Pengaruh Variasi Kadar Natrium Sulfat Terhadap Kekuatan Tekan dan Modulus Elastisitas Beton Super Sulfated Cement
Abstrak
Dengan tingginya emisi gas CO2 yang dihasilkan dari produksi semen OPC, super sulfated cement dapat digunakan sebagai substitusi semen konvensional. Dengan proporsi aktivator yang tepat, properti mekanik dari super sulfated cement mampu menyerupai beton konvensional berbasis semen Portland. Penelitian ini bertujuan untuk menginvestigasi pengaruh dari variasi kadar natrium sulfat (Na2SO4) yang digunakan sebagai aktivator sulfat terhadap properti mekanik beton yang mencangkup kekuatan tekan dan modulus elastisitas beton. Semen Portland yang digunakan pada penelitian ini berperan sebagai aktivator alkali untuk menciptakan suasana basa sehingga GGBFS dapat berhidrasi dengan optimal. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, terdapat adanya peningkatan kekuatan tekan beton pada umur awal seiring dengan meningkatnya kadar Na2SO4. Proporsi Na2SO4 optimum didapatkan pada kadar SO3 sebesar 10% dengan nilai kekuatan tekan pada umur hari ke 28 sebesar 29,2 MPa dan modulus elastisitas sebesar 17700 MPa. Pada kadar SO3 sebesar 20%, terdapat penurunan kekuatan tekan beton dan modulus elastisitas dikarenakan adanya akumulasi dari kalsium sulfoaluminat (ettringite) yang terbentuk dalam beton sehingga timbul retakan mikrostruktur yang menurunkan properti mekanik beton super sulfated cement. Sementara itu, didapatkan pula nilai rasio Poisson pada beton berbasis super sulfated cement sebesar 0,11 – 0,20 yang berada dalam rentang normal nilai teoritis rasio Poisson beton yaitu antara 0,10 - 0,20. Hal ini menunjukkan bahwa beton supersulfat memiliki perilaku yang menyerupai beton berbasis semen Portland bila ditinjau dari segi properti mekanik.