ANALISIS MULTIDIMENSIONAL SCALING TERHADAP EVALUASI RENCANA PASCATAMBANG BATUBARA DENGAN MENGGUNAKAN SKALA LIKERT
Abstract
Kegiatan usaha pertambangan harus dilaksanakan dengan memperhatikan prinsip lingkungan hidup, transparansi, dan partisipasi masyarakat. Dalam rangka terciptanya pembangunan berkelanjutan, kegiatan pertambangan jika tidak dilaksanakan secara tepat dapat menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan. Oleh karena itu perlu dilakukan evaluasi rencana pascatambang untuk dapat mengetahui tingkat keberlanjutan kawasan pascatambang batubara. Tujuan penelitian ini adalah : melakukan evaluasi rencana pascatambang untuk menunjang pembangunan berkelanjutan dan berwawasan lingkungan dan menganalisis rencana pascatambang batubara sehingga dapat mengetahui keberlanjutan dari rencana pascatambang. Penelitian ini dilakukan pada tambang batubara PT. Adaro Indonesia, Kabupaten Balangan dan Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan. Metode yang digunakan adalah deskriptif komparatif yaitu dengan mengadakan pengumpulan data primer maupun sekunder yang kemudian diadakan analisis sehingga akan dihasilkan sintesa-sintesa. Analisis yang digunakan yaitu analisis MDS dengan skala likert. Hasil evaluasi rencana pascatambang batubara memakai analisis Hasil analisis MDS menunjukkan 6 program pascatambang yang mempunyai potensi dampak negatif yaitu pencegahan dan penanganan air asam tambang, reklamasi lahan bekas kolam pengendapan, pengamanan semua bukaan tambang, penanganan sisa bahan bakar minyak, pelumas, serta bahan kimia, pemulihan (remediasi) tanah yang terkontaminasi bahan kimia, minyak, dan B3 serta pemantauan air permukaan dan air tanahReferences
Ana Anggraeni P. (2009), Analisis Multidimensional Scaling (MDS). Skripsi. Universitas Negeri Yogyakarta. Yogyakarta.
Anonimus (1993), Direktorat Jendral Pertambangan Umum, Pedoman Teknis Reklamasi Lahan Bekas Tambang, Jakarta.
Anonimus (2003), Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 115 Tahun 2003 Tentang Penentuan Status Mutu Air.
Anonimus (2008), Peraturan Menteri Energi dan sumber Daya Mineral Nomor 18 Tahun 2008 tentang Reklamasi dan Penutupan Tambang.
Anonimus (2009), Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara.
Anonimus (2009), Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.
Anonimus (2010), Peraturan Pemerintah Nomor 78 Tahun 2010 tentang Reklamasi dan Pasca Tambang.
Andrianto, T.T (2002), Audit Lingkungan, Global Pustaka Utama, Yogyakarta
Anonimus (2011), Program Pascatambang Tambang Batubara
Borg, I. dan Groenen, P.J.F, (2005), Modern Multidimensional Scaling Theory and Application, Springer, New York.
Dirjen Pertambangan Umum (1993), Pedoman Teknis Reklamasi Lahan Bekas Tambang, Jakarta.
Sinaga, Nurita (2010), Desain Kebijakan Dan Strategi Pengelolaan Kawasan Pascatambang Batubara Berkelanjutan (Studi Kasus Kabupaten Kutai Kartanegara). Disertasi. Sekolah Pasca Sarjana, Institut Pertanian Bogor.
Prosiding ini memberikan akses terbuka langsung ke isinya dengan prinsip bahwa membuat penelitian tersedia secara gratis untuk publik mendukung pertukaran pengetahuan global yang lebih besar.
Semua artikel yang diterbitkan Open Access akan segera dan secara permanen gratis untuk dibaca dan diunduh semua orang.