Penggunaan Blok Pracetak Heksagonal dan Vegetasi Rumput untuk Mengurangi Limpasan Permukaan Pada Tebing

  • Arsyuni Ali Mustary S3 Teknis Sipil Universitas Hasanuddin
  • Muh Saleh Pallu
  • Rita Tahir Lopa Jurusan Teknik Sipil Universitas Hasanuddin
  • Arsyad Thaha Teknik Sipil Universitas Hasanuddin

Abstract

Curah hujan merupakan faktor penting dalam laju  limpasan permukaan (runoff) apalagi jika lahan tersebut tidak tertutupi oleh Vegetasi , berbagai  metode  untuk mengurangi limpasan permukaan yang selama ini digunakan namun metode yang ada belum mampu menjawab seluruh permasalahan dan cenderung tidak memperhatikan efek terhadap lingkungan, namun seiring dengan berkembangnya konsep restorasi sungai dan restorasi lereng,  menjadi sebuah tuntutan dalam perlindungan lereng  agar karakteristik ekologi tetap terjaga. Berbagai jenis pelindung tebing  memiliki kelebihan dan kekurangan baik itu yang murni vegetasi maupun yang murni struktur, untuk itu kami mengevaluasi dan mendesain model pelindung tebing dari kedua metode tersebut, yaitu dengan mendisain  Blok pracetak berlubang  dan memvariasikan dengan vegetasi rumput sehingga diperoleh manfaat dari kedua metode tersebut.

Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui besarnya debit limpasan aliran permukaan (run off) yang terjadi pada variasi tutupan tanah dengan Blok Pracetak Berlubang dan Vegetasi rumput pada kemiringan permukaan tanah  15°, 25° dan 40°.

Pengambilan sampel dilakukan  diawali dengan kalibrasi Curah hujan sehingga diperoleh 3 (tiga) jenis Curah Hujan, selanjutnya membuat skala model  dengan  kemiringan tanah  15°, 25° dan 40° pada Bak Rainfallsimulator, selanjutnya variasi model tutupan tanah termasuk juga model Blok Pracetak Berlubang di susun pada model  tebing dan dilakukan running dengan 3 Varian Curah Hujan , 4 (empat) varian  model tutupan lahan, dengan 3 (tiga) varian kemiringan , dari ketiga varian Curah Hujan jumlah limpasan rata-rata menunjukkan tutupan tanah menggunakan  Blok Pracetak Berlubang kombinasi vegetasi rumput dapat menurunkan limpasan permukaan secara signifikan yaitu sebesar 41.06 % pada kemiringan 15° , pada kemiringan 25° penurunan limpasan yang terjadi sebesar 45.41 %, sedangkan pada kemiringan 40° penurunan limpasan yang terjadi sebesar 41.77 % dari tanah tanpa tutupan , juga semakin curam kemiringan tanah maka jumlah limpasan permukaan juga semakin tinggi.

 

Kata Kunci : limpasan, Tebing , Blok Pracetak Hexagonal, Vegetasi, Rainfallsimulator.

References

Arsyad Thaha. M, A.B Muhiddin. The Combination Of Low Crested Breakwater With Mangroves To Reduce The Vulnerability Of The Coast Due To Climate Change, Proceedings of the Sixth International Conference on Asian and Pacific Coasts (APAC 2011) December 14 – 16, 2011, Hong Kong, China

Alvian Saragih, Wiwik Y.Widiarti, Sri Wahyuni, 2014. Pengaruh Intensitas Hujan dan Kemiringan Lereng Terhadap Laju Kehilangan Tanah Menggunakan Alat Rainfall Simulator, Journal Universitas Jember.

Arfan, H., dan Pratama, A. 2010. Model Eksperimen Pengaruh Kepadatan, Intensitas Curah Hujan dan Kemiringan Terhadap Resapan Pada Tanah Organik. Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin. Makassar.

Arsyad. Sitanala, 2012.Konservasi Tanah & Air,Edisi Kedua, PT.Penerbit IPB Press,ISBN : 978-979-493-415-9, Jogyakarta.

Asdak.Chay, 2010. Hidrologi, Cetakan Kelima (Revisi), Gadjah Mada University Press.ISBN 979-420-737-3, Jogyakarta.

Bentroup, G. and J.C Hoang. 1998. The practical streambank bioengineering guide. USDA NRCS. Aberdeen, ID 55p, USA.

Dayu Setyo Rini,. 2015. Penerapan Rekayasa Ekohidrolika untuk Penguatan Tebing Sungai dan Pemulihan Habitat Kawasan SuakaIkan Kali Surabaya, JurnalEkoHidraulik, Malang.

Fischenic, JC .1989. Channel Erosion Analysis and Control. In Woessmer, W .and DFology..Potts ,eds Proceeding Headwater Hydrology. American Water Resources Association. Bethesda, Md

Garanaik, Amrapalli and Sholtes, Joel. 2013. River Bank Protection. New York.

Gerken, B., 1988: Auen, verborgeneLebensadern der Natur (Bantaran Sungai MerupakanUratNadiKehidupanAlam yang Tersembunyi), Rombach, Freiburg.

Kaharuddin, 2014. 1939. Kajian Pengendalian Laju Sedimen DenganBangunan Pengendali Di Das Hulu Batang Gadis Propinsi Sumatera Utara

Kodoatie,R.J dan Syarif ,Rustam,2005. Pengelolaan Sumber Daya Air Terpadu. Andi ,Yogyakarta

Laoh OEH. 2002. Keterkaitan Faktor Fisik , Faktor Sosial Ekonomi dan Tataguna Lahan di daerah tangkapan air dengan erosi dan sedimentasi (Tesis). Bogor Program Pascasarjana, IPB, Bogor.

Maryono, A. 2008: Eko-HidraulikPengelolaan Sungai Ramah Lingkungan. Yogyakarta: GadjahMada University Press. Jogyakarta.

Maryono, A., 2005. Eko-Hidraulik Pembangunan Sungai. Yogyakarta : Magister Sistem Teknik Program Pasca Sarjana Universitas Gadjah Mada. Jogyakarta.

M. Galib Ishak,M. Saleh Pallu,M. Arsyad Thaha,Dan Rita Tahir Lopa, 2014. The Changes Of Superelevation Coefficient Of Flow With Pillar Installed Simultaneously At Interval Of 300 And 600 Along The Channel Bend Of 1800 .Asian Academic Research Journal Of Multidisciplinary, Japan

Nanny Kusminingrum,.2011.Peranan Rumput Vetiver dan Bahia dalam Meminimasi Terjadinya erosi lereng ( The Role of Vetiver and Bahia Grass in Minimizing Slope Erosion), Jurnal Eko Hidrolik.

Rita Lopa,Yukihiro Shimatani, 2013. Evaluating The River Healthof Pre- And Post-Restoration In The Kamisaigo River, Fukuoka, Japan River Restoration Centre13th Annual Network Conference

Suprayogi. Slamet, Purnama.Setyawan, Darmanto Darmokusomo. 2015. Pengelolaan Daerah Aliran Sungai, Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.

Triatmodjo, Bambang, Hidrologi Terapan. Cetakan ke-3, Beta Offset, Yogyakarta, 2013.

Truong, P., Tran Tan Van and Elise Pinners. 2008. Vetiver Grass – The Plant. The Vetiver System, Vietnam.

U.S. Department of Agriculture. Forest Service. 1973. Soil resource inventory. San Mateo Mountains, Magdalena Ranger District, Cibola National Forest.USA.

Published
2018-03-21
How to Cite
Mustary, A. A., Pallu, M. S., Lopa, R. T. and Thaha, A. (2018) “Penggunaan Blok Pracetak Heksagonal dan Vegetasi Rumput untuk Mengurangi Limpasan Permukaan Pada Tebing”, ReTII. Available at: //journal.itny.ac.id/index.php/ReTII/article/view/719 (Accessed: 5May2024).