Perbandingan Analisis Kinerja Jalan dengan Metode MKJI 1997 dan PKJI 2023 (Studi Kasus : Depan Pasar Babadan, Ungaran Barat, Kabupaten Semarang)

  • Dhony Priyo Suseno Universitas 17 Agustus 1945 Semarang
  • Adham Amar Mar’i
Keywords: Derajat Kejenuhan, Kapasitas, Level of Service, MKJI, PKJI

Abstract

Kota Ungaran memiliki banyak pasar strategis yang ramai setiap harinya, salah satunya Pasar Babadan yang letaknya di ruas jalan Semarang – Solo, Kecamatan Ungaran Barat, Kabupaten Semarang, oleh karena itu ruas jalan di depan Pasar Babadan menjadi salah satu titik kemacetan  di Kota Ungaran adalah terdapatnya pasar, pabrik, dan sekolah di jalan ini, sehingga  angkutan umum sering berhenti di pinggir jalan sehingga menyebabkan kemacetan. Salah satu pedoman yang saat ini digunakan dalam perencanaan jalan di Indonesia  adalah Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) tahun 1997. Penggunaan nilai parameter MKJI untuk situasi saat ini seringkali menghasilkan hasil analisa yang sangat tidak sesuai dengan situasi lapangan sehingga dimutakhirkan dengan keluarnya Pedoman Kapasitas Jalan Indonesia (PKJI) 2023. Dari hasil pengolahan data didapat data volume lalu lintas yang selanjutnya diolah dan dianalisis untuk pembahasan kinerja jalan perkotaan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbandingan kinerja lalu lintas antara metode MKJI 1997 dan PKJI 2023. Hasil kinerja ruas jalan tersebut adalah kapasitas 3.368 smp/jam, kecepatan arus bebas < 33 km/jam, nilai derajat kejenuhan DS 1,109 (MKJI) dan 1,076 (PKJI), serta memiliki Tingkat Pelayanan (Level Of Service) F, sehingga membutuhkan pengaturan arus lalu lintas dari dinas terkait untuk mengurangi kemacetan.

Published
2024-08-06
How to Cite
Suseno, D. P., & Mar’i, A. A. (2024). Perbandingan Analisis Kinerja Jalan dengan Metode MKJI 1997 dan PKJI 2023 (Studi Kasus : Depan Pasar Babadan, Ungaran Barat, Kabupaten Semarang). 5TH CEEDRIMS 2024, 5(1), 106-110. Retrieved from //journal.itny.ac.id/index.php/CEEDRIMS/article/view/4970