Dampak Ekonomi Akibat Kerusakan Infrastruktur Jalan di Desa Wisata Srikeminut Imogiri Bantul
Abstract
Kabupaten Bantul di Daerah Istimewa Yogyakarta sering mengalami kerusakan jalan akibat faktor alam seperti gempa bumi, banjir, dan tanah longsor. Kerusakan ini berdampak signifikan pada ekonomi masyarakat, khususnya di Desa Wisata Srikeminut yang bergantung pada sektor pariwisata. Penelitian ini bertujuan menganalisis kerugian ekonomi akibat kerusakan jalan dan memberikan rekomendasi perbaikan infrastruktur untuk pembangunan ekonomi berkelanjutan.
Penelitian ini menggunakan pendekatan JITUPASNA (Pengkajian Kebutuhan Pascabencana) untuk menilai dampak kerusakan jalan. Metode meliputi survei lapangan untuk mencatat kondisi jalan, wawancara dengan masyarakat untuk memahami dampak ekonomi, dan perhitungan kerugian ekonomi. Data menunjukkan total kerugian ekonomi selama dua bulan sejak kerusakan jalan mencapai Rp92.060.000, dengan rincian kerugian di sektor perdagangan Rp32.700.000, pertanian Rp49.360.000, dan pariwisata Rp10.000.000. Kerusakan jalan menyebabkan penurunan pendapatan masyarakat, peningkatan biaya logistik, dan kenaikan harga komoditas.
Hasil penelitian menekankan pentingnya perbaikan dan pemeliharaan infrastruktur jalan untuk mengurangi kerugian ekonomi dan mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Penelitian ini berkontribusi dalam pemahaman dampak ekonomi kerusakan jalan di daerah wisata dan menyediakan dasar bagi pengambilan kebijakan yang lebih baik dalam pengelolaan infrastruktur di Kabupaten Bantul.