PENGARUH WAKTU PROSES AUSTEMPER TERHADAP STRUKTUR MIKRO, KEKERASAN DAN KETAHANAN AUS PADUAN FE-1, 8AL-6,5C

  • Dandi Maruasas Nainggolan Institut Teknologi Nasional Yogyakarta
  • Ratna Kartikasari Institut Teknologi Nasional Yogyakarta
  • Angger Bagus Prasetiyo Institut Teknologi Nasional Yogyakarta
Keywords: Paduan Fe-1,8-Al-6,5C, Austemper, Struktur Mikro, Kekerasan, Keausan.

Abstract

Besi tuang adalah salah satu material yang banyak dingunakan sebagai komponen mesin karena mempunyai sifat mampu cor dan mampu menempati aplikasi yang cukup besar dalam industri tetapi bersifat rapuh. Penambahan Al merupakan salah satu alternatif untuk peningkatan yang bisa menguragi sifat rapuh dari besi tuang. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh proses austemper terhadap struktur mikro, kekerasan dan keausan pada besi tuang Fe-1,8-Al-6,5C. Proses austemper dimulai dengan pemanasan sampai      temperatur 900°C ditahan selama 1 jam lalu dicelupkan dalam  garam cair (KOH 65% + NaOH 35%) pada  temperatur 300°C dengan variasi waktu 10, 20, 30, 40 dan 50 menit  selanjutnya dilakukan pendinginan dengan air. Hasil uji komposisi kimia menunjukkan bahwa paduan Fe-1,8-Al-6,5C memiliki kadar unsur utama besi (Fe) 88,93%, unsur paduan utama Aluminium (Al) 1,82% dan karbon (C) 6,48%. Hasil uji struktur mikro paduan Fe-1,8Al-6,5C terdiri atas struktur ferit, grafit dan perlit. Setelah proses austemper perlit berubah menjadi bainit,semakin lama proses austemper struktur bainit semakin dominan. Hasil uji kekerasan menunjukkan bahwa paduan Fe-1,8-Al-6,5C memiliki nilai kekerasan sebesar 186,498kg/mm2. Setelah dilakukan proses austemper nilai kekerasan kemudian turun kembali dan mencapai minimum pada austemper 50 menit sebesar 177,4VHN. Paduan Fe-1,8-Al-6,5C adalah sebesar 0,00023 mm3/kg. Setelah dilakukan proses austemper maka nilai keausan turun kembali dan mencapai minimum pada austemper waktu 50 menit 0,00025mm3/kg.

References

Bayuseno, A., (2010), Penambahan magnesium-ferrosilikon pada proses pembuatan besi cor bergrafit bulat evaluasi terhadap peningkatan sifat mekanik dan impak, Jurnal Tenkik Mesin, Vol.12 No.1, Hal 43-46.

Huang, B.X., Wang, X.D., Rong,Y.H., Wang, L., and Jin, L., 2002, Mechanical Behavior and Martensitic Transformation of an Fe-Al-Si-AlNb Alloy, Materials Science and Engineering A, Vol. 438-440, No. 3 Hal 306-311

Åyszkowski, RadosÅ‚aw., Bystrzycki, Jerzy, 2014, Hot deformation and processing maps of a Fe–Al intermetallic alloy, Materials Characterization, Vol. 96, No. 1, Hal 196–205.

Qohar, A., l, I Sugita, I.K.G,dan Lokantara, I.P., 2017, Pengaruh Permeabilitas dan Temperatur Tuang Terhadap Cacat dan Densitas Hasil Pengecoran Aluminium Silikon (Al-Si) Menggunakan 67 Sand Casting, Jurnal Ilmiah TEKNIK DESAIN MEKANIKA, Jurusan Teknik Mesin Universitas Udayana.

Kartikasari, R., Sutrisna, Batseran, W. P., 2013, Struktur Mikro, Kekuatan Tarik Dan Ketahanan Korosi Paduan Fe-2,2al-0,6c Setelah Proses Temper, Jurnal Teknik Mesin.

Surdia, Tata., Saito, Shinroku,1999, Pengetahuan Bahan Teknik, PT. Pradnya Paramita, Jakarta

Surojo, Raharjo, W., 2007, Pengaruh Temperatur Dan Waktu Austempering Terhadap Kekerasan Adi Hasil Austempering FCD 55, Jurnal Teknik Mesin.

Surdia T., & Shinroku S, (2000), Pengetahuan Bahan Teknik, Pradya Paramita, Jakarta

Surdia, T.,(1996) Teknik Pengecoran Logam. PT Pradya Paramita, Jakarta.

Umardani & Catur. (2009), Pengaruh Larutan Alkali dan Etanol Terhadap Kekuatan Tarik Serat Enceng Gondok dan Kompatibilitas Serat Enceng Gondok Pada Matrik Unsaturated Polyester Yukalac Tipe 157 Bqtn-Ex, Rotasi, Vol.11.No.2

.

Published
2022-09-30
How to Cite
Maruasas Nainggolan, D., Kartikasari, R., & Prasetiyo, A. B. (2022). PENGARUH WAKTU PROSES AUSTEMPER TERHADAP STRUKTUR MIKRO, KEKERASAN DAN KETAHANAN AUS PADUAN FE-1, 8AL-6,5C. CENDEKIA MEKANIKA, 3(2), 119-127. Retrieved from //journal.itny.ac.id/index.php/cendekia/article/view/3311