PENGARUH BENTUK KAMPUH TERHADAP KEKUATAN BENDING LAS SUDUT SMAW POSISI MENDATAR PADA BAJA KARBON RENDAH
Abstract
Pengelasan sudut banyak dipakai pada konstruksi yang dirancang utuk menahan beban berat sehingga diperlukan kekuatan las yang maksimal. Karena konstruksinya maka penelitian tentang kekuatan tarik tidak dapat dilakukan pada konstruksi las sudut. Penelitian untuk mengetahui kekuatan las sudutb adalah pengujian bending yang akan memberikan kemampuan las menahan beban lentur. Pada penelitian ini dibuat las sudut 900 pada  pelat tebal 8 mm. lebar 80 mm panjang 40mm .
Jenis las dipilih SMAW dengan tegangan 30 Volt, kuat arus 110 Ampere posisi mendatar, dengan variasi kampuh : I, V, U double V dan double U, masing2  specimen sebanyak 3 buah konstruksi.   Pengujian yang dilakukan meliputi : uji komposisi bahan dasar/raw material, uji stuktur mikro dan kekerasan  pada daerah logam induk, daerah HAZ dan daerah las,  serta uji bending/lentur terhadap konstruksi las
Dari uji komposisi logam induk terlihat bahwa bahan termasuk baja karbon rendah mendekati sedang dengan kadar Karbon 0,236 dengan sedikit penguatan terhadap sifat ulet dan anti korosi dengan adanya kandungan Si sebesar 1,82 % dan Cu : 1,08%. Pada pengujian struktur mikro raw material terlilhat bahwa komposisi bahan terdiri dari ferit dan perlit yang terdistribusi secara merata. Pada daerah HAZ terlihat hampir pada semua jenis kampuh terjadi pengecilan  bentuk ferit dengan distribusi seragam, Daerah Las, umumnya tersusun dari Grain Bondary Ferit, Acciculair Ferit dan windmanstaten Ferit. Semakin tebal kampul las maka jumlah Acicular ferit semakin banyak seperti terlihat pada kampuh double V dan double U. Hasil uji kekerasan menunjukkan bahwa kekerasan daearh HAZ dajn Logam las lebih tinggi dibanding dengan
logam induk, utuk daerah Las kekerasan tertinggi terdapat pada kampuh U  sebesar 191,07 N/mm2 dan terendah pada kampuh I sebesar 159,03 N/mm2 . Dari hasil uji bending tertlihat bahwa kampuh yang tipis mempunyai harga bending yang rendah, sementara kampuh yang tebal mempunyai harga bending yang tinggi ( kampuh double U dan double V). Har ga tertinggi pada kampuh Double V sebesar  281,743 N/mm2, terendah pada kampuh I sebesar 114,27 N/mm2. Dari beberapa hasil percobaandapat disimpulkan bahwapada las mendatar, paling baik dipakai kampuh double V.
Prosiding ini memberikan akses terbuka langsung ke isinya dengan prinsip bahwa membuat penelitian tersedia secara gratis untuk publik mendukung pertukaran pengetahuan global yang lebih besar.
Semua artikel yang diterbitkan Open Access akan segera dan secara permanen gratis untuk dibaca dan diunduh semua orang.