ANALISIS PERFORMA MESIN SEPEDA MOTOR X-RIDE 2015 MENGGUNAKAN BAHAN BAKAR PERTALITE DAN PERTAMAX TURBO TERHADAP DAYA, TORSI, DAN KONSUMSI BAHAN BAKAR

  • Aldy Syamsunar Institut Teknologi Nasional Yogyakarta
  • Dandung Rudy Hartana Institut Teknologi Nasional Yogyakarta
  • Harianto Institut Teknologi Nasional Yogyakarta
Keywords: Motor bakar, Pertalite, Pengujian bahan bakar

Abstract

Motor bakar merupakan salah satu jenis mesin penggerak yang banyak dipakai dengan memanfaatkan energi kalor dari proses pembakaran menjadi energi mekanik. Motor bakar merupakan salah satu jenis mesin kalor yang proses pembakarannya terjadi dalam motor bakar itu sendiri sehingga gas pembakaran yang terjadi sekaligus sebagai fluida kerjanya. Mesin yang bekerja dengan cara seperti disebut adalah mesin pembakaran dalam.

Bahan bakar yang digunakan dalam pengujian ini adalah pertalite dan pertamax 98. Masyarakat pada umumnya menggunakan bahan bakar minyak pertalite karena harganya relatif lebih murah. Bahan bakar minyak pertalite berwarna kehijauan yang jernih. Pertalite dipasarkan oleh pertamina. Pertalite memiliki angka oktan atau Research Octane Number (RON) lebih murah dari bahan bakar minyak yang lain, yakni 90.

Hasil penelitian ini menunjukan Daya tertinggi pertalite pada rpm 3964 sebesar 8,1 HP, sedangkan daya maksimum pertamax 98 pada rpm 3949 sebesar 8,8 HP. Torsi tertinggi pertalite pada rpm 2128 sebesar 17,41 NM, sedangkan torsi tertinggi pertamax 98 pada rpm 2056 sebesar  19,06 NM. Pertamax 98 konsumsi bahan rata-ratanya sebesar 1,477 kg/jam sedangkan pertalite 1,411 kg/jam. Pertamax 98 menghasilkan Hidrokarbon (HC) lebih rendah sebesar 741 ppm, sedangkan pertalite menghasilkan Hidrokarbon (HC) sebesar 842 ppm pada putaran idle. Pertamax 98 menghasilkan Karbon monoksida lebih  rendah sebesar 0,69 % sedangkan untuk pertalite menghasilkan Karbon monoksida sebesar 0,79 % pada putaran idle.

Berdasarkan daya dan torsi yang terjadi antara pertalite dan pertamax 98 pada putaran rendah menunjukkan hasil yang tidak terlalu siginifikan sedangkan pada putaran tinggi menunjukan bahwa dengan menggunakan pertamax 98 sedikit meningkat. sehingga meskipun diganti dengan pertamax 98 hasilnya hampir sama jadi di rekomensdaikan untuk menggunakan bahan bakar pertalite dikarenakan kendaraan yang digunakan hanya untuk sehari-hari tidak untuk balap.

References

Aris Munandar, W. 2002. Motor Bakar Torak. Edisi Lima. Penerbit ITB. Bandung

Basyirun, Winarno, & Karnowo. 2008. Buku Ajar Mesin Konversial Energi. Semarang : Universitas Negri Semarang.

Hidayat Wahyu. 2012. Motor Bensin Moder. Jakarta : Rineka cipta

Wiratmaja I Gede. 2010. Analisa Unjuk Kerja Motor Bensin Akibat Pemakaian Biogasline. Junal Ilmiah Teknik Mesin. Volume 4 Nomor 1.

Muhammad Fajri. 2021. Pengaruh Bahan Bakar Premium, Pertalite, Dan Permax Terhadap Performa Mesin Motor Honda Supra x 125 R. Jurnal Teknik Mesin Fakultas Teknik UISU. Vol. 6 No.1

Machmud, Syahril., Untoro Budi Surono dan Leydon Sitorus. 2013. “Pengaruh Variasi Unjuk Derajat Pengapian Terhadap Kerja Mesin”. Jurnal Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Janabadra Yogyakarta Vol. 3 No.1 (58-64).

Faisal Kurnia Akbar, Wegie Ruslan, I Gede Eka Lesmana. 2019. Analisis Performa Mesin Menggunakan Bahan Bakar Pertamax, Pertamax Turbo, Shell Super, Dan Shell V-Power Terhadap Daya Dan Torsi Pada Yamaha Nmax 155CC. Jurnal Teknik Mesin Fakultas Teknik Mesin Universitas Pancasila

Kristanto Philip, 2001, Peningkatan Unjuk Kerja Motor Bensin Empat Langkah Dengan Penggunaan Methyl Tertiary Buthyl Ether Pada Bensin, Jurnal Teknik Mesin, Volume 3 Nomer 2.

Published
2023-03-31
How to Cite
Syamsunar, A., Rudy Hartana, D., & Harianto. (2023). ANALISIS PERFORMA MESIN SEPEDA MOTOR X-RIDE 2015 MENGGUNAKAN BAHAN BAKAR PERTALITE DAN PERTAMAX TURBO TERHADAP DAYA, TORSI, DAN KONSUMSI BAHAN BAKAR. CENDEKIA MEKANIKA, 4(1), 80-88. Retrieved from //journal.itny.ac.id/index.php/cendekia/article/view/3976
Section
Articles