Analisis Kestabilan Lereng dengan Pendekatan Probabilitas Longsor pada Penambangan Batubara Pit 8an East Block PT Indominco Mandiri

  • Ilham Firmansyah Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Yogyakarta
  • Barlian Dwinagara Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta
  • Untung Sukamto Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta
  • Bagus Wiyono Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta
  • Tedi Agung Cahyadi Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta
Kata Kunci: Metode Kesetimbangan Batas, Faktor Keamanan, Probabilitas Longsor, Lereng A, Lereng B

Abstrak

Analisis Kestabilan rancangan lereng penambangan di Pit 8AN East Block PT. Indominco Mandiri mengacu pada peraturan lama, yaitu menggunakan Faktor Keamanan dalam menentukan lereng aman atau tidak. Sedangkan menurut Keputusan Menteri ESDM No. 1827 K/30/MEM Tahun 2018, penentuan lereng aman atau tidak berdasarkan pada Faktor Keamanan (FK) dan Probabilitas Longsor (PL). Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis kestabilan rancangan lereng akhir penambangan (final pit) sehingga rancangan lereng tersebut dapat dikategorikan aman atau tidak aman. Berdasarkan penyelidikan geoteknik dan pengamatan di lapangan, didapatkan jenis longsoran yang terjadi adalah longsor busur untuk lereng highwall dan longsoran bidang untuk lereng lowwall. Analisis stabilitas lereng menggunakan metode kesetimbangan batas (Bishop Simplified) dibantu dengan software Slide v.8.0 (Rocscience). Sedangkan untuk analisis probabilitas longsor menggunakan metode Monte Carlo. Berdasarkan hasil analisis, diketahui rancangan lereng akhir penambangan baik Lereng A maupun Lereng B dikategorikan aman. Variasi dilakukan terhadap rancangan kedua lereng akhir penambangan dengan menambah sudut lereng keseluruhan. Pada lereng A dengan menambah sudut lereng tunggal dan pada lereng B dengan mengurangi lebar berm. Sehingga, nilai faktor keamanan lereng tersebut berkurang menjadi lebih besar atau sama dengan 1,3 dan nilai probabilitas longsor bertambah sampai batas maksimal 10%. Dampak dari adanya optimasi lereng yaitu bertambahnya cadangan batubara.

Kata kunci: Metode Kesetimbangan Batas, Faktor Keamanan, Probabilitas Longsor, Lereng A, Lereng B

Referensi

[1] Azizi, Masagus Ahmad., Rr Harminuke Eko Handayani., Prosiding Seminar AVoER ke-3 tahun 2011, Karakterisasi Parameter Masukan untuk Analisis Kestabilan Lereng Tunggal (Studi Kasus di PT. Tambang Batubara Bukit Asam Tbk. Tanjung Enim, Sumatera Selatan). 2011: Hal 329.
[2] Arif, Irwandi. Geoteknik Tambang Mewujudkan Produksi Tambang yang Berkelanjutan dengan Menjaga Kestabilan Lereng, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. 2016: hal 18-21 dan 55-56.
[3] Cochran, William G. Some Methods for Strengthening the Common X2 tests, The Johns Hopkins University. 1954: hal. 420.
[4] Hoek E., Bray J. Rock Slope Engineering 3rd Edition. Canada: Taylor & Francis Routledge. 1981; hal. 22.
[5] J. Supranto. Statistika Teori dan Aplikasi, Edisi Ketujuh, Jakarta, Penerbit Erlangga. 2008; hal 400.
[6] Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral., 2018., Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral No. 1827 K/30/MEM/2018 tentang Pedoman Pelaksanan Kaidah Teknik Pertambangan Yang Baik, hal 57 dan 91.
[7] PT. Indominco Mandiri. Report on Coal Exploration PT. Indominco Mandiri. 1992. Tidak Dipublikasikan
[8] PT. Indominco Mandiri. Report of Geology Department PT. Indominco Mandiri. 2017. Tidak Dipublikasikan.
[9] Togani, C.U, Rini K. Jurnal Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Negeri Semarang, Pemilihan Distribusi Probabilitas Pada Analisa Hujan dengan Metode Goodness of Fit Test. 2016: hal 143.
[10] Willey, D.C., Mah, W.C. Rock Slope Engineering (Civil and Mining), Spon Press, 4th edition, ISBN 0-203-49900, New York. 2004: hal 33-37.
Diterbitkan
2020-10-27