STUDI PENGARUH TEMPERATUR PROSES AUSTEMPER TERHADAP STRUKTUR MIKRO, KEKERASAN, DAN KETAHANAN KOROSI PADUAN FE-5,2AL-0,6C
Abstract
Paduan Fe-Al-C merupakan paduan baru yang diharapkan dapat menggantikan stainless steel, dimana unsur aluminium menggantikan unsur kromium yang harganya relatif mahal. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan paduan Fe-Al-C sebagai pengganti paduan Fe-Cr-C dan mengetahui korelasi antara temperatur austemper dengan struktur mikro, kekerasan, dan ketahanan korosi.
Bahan yang digunakan adalah baja paduan Fe-5,2Al-0,6C. Proses austemper dimulai dengan pemanasan sampai temperatur 900℃ selama 1 jam, dilanjutkan dengan proses quenching dalam media garam cair pada temperatur 150℃, 200℃, 250℃, 300℃, dan 350℃. Pengujian yang dilakukan adalah uji komposisi, struktur mikro, kekerasan, dan ketahanan korosi dalam media larutan NaCl 9%.
Hasil pengujian komposisi kimia menunjukkan jumlah unsur Fe 92,48%, Al 5,2%, dan C 0,61% sehingga termasuk baja paduan sedang. Pengamatan struktur mikro menunjukkan paduan ini mempunyai struktur ferit dan perlit pada semua spesimen. Nilai kekerasan tertinggi paduan Fe-5,2Al-0,6C terjadi pada spesimen raw material yaitu sebesar 208,6 kg/mm2. Sedangkan nilai kekerasan terendah terjadi pada spesimen austemper 150℃ sebesar 182,8 kg/mm2. Proses austemper secara keseluruhan menurunkan nilai kekerasan paduan Fe-5,2Al-0,6C. Nilai laju korosi yang terjadi pada spesimen paduan Fe-5,2Al-0,6C baik raw material maupun setelah proses austemper 150℃, 200℃, 250℃, 300℃, dan 350℃, berdasarkan harga tabel MPY ketahanan korosi keseluruhan spesimen termasuk kategori kurang baik (1-5 mm/th).
Kata kunci : Paduan Fe-5,2Al-0,6C, Austemper, Struktur Mikro, Kekerasan, dan
Ketahanan Korosi.
Paduan Fe-Al-C merupakan paduan baru yang diharapkan dapat menggantikan stainless steel, dimana unsur aluminium menggantikan unsur kromium yang harganya relatif mahal. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan paduan Fe-Al-C sebagai pengganti paduan Fe-Cr-C dan mengetahui korelasi antara temperatur austemper dengan struktur mikro, kekerasan, dan ketahanan korosi.
Bahan yang digunakan adalah baja paduan Fe-5,2Al-0,6C. Proses austemper dimulai dengan pemanasan sampai temperatur 900℃ selama 1 jam, dilanjutkan dengan proses quenching dalam media garam cair pada temperatur 150℃, 200℃, 250℃, 300℃, dan 350℃. Pengujian yang dilakukan adalah uji komposisi, struktur mikro, kekerasan, dan ketahanan korosi dalam media larutan NaCl 9%.
Hasil pengujian komposisi kimia menunjukkan jumlah unsur Fe 92,48%, Al 5,2%, dan C 0,61% sehingga termasuk baja paduan sedang. Pengamatan struktur mikro menunjukkan paduan ini mempunyai struktur ferit dan perlit pada semua spesimen. Nilai kekerasan tertinggi paduan Fe-5,2Al-0,6C terjadi pada spesimen raw material yaitu sebesar 208,6 kg/mm2. Sedangkan nilai kekerasan terendah terjadi pada spesimen austemper 150℃ sebesar 182,8 kg/mm2. Proses austemper secara keseluruhan menurunkan nilai kekerasan paduan Fe-5,2Al-0,6C. Nilai laju korosi yang terjadi pada spesimen paduan Fe-5,2Al-0,6C baik raw material maupun setelah proses austemper 150℃, 200℃, 250℃, 300℃, dan 350℃, berdasarkan harga tabel MPY ketahanan korosi keseluruhan spesimen termasuk kategori kurang baik (1-5 mm/th).
Kata kunci : Paduan Fe-5,2Al-0,6C, Austemper, Struktur Mikro, Kekerasan, dan
Ketahanan Korosi.
This journal provides immediate open access to its content on the principle that making research freely available to the public supports a greater global exchange of knowledge.
All articles published Open Access will be immediately and permanently free for everyone to read and download. We are continuously working with our author communities to select the best choice of license options, currently being defined for this journal as follows:
• Creative Commons Attribution-ShareAlike (CC BY-SA)