//journal.itny.ac.id/index.php/equilib/issue/feed EQUILIB 2022-08-31T14:08:40+07:00 Ani Tjitra Handayani p3m@itny.ac.id Open Journal Systems <p>JURNAL MAHASISWA TEKNIK SIPIL</p> //journal.itny.ac.id/index.php/equilib/article/view/2782 PENGENDALIAN BIAYA DAN WAKTU PADA PROYEK GEDUNG DUA LANTAI KANTOR POLSEK GONDOKUSUMAN YOGYAKARTA 2022-08-11T14:19:20+07:00 Rifaldi Rifaldi Heder Ramadan 110017103@students.itny.ac.id Triwuryanto triwuryanto@itny.ac.id Rizal Maulana rizalmaulana@itny.ac.id <p><em>konstruksi merupakan pekerjaan yang terstruktur dari awal hingga akhir pekerjaan dengan waktu serta biaya yang sudah direncanakan dan ditetapkan, walaupun terstruktur bukan berarti pekerjaan tersebut akan berjalan sesuai rencana, namun kendala keterlambatan sering terjadi. Risiko keterlambatan pada sebuah proyek konstruksi dapat diatasi dengan melakukan penambahan tenaga kerja, penambahan shift pekerjaan, penambahan jam kerja (lembur), atau penggunaan alat bantu yang lebih produktif. Tujuan dari penelitian ini adalah mempercepat waktu pelaksanaan proyek dan menganalisis pengaruh waktu dapat dipersingkat dengan penambahan biaya terhadap waktu pelaksanaan yang dipercepat sehingga dapat diketahui percepatan paling maksimum dan biaya yang paling minimum. </em><em>Penelititian ini dilakukan dengan melakukan analisis percepatan dengan penambahan jam kerja (lembur), 2 dan 4 jam kerja (lembur), dengan mengaplikasikan software Ms. Project. Metode analisis yang akan digunakan yaitu metode pertukaran waktu dan biaya (time cost trade off), perhitungan dimulai dengan mencari lintasan kritis dan kemudian dilakukan crashing untuk mendapatkan cost slope. Selanjutnya penekanan durasi dimulai dari aktivitas yang memiliki cost slope terendah dan dilakukan Analisa biaya dan waktu. sehingga dapat diketahui percepatan paling maksimum dan biaya yang paling minimum. </em><em>Berdasarkan hasil crashing dan Analisa waktu dari penambahan jam kerja (lembur) 2 dan 4 jam diperoleh percepatan paling maksimum dan biaya yang paling minimum, dari segi biaya penambahan 2 jam kerja (lembur) terjadi peningkatan yang relatif kecil sedangkan dari segi waktu efesiensi waktu yang dhihasilkan lebih kecil bila di banding 4 jam kerja (lembur).</em></p> 2022-08-11T13:59:13+07:00 Copyright (c) 2022 Equilib //journal.itny.ac.id/index.php/equilib/article/view/2992 ANALISIS KINERJA BUNDARAN DENGAN METODE MKJI 1997 (STUDI KASUS: BUNDARAN NGABEAN KYAI HAJI WAHID HASYIM, YOGYAKARTA) 2022-08-11T14:19:20+07:00 Kemal Budi Setiawan Andi Nuralam 110017075@students.itny.ac.id Ani Tjitra Handayani ani.tjitra@itny.ac.id Veronica Diana Anis Anggorowati veronica.diana@itny.ac.id <p>Perkembangan sarana dan prasarana transportasi yang tidak seimbang dengan pertumbuhan kepemilikan kendaraan bermotor merupakan salah satu faktor penyebab menurunnya kinerja pada suatu persimpangan. Kondisi bundaran Ngabean yang tidak dilengkapi dengan APILL (Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas) menyebabkan perilaku berkendara yang tidak teratur menyebabkan rawan kemacetan. Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI, 1997) digunakan sebagai acuan dalam penelitian ini, pengambilan data yang dilakukan melalui survei lalu lintas untuk mendapatkan kinerja bundaran berupa arus lalu lintas total (Q), kapasitas (C), derajat kejenuhan (Ds), tundaan (T), dan peluang antrian (PA). Hasil analisis simpang didapatkan volume lalu lintas tertinggi terjadi pada pukul 16.00 - 17.00 WIB pada Hari Sabtu sebesar 2778 smp/jam. Dengan kapasitas terbesar (C) pada jalinan AB(Selatan – Utara) = 4110 smp/jam, derajat kejenuhan (Ds) terbesar pada jalinan BC(Utara – Timur) = 0,494, Tundaan bundaran total (T) = 8,072 det/smp, dan peluang antrian (PA) = 6-26 %. Sementara itu terdapat rekayasa kinerja bundaran untuk lima tahun yang akan datang dengan arus lalu lintas total (Q) = 3377,18 smp/jam, derajat kejenuhan (Ds) = 0,91, tundaan bundaran total (T) = 11,5 det/smp, dan peluang antrian (PA) = 28-60 %.</p> 2022-08-11T14:01:07+07:00 Copyright (c) 2022 Equilib //journal.itny.ac.id/index.php/equilib/article/view/3003 ANALISIS PERBANDINGAN METODE TOP-DOWN DAN BOTTOM-UP PEKERJAAN BASEMENT DARI SEGI WAKTU PELAKSANAAN PADA PEMBANGUNAN GEDUNG AL MUSTOFA UNIVERSITAS ALMA ATA JL. TAMANTIRTO, KASIHAN, BANTUL, YOGYAKARTA 2022-08-31T13:50:37+07:00 Pangelius Mardian 110017063@students.itny.ac.id Rizal Mulana rizalmaulana@itny.ac.id Andrea Sumarah Asih andrea.sa@itny.ac.id <p>Ketersediaan lahan untuk mendirikan bangunan semakin terbatas dari waktu ke waktu, sehingga pembangunan gedung dilakukan secara vertikal ke atas atau ke bawah. Metode pelaksanaan pekerjaaan basement secara bottom-up merupakan metode pelaksanaan yang umum digunakan. Perkembangan teknologi dibidang kontruksi memunculkan metode pelaksanaan lain yaitu top-down yang memungkinkan sebuah struktur dibangun di lokasi yang memiliki area lahan terbatas. Penelitian bertujuan mengetahui tahapan pelaksanaan dan perbandingan durasi pelaksanaan pekerjaan dari pembangunan konstruksi basement dengan metode konstruksi top-down dan bottom-up. Penelitian dilakukan pada pekerjaan basement Proyek Pembangunan Gedung Al Mustofa Universitas Alma Ata Jl. Tamantirto, Kasihan, Bantul, Yogyakarta yang saat ini pengerjaannya sedang berlangsung. Dalam penelitian ini, metode yang dilakukan adalah peninjauan langsung pada objek yang dijadikan bahan penelitian untuk mendapatkan data antara lain site layout project, shop drawing, master time schedule, dan dokumentasi pelaksanaan di proyek. Selanjutnya dilakukan analisis metode pelaksanaan, analisis volume pekerjaan, analisis produktivitas, dan analisis perbandingan durasi pelaksanaan pekerjaan antara metode top down dan bottom up dengan menggunakan software Microsoft project 2016. Hasil yang diperoleh dari penelitian yang dilakukan berdasarkan analisis durasi pelaksanaan pekerjaan menggunakan softwere Microsoft project 2016 adalah pelaksanaan pekerjaan basement dengan metode konstruksi top down memperoleh durasi pelaksanaan konstruksi selama 86 hari, sedangkan metode bottom up memperoleh durasi pelaksanaan konstruksi selama 102 hari. Hal ini menunjukan bahwa, pelaksanaan dengan metode top down dapat memangkas waktu pelaksanaan selama 16 hari lebih cepat.</p> <p>Kata kunci : konstruksi, basement, top-down, bottom-up, durasi</p> 2022-08-11T14:04:49+07:00 Copyright (c) 2022 Equilib //journal.itny.ac.id/index.php/equilib/article/view/3025 ANALISIS PENJADWALAN WAKTU MENGGUNAKAN METODE CPM (STUDI KASUS : PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG SMP NEGERI 3 SAPTOSARI, GUNUNG KIDUL, YOGYAKARTA) 2022-08-31T14:06:51+07:00 Fandinand Umbu Lodong Dappa 110017133@students.itny.ac.id Sely Novita Sari sely.novita@itny.ac.id Anggi Hermawan anggi@itny.ac.id <p>Dalam pelaksanaan sebuah proyek pasti akan membutuhkan penjadwalan pelaksanaan proyek agar dapat diketahui durasi pelaksanaan proyek. Penjadwalan proyek merupakan salah satu bagian dari perencanaan sebuah proyek, dan merupakan pengalokasian waktu yang tersedia untuk melaksanakan setiap kegiatan proyek untuk mencapai hasil yang optimal dengan mempertimbangkan keterbatasan yang ada dalam proyek tersebut. <em>Critical Path method </em>(CPM) atau metode lintasan kritis merupakan salah satu metode penjadwalan yang berorientasi dalam menentukan posisi waktu yang paling optimal. Metode lintasan kritis memperlihatkan pekerjaan-pekerjaan mana yang di anggap kritis atau kegiatan yang tidak boleh mengalami penundaan dan keterlambatan. Dalam penelitian ini data yang digunakan berupa data <em>Time schedule </em>untuk menentukan durasi pekerjaan. Berdasarkan hasil penjadwalan ulang dengan menggunakan metode lintasan kritis lebih optimal dibandingkan dengan durasi rencana proyek. Penerapan metode CPM dapat membantu dalam memperlihatkan hubungan antar pekerjaan dengan pekerjaan lainnya dengan total durasi optimal dalam&nbsp; mempercepat penyelesaian pekerjaan proyek adalah 95 hari dari durasi rencana 150 hari dengan efisiensi waktu 5,5 % dan dapat diketahui item pekerjaan yang kritis atau pekerjaan yang memerlukan pengawasan agar tidak terjadi pennundaan dan keterlambatan.</p> <p>&nbsp;</p> 2022-08-11T14:05:06+07:00 Copyright (c) 2022 Equilib //journal.itny.ac.id/index.php/equilib/article/view/3047 PERENCANAAN ULANG GEDUNG D ITNY MENGGUNAKAN BALOK PRATEGANG 2022-08-11T14:19:20+07:00 Yoda Desy Pratiwi yodadesypratiwi@gmail.com Lilis Zulaicha lilis.zulaicha@itny.ac.id Ismanto ismanto@itny.ac.id <p><em>Gedung D ITNY di sisi Selatan pada Laboratorium Teknologi Mekanik terdiri dari 3 lantai dan memiliki bentang balok 15</em><em>,40</em><em> m konvensional</em><em>, beban dari bangunan ini terdiri dari beban hidup, beban mati (berat sendiri bangunan) dan beban gempa. Penelitian ini dilakukan untuk merencanakan perubahan struktur balok dari konvensional menjadi struktur balok prategang. Perencanaan ini berpedoman pada SNI 1726-2012 tentang Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Struktur Bangunan Gedung dan Non Gedung, SNI 2847-2013 tentang Persyaratan Beton Struktural untuk Bangunan Gedung, SNI 7833-2012 tentang Tata Cara Perancangan Be</em><em>ton </em><em>P</em><em>racetak dan </em><em>P</em><em>eton </em><em>P</em><em>rategang untuk </em><em>B</em><em>angunan </em><em>G</em><em>edung</em><em>, SNI 1727-2013 tentang Beban Minimum untuk Perancangan Bangunan Gedung dan Struktur Lain. Analisis pembebanan yang terjadi pada struktur Gedung menggunakan software SAP2000. </em></p> <p><em>Dari hasil perencanaan, maka dapat disimpulkan dimensi balok prategang yang digunakan yaitu 350 x 750 mm, mutu beton yang digunakan sebesar 40 Mpa, jumlah tendon yang digunakan sebanyak 1 tendon dengan jumlah 24 strand dalam satu tendon dan terdapat kehilangan gaya prategang sebesar 30,22%. </em></p> <p><em>&nbsp;</em></p> <p><strong><em>Kata kunci</em></strong><em> : struktur, SAP2000, balok prategang, gaya prategang, tendon.</em></p> 2022-08-11T14:05:21+07:00 Copyright (c) 2022 Equilib //journal.itny.ac.id/index.php/equilib/article/view/3084 ANALISIS PEMILIHAN ALAT BERAT DALAM PEKERJAAN GALIAN DAN TIMBUNAN PROYEK BENDUNGAN BENER. 2022-08-31T14:07:57+07:00 Ageng Tirto Hadi Kusumo Syntia Rusmawati Utomo agengtirta27@gmail.com Triwuryanto triwuryanto@itny.ac.id Rizal Maulana rizalmaulana@itny.ac.id Sely Novita Sari sely.novita@itny.ac.id <p>Bendungan Bener adalah bendungan yang terletak di kabupaten Purworejo Jawa Tengah. Bendungan tersebut menjadi bendungan tertinggi di Indonesia dengan ketinggian waduk sekitar 169 meter, panjang timbunan 543 meter, dan lebar bawah sekitar 290 meter. Pembanguan Bendungan Bener dengan volume galian dan timbunan yang besar maka dibutuhkan kombinasi alat berat untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut. Alat yang digunakan adalah<em>&nbsp;Excavator, Bulldozer, Dump Truck.</em> Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbandingan serta kombinasi alat berat yang optimum dari segi biaya dan waktu. Analisis dimulai dengan menentukan alat berat yang akan digunakan serta melakukan perhitungan produktivitas tiap masing-masing alat dan menentukan jam kerja alat, setelah mendapatkan produktivitas dan jam kerja kemudian dilakukan perhitungan kombinasi alat berat yang digunakan. Berdasarkan perhitungan analisis alternatif 1, 2, dan 3 memiliki jumlah alat yang berbeda. Jumlah alat berat yang digunakan pada alternatif 1 yaitu 8 unit, alternatif 2 yaitu 13 unit, dan alternatif 3 menggunakan 13 unit. Jumlah alat berat pada masing-masing perhitungan analisis alternatif sangat berpengaruh terhadap total jam kerja dan total biaya sewa alat berat.&nbsp;Berdasarkan dari 3 perhitungan analisis alternatif, ditemukan hasil yang optimum dari segi biaya dan waktu pada perhitungan alternatif 2 dengan mengkombinasikan 3 jenis alat berat dan menggunakan jumlah alat 13 unit</p> <p>&nbsp;</p> 2022-08-11T14:05:35+07:00 Copyright (c) 2022 Equilib //journal.itny.ac.id/index.php/equilib/article/view/2861 ANALISIS KINERJA SIMPANG TIGA TAK BERSINYAL PASAR NGASEM (STUDI KASUS : JALAN POLOWIJAN – JALAN NGASEM KRATON, KOTA YOGYAKARTA) 2022-08-11T14:19:21+07:00 Ilham Rifki Rivaldy 110017070@students.itny.ac.id Ircham ircham@itny.ac.id Herna Puji Astutik herna@itny.ac.id <p><em>Pertumbuhan jumlah penduduk menyebabkan kebutuhan manusia akan pergerakan meningkat. Perkembangan sarana dan prasarana transportasi yang tidak seimbang dengan kepemilikan kendaraan bermotor merupakan salah satu faktor penyebab menurunnya kinerja ruas jalan dan persimpangan. Hal ini yang menyebabkan banyak terjadi konflik lalu lintas. Salah satu titik yang sering terjadi konflik lalu lintas yaitu di simpang tiga tak bersinyal Pasar Ngasem, Kecamatan Kraton, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta. Dengan demikian penelitian ini bertujuan untuk mengetahui volume arus lalu lintas (V), kapasitas (C), derajat kejenuhan (D</em><em>J</em><em>), Tundaan (T), dan Peluang Antrian (P</em><em>A</em><em>) pada saat masa pandemi dan musim penghujan, serta mencari solusi sehingga dapat meningkatkan kinerja simpang tersebut. </em><em>M</em><em>etode penelitian</em><em> menggunakan</em><em> deskriptif kuantitatif, pengambilan data yang dilakukan melalui survei lalu lintas untuk mendapatkan kinerja simpang berupa volume arus lalu lintas (V), kapasitas (C), derajat kejenuhan (D</em><em>J</em><em>), tundaan (T), dan peluang antrian (P</em><em>A</em><em>)</em><em>. Metode analisis sesuai pada Pedoman Kapasitas Jalan Indonesia (PKJI 2014) sebagai acuan dalam penelitian. </em><em>Hasil analisis simpang didapatkan volume lalu lintas tertinggi terjadi pada Hari Sabtu 27 November 2021 pukul 06.30-07.30 WIB dengan volume arus lalu lintas (V) = 1714,2 skr/jam, dengan nilai kapasitas (C) = 2844,075 skr/jam, derajat kejenuhan (D</em><em>J</em><em>) = 0,603, Tundaan (T) = 11,264 det/skr, dan peluang antrian (P</em><em>A</em><em>) batas atas = 32,155 % dan batas bawah = 15,239 %. Sementara itu terdapat rekayasa kinerja simpang untuk lima tahun yang akan datang dengan volume arus lalu lintas (V) = 1795,407 skr/jam dan derajat kejenuhan (D</em><em>J</em><em>) = 0,631.</em></p> <p><strong><em>&nbsp;</em></strong></p> 2022-08-11T14:06:11+07:00 Copyright (c) 2022 Equilib //journal.itny.ac.id/index.php/equilib/article/view/3089 EVALUASI KELAYAKAN TERHADAP KEPUASAN PENGGUNA JASA DI BANDAR UDARA FATMAWATI SOEKARNO BENGKULU 2022-08-11T14:19:21+07:00 Nur Hawita nurhawita6@gmail.com Ani Tjitra Handayani ani.tjitra@itny.ac.id Veronica Diana Anis Anggorowati veronica.diana@itny.ac.id <p>Bandar Udara berperan sebagai pintu gerbang kegiatan perekonomian dalam upaya pemerataan pembangunan, pertumbuhan dan stabilitas ekonomi, serta sebagai pendorong dan penunjang kegiatan industri, perdagangan, dan pariwisata. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kepuasan pengguna jasa transportasi udara terhadap ketersediaan fasilitas ruang tunggu, fasilitas konter <em>chek-in</em>, mengetahui tingkat kepuasan pelayanan, dan fasilitas penunjang yang perlu ditingkatkan ataupun dibuat agar dapat memaksimalkan kenyamanan pengguna jasa transportasi Bandara Fatmawati Bengkulu.</p> <p>Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kepuasan pengguna jasa transportasi udara terhadap ketersediaan ruang tunggu Bandara Fatmawati Bengkulu, dikategorikan <strong>Puas </strong>karna nilai rata-rata hasil perhitungannya yaitu 4,06. Dimana nilai tersebut masuk dalam kategori puas jika berkisar antara 3,41-4,80. Tingkat kepuasan pengguna jasa transportasi udara terhadap fasilitas konter <em>chek-in</em> Bandara Fatmawati Bengkulu, dikategorikan <strong>Puas </strong>karena nilai rata-rata hasil perhitungannya adalah 3,82. Tingkat kepuasan pelayanan yang diberikan terhadap pengguna jasa di Bandara Fatmawati, dikategorikan <strong>Puas</strong>, Karena nilai rata-rata hasil perhitungannya adalah 3,87.Tingkat kepuasan terhadap fasilitas penunjang yang perlu ditingkatkan ataupun dibuat agar dapat memaksimalkan kenyamanan pengguna jasa transportasi Bandara Fatmawati, dikategorikan <strong>Puas, </strong>karena nilai rata-rata hasil perhitungannya adalah 3,94.</p> <p>&nbsp;</p> 2022-08-11T14:06:31+07:00 Copyright (c) 2022 Equilib //journal.itny.ac.id/index.php/equilib/article/view/3080 EVALUASI KINERJA PARK AND RIDE PRAMBANAN YOGYAKARTA 2022-08-11T14:19:21+07:00 Maria Yovita Lape novilape99@gmail.com Ani Tjitra Handayani Ani.tjitra@itny.ac.id Veronica Diana Anis Anggorowati veronica.diana@itny.ac.id <p><em>Park and Ride adalah penyediaan lahan parkir di lokasi strategis sehingga pengendara dapat memarkirkan kendaraannya di tempat tersebut dan melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki atau menggunakan transportasi umum (BRT). Park and Ride Prambanan merupakan fasilitas parkir yang terletak di kawasan timur Yogyakarta. Park and Ride diharapkan mampu menyediakan lahan parkir yang nyaman serta luas untuk menampung kendaraan pribadi sehingga bisa menarik masyarakat untuk menggunakan lahan parkir tersebut dan melanjutkan perjalanan dengan menggunakan BRT. Maka penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kinerja Park and Ride , mengetahui tingkat kepuasan pengguna Park and Ride, dan untuk mengetahui Presentase penumpang BRT yang menggunakan fasilitas Park and Ride. Metode pengumpulan data menggunakan Teknik observasi, kuesioner, dan dokumentasi. Melalui metode Importance Perfomance Analysis (IPA). Hasil dari penelitian ini untuk tingkat kinerja memperoleh nilai 98,844% sehingga perlu ditingkatkan lagi kinerjanya, untuk tingkat kepuasan memperoleh nilai 87,86% sehingga disimpulkan responden sangat puas, dan untuk presentase penumpang BRT yang menngunakan fasilitas Park and Ride sebanyak 72 responden.</em></p> 2022-08-11T14:06:46+07:00 Copyright (c) 2022 Equilib //journal.itny.ac.id/index.php/equilib/article/view/3105 ANALISIS STRUKTUR ATAS GEDUNG TEACHING INDUSTRY LEARNING CENTER (TILC) UGM YOGYAKARTA MENGGUNAKAN SNI 2847 TAHUN 2019 2022-08-31T14:08:40+07:00 Susana Evilina Sose 110016140@Students.itny.ac.id Lilis Zulaicha lilis.zulaicha@itny.ac.id Andrea Sumarah Asih andrea.sa@itny.ac.id <p><em>Gedung&nbsp; Teaching Industry Learning Center (TILC) Sekolah Vokasi UGM merupakan fasilitas untuk mengimplementasikan&nbsp; "Teaching Industry" dan perwujudan konsep "Link &amp; Match" terdiri dari 9 lantai dan atap yang dibangun pada November 2019 ini masih menggunakan SNI 2847-2013. Penelitian ini bertujuan menganalisis kekuatan struktur gedung TILC menggunakan SNI 2847-2019 dengan cara membandingkan struktur eksisting dengan struktur hasil analisis. Tahapan analisis yang dilakukan pada gedung TILC UGM Yogyakarta meliputi perhitungan pembebanan yang terdiri dari beban mati, beban hidup dan beban gempa. Peraturan-peraturan yang digunakan adalah SNI 1726-2019, SNI 2847-2019, PPIUG 1983 dan&nbsp; SKBI - 1.3.53.1987 UDC : 624.042. Analisis pembebanan tidak mengubah dimensi maupun denah eksisting. Hasil analisis pembebanan kemudian dianalisis menggunakan software SAP 2000 &nbsp;versi 14.0.0 sehingga dihasilkan gaya aksial, gaya geser dan momen. Hasil output SAP kemudian dianalisis penulangannya berdasarkan SNI 2847-2019. Selanjutnya hasil analisis penulangan tersebut dibandingkan dengan kondisi penulangan eksisting. Hasil analisis elemen-elemen struktur yang didesain berdasarkan SNI 2019 dinyatakan aman karena momen rencana (Mn), gaya geser rencana (Vn)&nbsp; dan gaya aksial rencana (Pn) lebih besar dari momen perlu, gaya geser perlu dan gaya aksial perlu (Pu). Sedangkan jumlah tulangan dan jarak sengkang pada balok dan kolom mengalami perubahan yang cukup signifikan meskipun dimensi dan diameternya sama</em></p> 2022-08-11T14:07:56+07:00 Copyright (c) 2022 Equilib //journal.itny.ac.id/index.php/equilib/article/view/3068 PEMAKAIAN LIMBAH BOTOL KACA TERHADAP KUAT TEKAN DAN MODULUS ELASTISITAS BETON 2022-08-11T14:19:21+07:00 Aldian Septiadi 110014021@students.itny.ac.id Lilis Zulaicha lilis.zulaicha@itny.ac.id Retnowati Setioningsih rstioningsih@itny.ac.id <p><em>Perkembangan teknologi i</em><em>n</em><em>o</em><em>v</em><em>a</em><em>s</em><em>i</em> <em>b</em><em>e</em><em>to</em><em>n ramah lingkungan. Salah satunya dengan&nbsp; penggunaan limbah botol kaca dan tambahan sikacim concrtete additive yang bertujuan untuk mengetahui seberapa besar kuat tekan beton dan modulus elastisitas beton pada umur 28 hari. </em><em>Penelitian ini menggunakan metode eksperimen di laboratorium dengan membuat benda uji berupa silinder. Persentase tumbuukan botol kaca yang digunakan pada penelitian ini sebesar 1,5%, 2%, 2,5%, dan 3% dari berat pasir serta variasi sikacim concrete additive sebesar 0,5% dan 1% dari berat semen pada adukan beton. Benda uji berupa silinder dengan jumlah benda uji sebanyak 33 buah. </em><em>Hasil penelitian menunjukan bahwa, pada uji kuat tekan beton normal tanpa tumbukan botol kaca (BN1)&nbsp; dengan umur 28 hari yaitu sebesar 25,28 Mpa, untuk kuat tekan beton tumbukan botol kaca serta sikacim concrete additive yang tertinggi terdapat benda uji (2Bk3) yaitu sebesar 32,67 MPa dan kuat desak beton yang terendah terdapat pada benda uji (1BK2) yaitu sebesar 24,08 MPa. Nilai modulus elastisitas maksimum umur 28 hari pada variasi tumbukan botol kaca dan sikacim concrete additive pada benda uji (2BK3) yaitu sebesar uji sebesar 27892,74 Mpa. Pada penelitian ini penggunaan tumbukan botol kaca dan bahan tambah sikacim concrete additive mendapatkan hasil yang lebih tinggi dari beton normal.</em></p> 2022-08-11T14:08:14+07:00 Copyright (c) 2022 Equilib //journal.itny.ac.id/index.php/equilib/article/view/3072 PENGARUH PENAMBAHAN ABU TEMPURUNG KELAPA TEERHDAP KUAT TEKAN DAN KUAT TARIK BETON 2022-08-11T14:19:21+07:00 Job Avelino Do Rego jojerego7@gmailm.com Marwanto marwanto@itny.ac.id Lilis Zulaicha lilis.zulaicha@itny.ac.id <p><em>Beton merupakan bahan komposit terdiri dari bahan dasar semen, agregat halus, agregat kasar, air dan dengan atau tampa bahan tambahan dengan perbandingan tertentu akan bentuk beton. Pada peneilitian ini menggunakan bahan tambah abu tempurung kelapa untuk campuran beton dari berat semen ,variasi 3%,5%, 7% dan 10% yang bertujuan untuk mengetahui kuat tekan dan kuat tarik beton setelah dilakukan pencampuran dengan bahan tambah abu tempurung kelapa. </em><em>Prosedur penelitian dibagi menjadi dua tahap, yaitu: penelitian awal untuk menentukan kuat tekan dan kuat tarik beton normal dan penelitian kedua untuk menentukan kuat tekan dan kuat tarik belah beton dengan bahan tambah abu tempurung kelapa 3%,5%,7% dan 10% dari berat semen. </em><em>Hasil penelitian ditunjukan kuat tekan normal <strong>26,78 MPa</strong> dan kuat tarik normal <strong>1,56MPa</strong> &nbsp;abu tempurung kelapa 3%&nbsp; kuat tekan rata-rata <strong>24,53</strong>&nbsp; dan kuat tarik rata-rata <strong>1,42 MPa</strong>, abu tempurung kelapa 5%&nbsp; didapat kuat tekan rata-rata <strong>26,57 MPa</strong> dan kuat tarik rata-rata <strong>1,51 MPa</strong>, kemudian abu tempurung kelapa 7% kuat tekan rata-rata <strong>22,80MPa</strong> dan kuat tarik rata-rata <strong>1,35 MPa</strong>, abu tempurung kelapa 10% kuat tekan rata-rata <strong>22,16 MPa</strong>, dan kuat Tarik rata-rata <strong>1,22 MPa</strong>.Berdasarkan hasil penelitian&nbsp; di atas menunjukan bahwa campuran beton dengan penggunaan bahan tambah abu&nbsp; tempurung kelapa ini&nbsp; ada yang memenuhi kuat rencana beton yang disyaratkan&nbsp; <strong>f’c=25 MPa</strong>, akan tetapi tdak memenuhi kuat tekan dan kuat tarik belah &nbsp;rata-rata dari beton normal.</em></p> <p>&nbsp;</p> 2022-08-11T14:08:25+07:00 Copyright (c) 2022 Equilib