Pemanfaatan Teknologi Mikrohidro pada Air Buangan Tambang

  • Ifa Aulia Chusna mahasiswa
  • Mutiara Selina UPN Veteran Yogyakarta
  • Wahyu Idi Pangngestu UPN Veteran Yogyakarta
  • Tedy Agung Cahyadi UPN Veteran Yogyakarta

Abstract

Air kerap menjadi masalah dalam dunia pertambangan di Indonesia yang memiliki curah hujan yang cukup tinggi karena dilalui garis khatulistiwa, curah hujan yang cukup tinggi ini dapat menyebabkan tergnggunya aktivitas penambangan. Berdasarkan data Kementrian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM, 2018) terdapat 8588 perusahaan yang telah memiliki Izin Usaha Pertambangan (IUP) dengan 6390 perusahaan yang telah memiliki IUP Clean and Clear dan 2.198 perusahaan yang memiliki IUP non Clean and Clear. Apabila semua perusahaan yang telah mendapatkan IUP CnC dan rata-rata debit air limpasan minimum yang diambil dari beberapa perusahaan tambang di Indonesia adalah sebesar 1,54 /detik, maka dapat dihitung potensi jumlah air buangan tambang pada area IUP CnC dan potensi energti listrik yang dihasilkan melalui teknologi mikrohidro. Penerapan teknologi ini dapat dilakukan dengan merancang sistem aliran untuk menentukan jumlah serta ketinggaian aliran pada teknologi mikrohidro. Berdasarkan rancangan dan debit rata-rata yang didapat, maka dapat diperkirakan bahwa potensi energi listrik yang dapat dihasilkan melalui pendekatan analisis adalah sebesar 246,8 MW. Nilai potensi energy listrik sebesar ini dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan listrik yang lainnya sehingga dapat memungkinkan tercapaikan rasio elektrifikasi tahun 2019.

Published
2019-11-04
How to Cite
Chusna, I. A., Mutiara Selina, Wahyu Idi Pangngestu and Tedy Agung Cahyadi (2019) “Pemanfaatan Teknologi Mikrohidro pada Air Buangan Tambang”, ReTII, pp. 167-175. Available at: //journal.itny.ac.id/index.php/ReTII/article/view/1479 (Accessed: 23November2024).