PENERAPAN WETLAND UNTUK PENGELOLAAN AIR ASAM TAMBANG
Abstract
Air asam tambang (AAT) merupakan air dengan kandungan pH rendah (<4) dan logam terlarut dalam air limpasan. AAT terbentuk dari bertemunya tiga komponen, yaitu batuan yang mengandung sulfat, air dan udara. Batuan yang mengandung asam (potential acid forming) yang terkupas selama kegiatan penambangan dapat membentuk AAT setelah bertemu udara dan air yang berasal dari paparan air hujan langsung, air limpasan dan rembesan air tanah. Air limpasan yang tercemar tersebut mempunyai pH sekitar 2 – 4 dengan kandungan logam berat berupa Al, Fe, Mn, Cu dan Zn. Metoda dalam pengelolaan AAT terdiri dari sistem aktif dan sistem pasif. Paper ini membahas mengenai pengelolaan AAT dengan menggunakan sistem pasif wetland. Cakupan yang dibahas menyajikan beberapa hal terkait wetland diantaranya: ukuran wetland dan desain wetland yang tepat termasuk keasaman air yang keluar dari tambang (pH), kondisi reaksi oksidasi, laju aliran air serta waktu yang diperlukan dalam proses wetland serta luasan area yang tersedia untuk konstruksi wetland. Manfaat yang dihasilkan dari studi ini dapat digunakan untuk penelitian selanjutnya dalam rangka program pascatambang tembaga dan emas.
Downloads
This journal provides immediate open access to its content on the principle that making research freely available to the public supports a greater global exchange of knowledge.
All articles published Open Access will be immediately and permanently free for everyone to read and download. We are continuously working with our author communities to select the best choice of license options, currently being defined for this journal as follows:
• Creative Commons Attribution-ShareAlike (CC BY-SA)
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.