HUBUNGAN MORFOLOGI TERHADAP KETEBALAN NIKEL LATERIT PT. WAHYU ANGGI SELARAS, KECAMATAN LANGGIKIMA, KABUPATEN KONAWE UTARA, PROVINSI SULAWESI TENGGARA

  • Febri Haryadi Institut Teknologi Nasional Yogyakarta
  • Theopila Listyani Retno Astuti Institut Teknologi Nasional Yogyakarta
  • Ignatius Adi Prabowo Institut Teknologi Nasional Yogyakarta

Abstract

Penelitian ini terletak di wilayah IUB PT. Elit Kharisma Utama, Desa Langgikima, Kecamatan Langgikima, Kabupaten Konawe Utara, Provinsi Sulawesi Tenggara. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan morfologi terhadap ketebalan endapan nikel laterit. Metode yang dilakukan pada penelitian ini yaitu dengan melakukan survey lapangan secara langsung mencakup pengambilan data litologi, geomorfologi dan struktur serta data hasil pengeboran PT. Wahyu Anggi Selaras. Hasil penelitian menunjukan bahwa batuan dasar pada daerah penelitian terdiri atas batuan peridotit ultramafik. Daerah penelitian tersusun oleh satuan geomorfologi bergelombang lemah – kuat denudasional (D5) dan satuan geomorfologi bergelombang kuat – perbukitan (D1). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan kondisi morfologi dengan menggunakan klasifikasi Van Zuidam (1985), Pada morfologi perbukitan rendah dengan kemiringan topografi yang agak landai memiliki ketebalan horison endapan nikel laterit mencapai 17 meter, serta pada kemiringan topografi yang curam (hill slope of rolling hill) pada bagian utara dan selatan memiliki ketebalan horison endapan nikel laterit mencapai 4 meter. Ketebalan horison endapan nikel laterit mengikuti kemiringan topogarfi pada daerah penelitian dimana semakin tinggi tingkat kemiringan lereng, distribusi endapan yang nikel laterit semakin kecil dan semakin rendah tingkat kemiringan lereng, ditribusi endapan nikel laterit semakin besar.

 

Kata kunci : Nikel Laterit, Peridotit, Profil Laterit

Published
2022-09-09