Evaluasi Kinerja Simpang Empat Bersinyal (Studi Kasus Simpang Magelang dan Selokan Mataram Yogyakarta)

  • Herdianus Markus Institut Teknologi Nasional Yogyakarta
  • Ani Tjitra Handayani Institut Teknologi Nasional Yogyakarta
  • Herna Puji Astutik Institut Teknologi Nasional Yogyakarta
Kata Kunci: Tundaan, Panjang Antrian, Simpang Bersinyal, MKJI 1997, VISSIM

Abstrak

Arus Lalu Lintas kendaraan pada simpang magelang dan selokan mataram yogyakarta sangat tinggi dipengaruhi oleh aktivitas dari masyarat, karena dekat merupakan jalur utama memasuki Kota Yogyakarta  dan Kabupaten Sleman. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja lalu lintas eksisting dan alternatif solusi penanganan pada simpang tersebut. Data yang digunakan adalah data primer yang didapatkan dari survei langsung dilapangan yang dilaksanakan selama tiga hari pada jumat 26 mei, minggu 28  mei, dan senin29 mei  2023. Analisis pada simpang dilakukan sesuai dengan syarat teknis simpang bersinyal menurut MKJI 1997 dan dilakukan permodelan dengan software VISSIM. Pemodelan dengan menggunakan software VISSIM pada kondisi eksisting dan 2 alternatif penanganan untuk membandingkan tingkat pelayanan pada simpang magelang dan selokan mataram yogyakarta.

Hasil dari penelitian ini Kinerja lalu lintas simpang pada kondisi eksisting lengan utara memiliki kapasitas 1358 smp/jam, lengan timur 362 smp/jam, lengan selatan 1349 smp/jam, lengan barat 225 smp/jam. Dengan derajat kejenuhan lengan utara0,685, lengan timur 0,824, lengan selatan 0,607, lengan barat 0,897. Waktu tundaan MKJI 1997 lengan utara 38,5 det/smp, lengan timur 78,2 det/smp, lengan selatan 36,8 det/smp, lengan barat 82,4 det/smp. Waktu tundaan VISSIM lengan utara 22,83 det/smp, lengan timur 50,71 det/smp, lengan selatan 16,32 det/smp, lengan barat 70,12 det/smp. Panjang antrian MKJI 1997 lengan utara 86 meter, lengan timur 78 meter, lengan selatan 78 meter, lengan barat 41 meter. Panjang antrian VISSIM lengan utara 78,39 meter, lengan timur 65,74 meter, lengan selatan 72,41 meter, lengan barat 39,94 meter .Sedangkan Level Of Service lengan utara D, lengan timur F, lengan selatan D, lengan barat F

Kata Kunci: Tundaan, Panjang Antrian, Simpang Bersinyal, MKJI 1997, VISSIM

Referensi

[1] Chandra, F. 2020. Analisis Kinerja Simpang Bersinyal Gemangan di Yogyakarta Menggunakan Metode MKJI 1997 dan PTV VISSIM. Jurnal Transportasi, 20(2), 97-108.
[2] Dinas Perhubungan. 2017. Studi Evaluasi Kinerja Ruas dan Jalan Perkotaan 2017. Yogyakarta: Pemerintah Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta.
[3] Guntara, A. Y., Ismail, R., & Sa’diyah, Y. 2022). Analisis Kinerja Simpang Empat Bersinyal Mal Lembuswana Kota Samarinda Menggunakan MKJI 1997 dan PTV VISSIM. Jurnal Transportasi, 22(1), 56-66
[4] Handayasari, I., Rokhman, A., & Halusman, S. (2019). Optimalisasi Kinerja Simpang APILL Puri Kembangan Berdasarkan Pedoman Kapasitas Jalan Indonesia 2014. Jurnal Konstruksia, Volume 11 Nomer 1, 33-40.
[5] Maulana, A., & Nugraha, F. A. (2019, Agustus). Studi Mikrosimulasi Penilaian Kinerja Persimpangan Bersinyal Jalan Ir. H Juanda - Cikapayang. Jurnal Teknik Sipil ITB Vol. 26 No. 2, 183-188.
[6] Nindita, F. A. 2020. Analisis Kinerja Simpang Bersinyal Menggunakan Software VISSIM di Simpang Ngabean Yogyakarta. Jurnal Transportasi, 20(1), 54-66.
[7] Sanjaya, A. B. 2020. Analisis dan Evaluasi Kinerja Simpang Bersinyal dengan Metode MKJI 1997 (Studi Kasus: Simpang Empat Bersinyal Kronggahan, Trihanggo, Kec. Gamping, Kab. Sleman, Yogyakarta).
[8] Welendo, L., & Syamsu, A. S. (2017). Evaluasi Waktu Siklus Pada Simpang Bersinyal Jalan MT. Haryono - Laode Hadi - Brigjen M. Yoenes Kota Kendari. DINAMIKA Jurnal Ilmiah Teknik Mesin Vol. 9, No. 1, 46-53.
Diterbitkan
2023-11-11