Analisis Keragaman Mikrofauna Formasi Jonggrangan di Lintasan Jatimulyo, Kulon Progo, Yogyakarta”, ReTII. Available at: //journal.itny.ac.id/index.php/ReTII/article/view/699 (Accessed: 4May2024).