PENGARUH MASA PEMBENTUKAN BATUAN SEDIMEN TERHADAP ANALISIS KUALITAS BATUBARA PT. LAMINDO INTER MULTIKON PULAU BUNYU, KABUPATEN BULUNGAN, PROVINSI KALIMANTAN UTARA

  • Muhammad Dandy Fahrindra Institut Teknologi Nasional Yogyakarta
  • Hill Gendoet Hartono Institut Teknologi Nasional Yogyakarta
  • Al Hussein Flowers Rizqi Institut Teknologi Nasional Yogyakarta https://orcid.org/0000-0003-1787-230X

Abstract

Lamindo Inter Multikon (LIM) merupakan perusahaan yang bergerak di sektor pertambangan batubara yang berlokasi di Pulau Bunyu, Kecamatan Bunyu, Kabupaten Bulungan, Provinsi Kalimantan Utara. PT. Lamindo Inter Multikon (LIM) memilki batubara dengan kualitas rendah. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor penyebab rendahnya kualitas batubara pada PT. LIM. Metode yang digunakan dalam penelitian ini meliputi pengamatan langsung pada singkapan, analisis studio, dan analisis laboratorium kimia seperti analisis proksimat, total sulfur, nilai kalori pada sampel batubara. Batubara di PT. LIM terletak pada Formasi Sajau (TQps) yang terdiri dari litologi batupasir kuarsa, batulempung, dan lignit yang berumur Plio-Pleistosen. Formasi Sajau ini terendapkan dalam lingkungan pengendapan upper delta plain yang dicirikan dengan adanya perulangan litologi batupasir dan batulempung di lokasi penelitian. Pada periode Pliosen terjadi tektonik kompresi yang menghasilkan lipatan Bunyu. Pulau Bunyu terbentuk pada pegendapan fase ke lima yang menumpang secara tidakselaras diatas sedimen sebelumnya. Sampel batubara diambil pada PIT “6”, ROM, dan stockpile product PT. Lamindo Inter Multikon yang kemudian dilakukan analisis proximate, total sulfur dan nilai kalori serta melakukan analisa secara langsung pada sampel batubara. Berdasarkan hasil pengamatan secara megaskopis dan data hasil analisis laboratorium, batubara pada PT. LIM termasuk dalam batubara energi rendah (brown coal) berdasarkan tingkat energi. Hasil analisis di laboratorium lapisan batubara pada PT. LIM memiliki nilai total kandungan air (TM) 51,59% (ar), nilai kadar abu (Ash Content) 5,58% (adb), zat terbang (VM) 43,86% (adb), karbon tetap (FC) 41,71% (adb), total sulfur (TS) 0,38% (ar), dan nilai kalori dalam GAR (Gross Calorific Value (CV; ar) 2920 Cal/g, dengan menggunakan metode ASTM sesuai dengan standart pemasaran.

 

Kata kunci : Batubara, Formasi Sajau, delta plain, kalori

Published
2022-09-09