//journal.itny.ac.id/index.php/geoda/issue/feed GEODA 2022-09-09T15:21:37+07:00 Ani Tjitra Handayani p3m@sttnas.ac.id Open Journal Systems <p>JURNAL MAHASISWA TEKNIK GEOLOGI</p> //journal.itny.ac.id/index.php/geoda/article/view/3552 ANALISIS FASIES BATUGAMPING PADA SATUAN KALKARENIT OYO DAN WONOSARI, KECAMATAN NGAWEN, KABUPATEN GUNUNGKIDUL, PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA 2022-09-09T15:21:36+07:00 Rivad Ardhan Prabowo 410016103@students.itny.ac.id Bernadeta Subandini Astuti bernadeta@sttnas.ac.id Al Hussein Flowers Rizqi alhussein@sttnas.ac.id <p><em>Studi fasies merupakan analisis yang paling penting dalam interpretasi sedimentologi pada batuan karbonat yang tujuan utamanya yaitu untuk mengetahui karakteristik batuan karbonat dari fasies batuan karbonat sesuai dengan standar jenis mikrofasies (SMF) dan asosiasinnya dalam lingkungan pengendapan (FZ). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif – kuantitatif dengan membuat kolom stratigrafi terukur (measuring section) dan analisis petrografi, serta mengkorelasikan dengan data dari foraminifera dan fosil jejak yang berkembang. Berdasarkan hasil analisis mikrofasies terhadap sampel batuan karbonat di 2 lokasi penelitian, lingkungan pengendapan dari jalur lintasan Kali Lunyu (satuan kalkarenit Oyo) berada pada laut dangkal yang merupakan bagian dalam paparan atau laut terbuka (FZ 7 : Open Marine), sedangkan untuk fasies dari jalur lintasan Kali Sumberjo (satuan kalkarenit Wonosari) didapatkan fasies pada bagian dalam paparan atau laut terbuka (FZ 7) sampai bagian dalam paparan yang terbatas (FZ 8 : Platform Interior Restricted), hal tersebut disebabkan oleh adanya proses turunnya muka air laut sehingga lingkungan pengendapan berubah menjadi lebih dangkal. &nbsp;</em></p> <p><strong><em>Kata kunci</em></strong><em> : Formasi Oyo, Formasi Wonosari, Mikrofasies, Lingkungan Pengendapan</em></p> 2022-09-09T15:14:43+07:00 Copyright (c) 2022 Geoda //journal.itny.ac.id/index.php/geoda/article/view/3553 KARAKTERISTIK BATUAN ANDESIT SEBAGAI BAHAN BANGUNAN BERDASARKAN ANALISIS SIFAT FISIK, MEKANIKA DAN PETROGRAFI BATUAN, DAERAH TLOGOHENDRO, KECAMATAN PETUNGKRIYONO, KABUPATEN PEKALONGAN, PROVINSI JAWA TENGAH 2022-09-09T15:21:37+07:00 Elisabeth Luan elisabethbetyluan26@gmail.com Obrin Trianda obrin@itny.ac.id Al Hussein Flowers Rizqi alhussein@sttnas.ac.id <p><em>Daerah Tlog</em><em>o</em><em>hendro Kecamatan Petungkriyono Kabupaten Pekalongan Provinsi Jawa Tengah, berdasarkan penelitian berupa pemetaan geologi permukaan yang dilakukan pada daerah Tlogohendro dan sekitarnya, dijumpai satuan batuan lava andesit yang mendominasi pada daerah ini. Tujuan penelitian untuk mengetahui kualitas batuan andesit daerah Petungkriyono dan sekitarnya berdasarkan jenis pemanfaatannya. Metode yang digunakan yaitu studi pustaka, pengumpulan data lapangan berupa kondisi geologi daerah penelitian serta pengambilan sampel batuan, kemudian analisis laboratorium berupa uji kuat tekan, uji penyerapan dan analisis petrografi. Dari hasil pengujian laboratorium tersebut sampel batuan yang diambil di daerah Tlogohendro dapat dimanfaatkan sebagai bahan bangunan yaitu batu hias, penutup lantai atau trotoar dan tonggak batu tepi jalan (Standar Dirjen Cipta Karya,1989), konstruksi ringan (Standar Industri Indonesia, 0378-80) serta beton jalan raya, beton tiang panjang dan beton bangunan rumah (Standard Direktorat Jenderal Bina Marga, 1976).</em></p> <p><strong><em>Kata kunci</em></strong><em> : Kuat Tekan, Bahan bangunan, Petungkriyono, Tlogohendro</em></p> 2022-09-09T15:15:31+07:00 Copyright (c) 2022 Geoda //journal.itny.ac.id/index.php/geoda/article/view/3554 HUBUNGAN MORFOLOGI TERHADAP KETEBALAN NIKEL LATERIT PT. WAHYU ANGGI SELARAS, KECAMATAN LANGGIKIMA, KABUPATEN KONAWE UTARA, PROVINSI SULAWESI TENGGARA 2022-09-09T15:21:37+07:00 Febri Haryadi febriharyadi927@gmail.com Theopila Listyani Retno Astuti lis@itny.ac.id Ignatius Adi Prabowo adi.prabowo@itny.ac.id <p><em>Penelitian ini terletak di wilayah IUB PT. Elit Kharisma Utama, Desa Langgikima, Kecamatan Langgikima, Kabupaten Konawe Utara, Provinsi Sulawesi Tenggara. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan morfologi terhadap ketebalan endapan nikel laterit. Metode yang dilakukan pada penelitian ini yaitu dengan melakukan survey lapangan secara langsung mencakup pengambilan data litologi, geomorfologi dan struktur serta data hasil pengeboran PT. Wahyu Anggi Selaras. Hasil penelitian menunjukan bahwa batuan dasar pada daerah penelitian terdiri atas batuan peridotit ultramafik. Daerah penelitian tersusun oleh satuan geomorfologi bergelombang lemah – kuat denudasional (D5) dan satuan geomorfologi bergelombang kuat – perbukitan (D1). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan kondisi morfologi dengan menggunakan klasifikasi Van Zuidam (1985), Pada morfologi perbukitan rendah dengan kemiringan topografi yang agak landai memiliki ketebalan horison endapan nikel laterit mencapai 17 meter, serta pada kemiringan topografi yang curam (hill slope of rolling hill) pada bagian utara dan selatan memiliki ketebalan horison endapan nikel laterit mencapai 4 meter. Ketebalan horison endapan nikel laterit mengikuti kemiringan topogarfi pada daerah penelitian dimana semakin tinggi tingkat kemiringan lereng, distribusi endapan yang nikel laterit semakin kecil dan semakin rendah tingkat kemiringan lereng, ditribusi endapan nikel laterit semakin besar. </em></p> <p><em>&nbsp;</em></p> <p><strong><em>Kata kunci</em></strong><em> : Nikel Laterit, Peridotit, Profil Laterit</em></p> 2022-09-09T15:16:07+07:00 Copyright (c) 2022 Geoda //journal.itny.ac.id/index.php/geoda/article/view/3555 IDENTIFIKASI FASIES GUNUNG API PADA KHULUK BESER, DAERAH TUGUREJO DAN SEKITARNYA, KECAMATAN TEMPURAN KABUPATEN MAGELANG 2022-09-09T15:21:37+07:00 Pascuela Manikin ichamanikin03@gmail.com Evaristus Budiadi budiadi@itny.ac.id Ignatius Adi Prabowo adi.prabowo@itny.ac.id <p><em>Indonesia merupakan daerah yang dilalui oleh jalur cincin gunungapi. Jajaran gunungapi terbentuk akibat adanya subduksi pada Lempeng Hindia – Australia dengan Lempeng Eurasia. Berdasarkan kenampakan menggunakan citra DEM, Kabupaten Magelang dijumpai adanya kenampakan beberapa khuluk yang mengindikasikan bahwa daerah tersebut pernah mengalami kegiatan vulkanik. Daerah penelitin berada pada Khuluk Beser daerah Tugurejo dan sekitarnya, Kecamatan Tempuran, Kabupaten Magelang. Penelitian ini bertujuan untuk mengindetifikasi dan mengelompokkan fasies gunung api pada Khuluk Beser dengan menggunakan metode pemetaan geologi permukaan yang di batasi oleh analisis geomorfologi, analisis citra DEM dan analisis stratigrafi pada daerah penelitian. Berdasarkan hasil identifikasi dan analisis fasies gunung api pada Khuluk Beser daerah Tugurejo dan sekitarnya Kecamatan Tempuran, Kabupaten Magelang, </em><em>menunjukkan bahwa Khuluk Beser termasuk dalam morfologi gunung api tererosi tingkat dewasa dan terbagi menjadi dua fasies gunung api yaitu fasies proksimal yang dicirikan oleh litologi berupa lava andesit dan breksi piroklastik andesit dan fasies medial yang dicirikan leh litologi berupa tuf jatuhan.</em></p> <p><em>&nbsp;</em></p> <p><strong><em>Kata Kunci : </em></strong><em>fasies gunung api, Khuluk Beser, gunung api.</em></p> <p><strong>&nbsp;</strong></p> 2022-09-09T15:16:36+07:00 Copyright (c) 2022 Geoda //journal.itny.ac.id/index.php/geoda/article/view/3556 KAJIAN KUALITAS BATUBARA PADA LOKASI PENAMBANGAN DAN STOCKPILE DI PIT 1 CV. BUNDA KANDUNG, KALIMANTAN TENGAH 2022-09-09T15:21:37+07:00 Mayang Pitaloka mayangpitalk4@gmail.com Hill Gendoet Hartono hilghartono@itny.ac.id Al Hussein Flowers Rizqi alhussein@sttnas.ac.id <p><em> Bunda Kandung (BK) merupakan perusahaan pertambangan batubara dengan metode “open mining” yang yang berlokasi Kecamatan Montallat, Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah dengan luas 3.930 Ha. Dalam pelaksanaan penambangan pada PIT 1 dan penumpukan batubara di stockpile terdapat permasalahan yaitu berkurangnya kualitas batubara. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui, mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi serta mengevaluasi upaya pengendalian kualitas batubara. Berdasarkan pengamatan secara megaskopis dan data hasil analisis laboratorium, seam J di lokasi penambangan PIT 1 CV. Bunda Kandung termasuk high grade coal dan yaitu medium rank (para-bituminous). </em><em>Hasil analisis kualitas batubara pada lokasi penambangan dan stockpile menunjukkan bahwa k</em><em>andungan air mengalami penurunan 0,02%, </em><em>total kandungan air mengalami kenaikan 1,32%, </em><em>kadar abu mengalami kenaikan 1,35%, </em><em>zat terbang</em><em> mengalami kenaikan 0,47%, dan </em><em>karbon tetap </em><em>mengalami penurunan 1,8%. </em><em>total sulfur mengalami penurunan 0,01%, dan </em><em>nilai kalori mengalami penurunan 140 Kcal/Kg.</em> <em>Faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan kualitas batubara antara lain adanya kontaminasi dari material pengotor, proses penambangan, genangan air, lamanya penumpukan di stockpile, serta swabakar. </em><em>Upaya yang dapat dilakukan antara lain dengan pengoptimalan kegiatan penambangan, pembuatan sistem drainase yang baik, penyediaan 1 alat untuk setiap timbunan, memperbaiki kondisi jalan angkut batubara, pengawasan dan penanganan secara rutin gejala swabakar pada stockpile, memaksimalkan sistem FIFO.</em></p> <p><strong>&nbsp;</strong></p> <p><em>Kata kunci</em><em>: Kualitas Batubara, Lokasi Penambangan, Montallat, Stockpile.</em></p> 2022-09-09T15:17:24+07:00 Copyright (c) 2022 Geoda //journal.itny.ac.id/index.php/geoda/article/view/3557 KARAKTERISASI PETROGRAFI BATUAN ASAL BATUPASIR FORMASI PATIAYAM DAERAH GEMBONG DAN SEKITARNYA KECAMATAN GEMBONG, KABUPATEN PATI, PROVINSI JAWA TENGAH 2022-09-09T15:21:37+07:00 Restu Purbantoro 410016060@students.itny.ac.id Dianto Isnawan dianto@itny.ac.id Obrin Trianda obrin@itny.ac.id <p><em>Daerah penelitian berada di </em><em>Desa Gembong dan Sekitarnya, Kecamatan Gembong, Kabupaten Pati, Provinsi Jawa Tengah</em><em>. Secara geografis berada pada koordinat </em><em>&nbsp;</em><em>110º 55’ 25.59” – 110º 58’ 41.00” BT</em> <em>dan 6º 39’ 50.20” - 6º 44’ 43.31”LS</em><em> yang tercakup dalam Lembar </em><em>Gembong</em><em> 140</em><em>9</em><em> – </em><em>34</em><em>2, sekala 1: 25.000 dengan zona UTM 49, serta luas daerah telitian 6 x 9 km<sup>2</sup>. Daerah penelitian merupakan zona </em><em>Gunung Api Kuarter</em><em>.</em> <em>Dengan mengetahui provenance batuan sedimen dapat diidentifikasi tataan tektonik masa lalu. Penelitian ini merupakan langkah praktis dalam merekontruksi asal/sumber batuan sedimen, tataan tektonik, serta proses sedimentasi selama pengendapan batupasir Formasi Patiayam. Informasi yang berkaitan dengan provenance umumnya diperoleh dari batupasir karena komponen penyusun batupasir mudah diidentifikasi hanya dengan bantuan alat yang sederhana seperti mikroskop petrografis sehingga dari karakterisasi petrografi batupasir tersebut dapat diidentifikasi komponen penyusunnya. Batuan sedimen yang dijumpai di Formasi Patiayam daerah penelitian berupa batuan sedimen nonkarbonat berupa batupasir. Berdasarkan analisis data yang dilakukan di dapatkan bahwa provenace batupasir Formasi Patiayam berasal dari magmatic arc tipe undissected arc dan transitional arc.</em></p> <p><em>&nbsp;</em></p> <p><strong><em>Kata kunci :</em></strong> <em>Formasi Patiayam, Gembong, Provenance, Magmatic arc.</em></p> 2022-09-09T15:18:13+07:00 Copyright (c) 2022 Geoda //journal.itny.ac.id/index.php/geoda/article/view/3558 KORELASI ZONA LIMONITE DAN SAPROLIT BERDASARKAN DATA PEMBORAN PADA BLOK X DAERAH MOROWALI UTARA, SULAWESI TENGAH 2022-09-09T15:21:37+07:00 Agung Wicaksono agunggroho021@gmail.com Dianto Isnawan dianto@itny.ac.id Rizqi Muhammad Mahbub rizqimahbub@itny.ac.id <p><em>Penelitian dilakukan pada daerah X, Desa Ganda-Ganda, Kecamatan Petasia, Kabupaten Morowali Utara, Provinsi Sulawesi Tengah merupakan bagian dari Jalur Ofiolit Sulawesi yang memiliki kondisi geologi kompleks dan tektonik yang sangat aktif. Daerah penelitian, khususnya pada Lengan Timur Sulawesi memiiki potensi endapan nikel sekunder atau nikel laterit yang cukup besar. Banyaknya potensi nikel laterit tersebut tentunya cukup penting untuk diimbangi dengan kegiatan eksplorasi yang baik dengan salah satu tujuan yaitu mengetahui pengkorelasian zona limonit dan saprolit. Penelitian ini dilakukan dengan melakukan pengeboran dengan total titik 25 lokasi dan spasi 50x50 meter yang kemudian dilakukan pemodelan korelasi zona limonit dan saprolit. Berdasarkan penelitian ini, dengan melakukan korelasi lubang bor yang berupa penampang 2D, kemudian dapat diketahui bahwa pada daerah penelitian memiliki ketebalan yang tidak merata dan bervariasi dengan arah persebaran yang mengikuti punggungan dan menebal pada morfologi landai serta menipis pada morfologi lereng. Hal tersebut diinterpretasikan akibat faktor pengontrol utama nikel laterit yang berupa morfologi dan struktur geologi yang berkembang di daerah penelitian</em>.</p> <p><em>&nbsp;</em></p> <p><em>Kata Kunci : Limonit, Saprolit, Nikel, dan Korelasi.</em></p> 2022-09-09T15:18:49+07:00 Copyright (c) 2022 Geoda //journal.itny.ac.id/index.php/geoda/article/view/3559 PEMODELAN SEBARAN ENDAPAN NIKEL LATERIT PADA DAERAH X KABUPATEN MOROWALI UTARA PROVINSI SULAWESI TENGAH 2022-09-09T15:21:37+07:00 Novaldi Guntara 410017032@students.itny.ac.id Hill Gendoet Hartono hilghartono@itny.ac.id Hurien Helmi hurien.helmi@itny.ac.id <p><em>Daerah penelitian berada pada Kabupaten Morowali Utara, Provinsi Sulawesi Tengah yang merupakan bagian dari Jalur Ofiolit Sulawesi dengan kondisi geologi yang kompleks dan tektonik yang aktif sehingga diketahui memiliki potensi endapan nikel laterit yang cukup besar. Hal tersebut cukup penting untuk diimbangi dengan adanya eksplorasi yang sistematis yang bertujuan untuk mengetahui kondisi dan jumlah sumber daya nikel laterit sebelum dilakukanya aktivitas eksploitasi. Atas dasar tersebut diperlukan adanya kajian terkait karakteristik, pola sebaran hingga estimasi sumber daya pada daerah penelitian. Penelitian ini dilakukan dengan korelasi data pengeboran pada 62 titik pengeboran yang kemudian digunakan sebagai data pemodelan sebaran dan estimasi sumber daya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa endapan nikel laterit pada daerah penelitian memiliki karakteristik sebaran yang luas dengan ketebalan sangat bervariasi. Karakteristik sebaran endapan nikel laterit tersebut mengikuti arah punggungan yang akan menebal pada morfologi landai dan menipis pada morfologi lereng. Karakteristik tersebut diinterpretasikan akibat faktor utama berupa kondisi morfologi dan struktur geologi yang nampak pada visualisasi sebaran nikel laterit. Berdasarkan pemodelan endapan nikel laterit didapatkan perhitungan bahwa estimasi sumber daya nikel laterit memiliki total tonase sebesar 87.987 ton dengan rata-rata kadar 1.84% pada lapisan saprolite dan total tonase 321.502 ton dengan rata-rata kadar 1.67% pada lapisan limonite.</em></p> <p><strong><em>Kata kunci</em></strong><em>—</em><em>Endapan Nikel Laterit, Morowali Utara, Pemodelan, Pengeboran</em><em>.</em></p> 2022-09-09T15:19:44+07:00 Copyright (c) 2022 Geoda //journal.itny.ac.id/index.php/geoda/article/view/3560 STUDI PERHITUNGAN CADANGAN BATUBARA SEAM J DENGAN METODE CROSS SECTION PADA PIT MERPATI WILAYAH IUP CV. BUNDA KANDUNG, KALIMANTAN 2022-09-09T15:21:37+07:00 Bella Berliana Rakhma 410017045@students.itny.ac.id Hill Gendoet Hartono hilghartono@itny.ac.id Akhmad Zamroni akhmadzamroni@itny.ac.id <p><em>Indonesia memiliki kebutuhan energi yang besar terutama dalam peningkatan laju pembangunan dan pertumbuhan ekonomi dalam industri saat ini. Peranan batubara menjadi salah satu yang dibutuhkan terutama dari potensi cadangan yang besar di Indonesia khususnya di Pulau Kalimantan. Penelitian ini dilakukan di Desa Paring Lahung, Kecamatan Montalat, Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah pada wilayah kerja pertambangan CV. Bunda Kandung. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui cadangan batubara seam J berdasarkan data bor (TR_26, TR_27, TR_28, dan TR_29) pada PIT Merpati dan untuk mengetahui perkiraan waktu dalam usaha penambangan. Metode penelitian yang digunakan dalam melakukan perhitungan estimasi cadangan adalah metode cross section (metode penampang). Penelitian ini hanya berfokus pada batubara seam J. Seam J pada daerah penelitian memiliki cadangan batubara sebesar 165.102,52 Ton dan overburden sebesar 1.863.226,3 BCM. Berdasarkan data tersebut dapat diketahui nilai stripping ratio pada daerah penelitian yaitu sebesar SR 11,2, kemudian dioptimasilasi menjadi SR 6,7 sehingga sesuai dengan standar SR yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Umur tambang daerah penelitian yaitu 72 hari untuk penambangan batubara dan 136 hari untuk pengupasan lapisan overburden pada SR 11,2 serta 42 hari untuk penambangan batubara dan 45 hari untuk pengupasan lapisan overburden pada SR 6,7.\</em></p> <p><em>&nbsp;</em></p> <p><em>Kata kunci : batubara, cadangan, stripping ratio, umur tambang</em></p> 2022-09-09T15:20:17+07:00 Copyright (c) 2022 Geoda //journal.itny.ac.id/index.php/geoda/article/view/3561 PENGARUH MASA PEMBENTUKAN BATUAN SEDIMEN TERHADAP ANALISIS KUALITAS BATUBARA PT. LAMINDO INTER MULTIKON PULAU BUNYU, KABUPATEN BULUNGAN, PROVINSI KALIMANTAN UTARA 2022-09-09T15:21:37+07:00 Muhammad Dandy Fahrindra 410017081@students.itny.ac.id Hill Gendoet Hartono hilghartono@itny.ac.id Al Hussein Flowers Rizqi alhussein@sttnas.ac.id <p><em> Lamindo Inter Multikon (LIM) merupakan perusahaan yang bergerak di sektor pertambangan batubara yang berlokasi di Pulau Bunyu, Kecamatan Bunyu, Kabupaten Bulungan, Provinsi Kalimantan Utara. PT. Lamindo Inter Multikon (LIM) memilki batubara dengan kualitas rendah. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor penyebab rendahnya kualitas batubara pada PT. LIM. Metode yang digunakan dalam penelitian ini meliputi pengamatan langsung pada singkapan, analisis studio, dan analisis laboratorium kimia seperti analisis proksimat, total sulfur, nilai kalori pada sampel batubara. Batubara di PT. LIM terletak pada Formasi Sajau (TQps) yang terdiri dari litologi batupasir kuarsa, batulempung, dan lignit yang berumur Plio-Pleistosen. Formasi Sajau ini terendapkan dalam lingkungan pengendapan upper delta plain yang dicirikan dengan adanya perulangan litologi batupasir dan batulempung di lokasi penelitian. Pada periode Pliosen terjadi tektonik kompresi yang menghasilkan lipatan Bunyu. Pulau Bunyu terbentuk pada pegendapan fase ke lima yang menumpang secara tidakselaras diatas sedimen sebelumnya. Sampel batubara diambil pada PIT “6”, ROM, dan stockpile product PT. Lamindo Inter Multikon yang kemudian dilakukan analisis proximate, total sulfur dan nilai kalori serta melakukan analisa secara langsung pada sampel batubara. Berdasarkan hasil pengamatan secara megaskopis dan data hasil analisis laboratorium, batubara pada PT. LIM termasuk dalam batubara energi rendah (brown coal) berdasarkan tingkat energi. Hasil analisis di laboratorium lapisan batubara pada PT. LIM memiliki nilai total kandungan air (TM) 51,59% (ar), nilai kadar abu (Ash Content) 5,58% (adb), zat terbang (VM) 43,86% (adb), karbon tetap (FC) 41,71% (adb), total sulfur (TS) 0,38% (ar), dan nilai kalori dalam GAR (Gross Calorific Value (CV; ar) 2920 Cal/g, dengan menggunakan metode ASTM sesuai dengan standart pemasaran.</em></p> <p><em>&nbsp;</em></p> <p><strong><em>Kata kunci</em></strong><em> : Batubara, Formasi Sajau, delta plain, kalori</em></p> 2022-09-09T15:20:50+07:00 Copyright (c) 2022 Geoda