PERENCANAAN SISTEM PENYALIRAN TAMBANG PADA CV. CENTRAL STONE PEERKASA

SISTEM PENYALIRAN TAMBANG

  • Nefrit Pradana Putra Hengkesa itny
  • A A Inung Arie Adnyano Institut Teknologi Nasional Yogyakarta
  • Novandri Kusuma Wardana Institut Teknologi Nasional Yogyakarta

Abstract

CV. Central Stone Perkasa merupakan perusahaan swasta yang bergerak di bidang pertambangan batu Andesit yang terletak pada Desa Hargorejo, Kecamatan Kokap, Kabupaten Kulonprogo Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Proses penambangan menggunakan sistem tambang terbuka dengan metode kuari. Pada musim hujan proses produksi menjadi terhambat disebabkan oleh air hujan serta air limpasan yang masuk area penambangan karena area penambangan terletak diantara bukit yang memiliki elevasi lebih tinggi. Oleh karena itu perlu perlu dibuat perencanaan sistem penyaliran tambang yang tepat agar proses produksi tetap berjalan. CV. Central Stone Perkasa memiliki DTH seluas 0,0232km2 dengan nilai koefesien 0,9. Adapun hasil perhitungan data curah hujan tahun 2011-2020 stasiun hargorejo didapatkan curah hujan rata rata harian 130,33mm/hari curah hujan rencana 153,882mm/hari, intensitas curah hujan 26,918mm/jam dan periode ulang hujan 3 tahun serta resiko hidrologi sebesar 98,27%. Debit air limpasan pada daerah tangkapan hujan sebesesar 0,16m3/detik dan debir air hujan sebesar 0,0708m3/detik sehingga direkomendasikan bentuk saluran yakni trapesium dengan ukuran lebar permukaan =0,9m ; lebar dasar saluran =0,8m ; kedalaman saluran =0,5m ; tinggi air =0,4m ; dan panjang dinding saluran =0,6m serta dimensi kolam pengendapan yang tepat yakni terdiri dari 3 kompartemen dengan dimensi sebagai berikut : panjang total kolam = 48,9m , lebar kolam = 5m, kedalaman kolam = 5m dengan penyekat antar kompartemen memiliki panjang 4m, lebar 1m, dan tinggi 5m dengan persentase pengendapan sebesar 75% dan padatan yang dihasilkan yakni 70,38m3/hari maka untuk perawatan kolam pengendapan agar terjaga fungsinya dengan baik maka perlu dilakukan pengerukan material setiap 18 hari sekali.
Kata kunci : DTH, Air Limpasan, Kolam Pengendapan

Published
2022-08-12
Section
Articles