ANALISIS INDEKS KERENTANAN SEISMIK BERDASARKAN NILAI vs30 PADA ZONA TERDAMPAK GEMPA BUMI (Studi Kasus: Gempa Cianjur 21 November 2022)

  • Dea Mutiara Jannah Program Studi Fisika Fakultas Sains dan Teknologi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
Keywords: Gempa bumi, Indeks kerentanan seismik, Kecepatan gelombang geser

Abstract

Gempa bumi merupakan salah satu bencana alam yang sering terjadi di Indonesia. Gempa bumi Cianjur 21 November 2022 berdampak pada kerusakan bangunan yang memiliki kesesuaian pola dengan jalur sesar lokal yang baru teridentifikasi. Dampak kerusakan yang terjadi akibat perambatan gelombang seismik dipermukaan dapat dianalisis berdasarkan nilai indeks kerentanan seismik (Kg). Kg dapat diperoleh menggunakan pendekatan empiris dengan parameter utama nilai vs30. Data vs30 pada penelitian ini menggunakan data vs30 yang bersumber dari Atlas vs30 Badan Geologi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui parameter seismik berupa nilai faktor amplifikasi (A0), frekuensi dominan (f0), dan Kg pada zona kerusakan yang terjadi akibat gempa bumi Cianjur. Hasil penelitian menunjukkan nilai A0 pada Kabupaten Cianjur bervariasi antara 100-750, f0 bervariasi antara 0.8-6.4 Hz, dan Kg bervariasi antara 0.1-22. Pada zona terdampak gempa Cianjur nilai A0 bervariasi antara 0.8-1.8, nilai f0 antara 1.6-3.6 Hz, serta nilai Kg antara 0.1-2. Zona terdampak gempa Cianjur memiliki nilai Kg yang relatif rendah dibandingkan dengan nilai Kg se-Kabupaten Cianjur. Kondisi ini menunjukkan bahwa kawasan dengan nilai Kg yang lebih tinggi dapat berpotensi menyebabkan terjadinya kerusakan yang lebih parah, terutama pada wilayah endapan, alur sungai, dan pesisir di Kabupaten Cianjur.

Downloads

Download data is not yet available.

References

[1] S. Khoirunnisa, N. B. Wibowo, H. Rosyida, I. Khaerunnisa, D. Jannah, F. E. C. dan I. M. S. A., “ANALISIS KEBERADAAN MANIFESTASI PANAS BUMI MENGGUNAKAN FAULT FRACTURE DENSITY (FFD) DI KECAMATAN TEMPURAN, KABUPATEN MAGELANG,” KURVATEK, vol. 9, no. 1, pp. 63-72, 2024.
[2] F. F. Susanta, C. Pratama, T. Aditya, A. f. Khomaini dan H. W. K. Abdillah, “Geovisual Analytics of Spatio-Temporal Earthquake Data in Indonesia,” Journal of Geospatial Information Science and Engineering, vol. 2, no. 2, pp. 185-194, 2019.
[3] P. Danre, L. De Barros dan F. Cappa, “A common model to explain similarities between injection-induced and natural earthquake swarms,” dalam EGU General Assembly Conference Abstracts, EGU21-1085., 2021.
[4] T. M. Fentahun, M. Bagyaraj, M. A. Melesse dan T. korme, “Seismic hazard sensitivity assessment in the Ethiopian Rift, using an integrated approach of AHP and DInSAR methods,” The Egyptian Journal of Remote Sensing and Space Sciences, vol. 24, pp. 735-744, 2024.
[5] R. R. Eudave, T. M. Ferreira dan R. Vicente, “Parameter-based seismic vulnerability assessment of Mexican historical buildings: Insights, suitability, and uncertainty treatment,” International Journal of Disaster Risk Reduction, vol. 74, 2022.
[6] A. Mardalena, Y. I. Astuty dan A. Wibowo, “ANALISIS SPASIAL TEMPORAL LAHAN TERBANGUN TERHADAP RAWAN BENCANA GEMPA BUMI DI KABUPATEN CIANJUR,” Geodika: Jurnal Kajian Ilmu dan Pendidikan Geografi, vol. 7, no. 1, pp. 86-95, 2023.
[7] BADAN GEOLOGI KEMENTRIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA ALAM MINERAL, Bumi Cianjur Berguncang: Geologi Menyelidiki dan Memitigasi, Bandung: BADAN GEOLOGI Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, 2023.
[8] S. Mokodenseho, Hasrullah, M. Mokodompit, J. Salinsehe dan N. Paputungan, “Analisis Geologis Gempa di Cianjur : Karakteristik Seismik, Zona Patahan, dan Peran Geologi dalam Penilaian Risiko Gempa,” Jurnal Geosains West Science, vol. 1, no. 2, pp. 96-104, 2023.
[9] KEMENTRIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT, PENANGANAN GEMPA CIANJUR 2022, Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, 2022.
[10] D. Yusri, A. Setiawan, R. Adwiyah dan H. Mulyati, “STUDI IDENTIFIKASI RELOKASI ATAU REKONSTRUKSI TEMPAT TINGGAL SEBAGAI SEBUAH PILIHAN PENANGANAN PASCA GEMPA CIANJUR 2022 BERBASIS PERSPEKTIF MASYARAKAT,” Risalah Kebijakan Pertanian dan Lingkungan, vol. 10, no. 2, pp. 75-87, 2023.
[11] V. M. Zakhra, Y. Styawan, E. I. Fattah dan A. Farduwin, “ANALISIS GEMPA CIANJUR 2022 DENGAN PENDEKATAN SPASIAL TEMPORAL a-VALUE DAN b-VALUE,” JGE(Jurnal Geofisika Eksplorasi), vol. 9, no. 3, pp. 217-230, 2023.
[12] L. Fauziah dan A. F. Pohan, “Identifikasi Potensi Longsor di Kota Sawahlunto dengan Menggunakan Parameter Frekuensi Dominan, Amplifikasi, dan Kecepatan Gelombang Geser,” Jurnal Fisika Unand (JFU), vol. 12, no. 3, pp. 342-348, 2023.
[13] I. Rahma dan D. S. Nurhaci, “Identifikasi Daerah Rawan Longsor Berdasarkan Kecepatan Gelombang Geser (Vs30) Di Desa Salamkanci, Kecamatan Bandongan,” Jurnal Stasiun Geofisika Sleman (JSGS), vol. 1, no. 1, pp. 09-14, 2023.
[14] Sutiyono, A. S. Rahman, Rendinis dan M. J. M. Agatha, “PEMODELAN AMBLASAN TANAH DI WILAYAH DKI JAKARTA BERDASARKAN KECEPATAN GELOMBANG GESER RATA-RATA HINGGA KEDALAMAN 30 METER (Vs30) USGS,” BULETIN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA, vol. 5, no. 1, pp. 20-27, 2024.
[15] A. Pratama dan Supriyadi, “ANALISIS INDEKS KERENTANAN LAPISAN PERMUKAAN TANAH BERDASARKAN DATA MIKROTREMOR DI KELURAHAN KAUMAN, KOTA SEMARANG,” Prosiding Seminar Nasional Fisisa, vol. 35, pp. 79-90, 2023.
[16] A. A. Bustari dan N. B. Wibowo, “Pemetaan sebaran nilai Vs30, faktor amplifikasi tanah, dan peak ground acceleration wilayah Bantul Timur,” Cakrawala Jurnal Ilmiah Bidang Sains, vol. 1, pp. 73-80, 2023.
[17] N. B. Wibowo dan I. Huda, “ANALISIS AMPLIFIKASI, INDEKS KERENTANAN SEISMIK DAN KLASIFIKASI TANAH BERDASARKAN DISTRIBUSI Vs30 D.I YOGYAKARTA,” BULETIN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA, vol. 1, no. 2, pp. 21-31, 2020.
[18] A. Ningsih, L. Hamimu, A. Manan dan C. Puspitafuri, “ANALISIS PERGERAKAN TANAH AKIBAT GEMPABUMI DI DARATAN PESISIR KECAMATAN WANGI-WANGI SELATAN BERDASARKAN NILAI GROUND SHEAR STRAIN,” Jurnal Rekayasa Geofisika Indoensia, vol. 3, no. 3, pp. 106-114, 2021.
[19] A. S. Rahman, H. Nugroho, D. Permana, O. Sativa, A. Riyanto dan R. K. Sirait, “ANALISIS NILAI PERIODE DOMINAN TANAH DANAMPLIFIKASI AKIBAT GEMPABUMI TARUTUNG M5.8 01OKTOBER 2022 TERHADAP KERUSAKANINFRASTRUKTUR BERDASARKAN METODE HVSR,” BULETIN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA, vol. 4, no. 2, pp. 28-33, 2023.
[20] N. F. Mentari, D. B. Susanti dan Andi, “Analisis Indeks Kerentanan Seismik di Desa Kalongan, Kecamatan Ungaran Timur, Kabupaten Semarang Menggunakan Metode HVSR,” Jurnal Stasiun Geofisika Sleman, vol. 1, no. 2, pp. 06-11, 2023.
[21] B. S. Nasional, “Klasifikasi kelas situs,” 2019. [Online].
[22] P. Supendi, Priyobudi, J. Jatnika, D. Sianipar, Y. H. Al, N. Heryandoko, Daryono, S. P. Adi, D. Karnawati, S. D. Anugerah, I. Fatchurochman dan A. Sudrajat, “Analisis Gempabumi Cianjur (Jawa Barat) Mw 5.6 Tanggal 21 November 2022,” Kelompok Kerja Sesar Aktif dan Katalog Gempabumi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Jakarta 10720, Indonesia, 2022.
[23] B. Mulyana, R. A. Pamungkas dan Abdurrasyid, “Desa Tanggap Darurat Melalui Pemeriksaan Kesehatan dan Edukasi Penatalaksanaan Kegawatdaruratan Bencanadi CiherangPacet Cianjur Jawa Barat,” Jurnal Abdi Masyarakat Indonesia (JAMSI), vol. 3, no. 2, pp. 563-570, 2023.
[24] R. A. Farisi, Artist, Foto udara rumah yang roboh akibat gempa kampung Selakawung Tengah, Kabupaten Cianjur, Jwa Barat. [Art]. ANTARA FOTO, 2022.
[25] BPBD, Artist, Dokumentasi Kerusakan Pasca Gempa Cianjur 21 November 2022. [Art]. 2022.
[26] Sudjatmiko, “Peta Geologi Lembar Cianjur, Jawa,” 2003. [Online].
[27] H. Rosyida, N. B. Wibowo, I. Khaerunnisa, I. M. S. A., D. M. Jannah, F. E. C. dan S. Khoirunnisa, “Analisis kolerasi dan determinasi antara fault fracture density (FFD) dengan bencana tanah longsor kabupaten Simalungun, Sumatera Utara,” Jurnal Teras Fisika , vol. 6, no. 2, pp. 39-43, 2023.
Published
2024-11-29
How to Cite
[1]
D. Mutiara Jannah, “ANALISIS INDEKS KERENTANAN SEISMIK BERDASARKAN NILAI vs30 PADA ZONA TERDAMPAK GEMPA BUMI (Studi Kasus: Gempa Cianjur 21 November 2022)”, Journal Technology of Civil, Electrical, Mechanical, Geology, Mining, and Urban Design, vol. 9, no. 2, pp. 107-116, Nov. 2024.