Pengaruh Heat Input Terhadap Sifat Fisis dan Mekanis Sambungan Butt-Joint Las Tig Pada Alumunium Paduan

  • Harmin Suwardi Mbeong Institut Teknologi Nasional Yogyakarta
  • Wartono Institut Teknologi Nasional Yogyakarta
  • Sutrisna Institut Teknologi Nasional Yogyakarta
Keywords: Pengelasan TIG, Al 6061, Heat Input, Pengujian Bending, Pengujian Tarik

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi Heat Input terhadap sifat fisis dan mekanis (TIG) pada bahan almunium paduan seri 6061. Las TIG merupakan jenis las listrik yang menggunakan bahan elektroda sebagai elektroda tidak terkonsumsi. Elektroda ini digunakan hanya untuk menghasilkan busur nyala listrik. Pengaruh Heat Input Terhadap Sifat Fisis Dan Mekanis Sambungan Butt-Joint Las Tig Pada Alumunium Paduan. Metode penelitian yang dilakukan mengunakan bahan Almunium paduan seri 6061 dengan ukuran bahan 300× 100 × 3ð‘šð‘š,kemudian di Las Butt-Joint dengan mengunakan Las TIG (GTAW), gas pelindung mengukan gas Argon, Filler rod mengunakan filler almunium Er 4043, di las sebanyak 2 layer,bahan di las dengan mengunakan variasi Heat Input. Setelah pengelasan dilakukan, pengujian-pengujian antara lain, uji Komposisi WM, uji Stuktur Mikro, uji Tarik dan uji Bending, Raw material mengandung unsur utama : Al sebesar 97,31%, Mg sebesar 0,943%, Si sebesar 0,744%, Cr sebesar 0,287%. Hasil Pengujian menunjukan, pengujian Komposisi Raw material bentuk butir Aluminium seri 6061 dari setiap variasi pemilihan Heat Input dari mulai yang terkecil, yaitu 90 A (HI_1 : 731 J/mm), 100 A (HI_2 : 812 J/mm), dan 110 A (HI_3 : 893 J/mm). Hasil pengujian Tarik pada RAW tegangan 221,9 MPa mempunya nilai rata-rata yang baik. Berdasarkan hasil uji Tarik nilai tertinggi pada HI_3 : 893,75 J/mm, semua specimen putus di daerah HAZ, hal yang menjelaskan, hasil pengelasan baik dan tidak cacat. Hasil pengujianBending menunjukan bahwa hasil rata- rata dari arus RAW, (HI_1 : 731 J/mm), (HI_2 : 812 J/mm), dan (HI_3 : 893 J/mm) nilai tertinggi uji Bending HI_3 : 893 J/mm, pada uji bendingtidak mengalami retak pada semua HI, hal ini menunjukan daerah MW, hasil pengelasan baik dan tidak ada cacat.

References

[1] Mandal. (2005). Aluminum Welding (Mandal, Ed.; 2nd ed.). Kharagpur.
[2] Mathers, N., Fox, N., & Hunn, A. (2009). Suverys and questionnaires. In Surveys and Questionnaires. The NIHR RDS EM / YH.
[3] Sonawan, & Suratman. (2004). Pengantar Untuk Pengelasan Logam. Alfa Beta.
[4] Sriwidharto. (2006). Petunjuk Kerja Las, Cetakan Ke 6. Pradnya Paramita.
[5] Wartono. (2022). Bahan kuliah Teknik Pengelasan,Teknik Mesin,ITNY
[6] Wartono, H Kantara (2015), Pengaruh putaran terhadap Stuktur Mikro dan Sifat mekanis Sambungan FSW pada Almunium 6061
[7] Wiryosumarto, H dan T. Okumura. (2000). Teknologi Pengelasan Logam
Published
2024-09-20
How to Cite
Harmin Suwardi Mbeong, Wartono, & Sutrisna. (2024). Pengaruh Heat Input Terhadap Sifat Fisis dan Mekanis Sambungan Butt-Joint Las Tig Pada Alumunium Paduan. CENDEKIA MEKANIKA, 5(2), 134-141. Retrieved from //journal.itny.ac.id/index.php/cendekia/article/view/5230