APLIKASI LINEANMENT DENSITY ANALYSIS UNTUK PROSPEKSI MINERAL EKONOMIS : Studi Kasus Pada Daerah Cikotok, Pongkor dan Lebong Tandai
Abstract
Eksplorasi mineral logam berharga sejak lama dilakukan oleh banyak perusahaan pertambangan dan eksplorasi di Indonesia, seperti pada daerah Lebong Tandai, Cikotok dan Pongkor. Eksplorasi merupakan kegiatan yang memerlukan waktu lama dan mahal serta dilakukan pada daerah yang luas, sehingga diperlukan metode yang lebih cepat dan tepat. Penerapan Lineanment Density Analysis (LDA) dengan menggunakan perangkat lunak di komputer, dapat dipakai untuk mempercepat prospeksi mineralisasi pada tahap regional bahkan sampai semi-detil pada suatu daerah. Konsep penerapan LDA adalah salah satu pendekatan konsep mineralisasi litho-structural, sebagai faktor keberadaan mineralisasi suatu daerah. Proses LDA dilakukan dengan proses penggunaan data topografi atau DEM, pembuatan shading-image, proses ekstraksi dan analisis dengan perangkat lunak GIS. Hasil analisis memperlihatkan mineralisasi emas pada daerah Cikotok dan Pongkor yang umumnya berupa tipe vein epitermal berada pada densitas 4-6 / km, dan pada daerah Lebong Tandai mempunyai densitas > 2000 m/km2. Hasil analisis pada daerah studi kasus menunjukan hasil cukup baik, dimana pada daerah mineralisasi terbaik dijumpai anomali yang cukup tinggi. Aplikasi LDA untuk prospeksi mineralisasi logam berharga, terbukti dapat dilakukan dan dapat digunakan untuk mempercepat eksplorasi mineralisasi atau untuk kepentingan penelitian lainnya.
Kata Kunci: Eksplorasi, Mineralisasi, Emas, GIS, Lineanment
References
Abdullah, A., Akhir, J.M., Abdullah, I., (2010), Automatic Mapping of Lineaments Using Shaded Relief Images Derived from Digital Elevation Model (DEMs) in the Maran – Sungi Lembing Area, Malaysia, EJGE Bulletin vol. 15, pp 949 – 957.
Batson, R.M., Edwards. K. and Eliason, E.M. (1975) “Computer – generated shaded- relief Images”, Journal Research U.S. Geological Survey 3 (4): 401-408
Basuki, A., Sumanagara, A. D. and Sinambela, D. (1994) The Gunung Pongkor gold-silver deposit, West Java, Indonesia. Jour. Geochem. Explor., 50, 371–391.
Gupta, R.P. (1991) “Remote Sensing Geology”, Berlin, Heidelberg: Springer-Verlag
Hobbs, W. H. (1904) “Lineaments of the Atlantic Border Region”, Geological Society.American Bulletin 15: 483-506.
Hubbard, B.E., Mack, T.J., and Thompson, A.L., (2012), Lineament analysis of mineral areas of interest in Afghanistan: U.S. Geological Survey Open-File Report 2012–1048, 28 p., http://pubs.usgs.gov/of/2012/1048.
O’Leary, D. W., Friedman, J. D., and Pohn, H. A. (1976) “Lineament, linear, lineation: Some proposed new standards for old terms”, Geological Society America Bulletin 87: 1463-1469.
PCI Geomatica, (2013), PCI Geomatica user’s guide, Ontario. Canada: Richmond Hill
Rosana, M. F. and Matsueda, H. (2002) Cikidang hydrothermal gold deposit in western Java, Indonesia. Resource Geology, 52, 341-352.
Sillitoe, R.H., (1999), Style of High Sulphidation Gold, Silver, and Copper Mineralisation in Porphyry and Epithermal Environments, Proceeding of The Pacific Rim at Bali Sumatra Copper Gold (2012), Annual Report.
Thannoun, R.G., (2013), Automatic Extraction and Geospatial Analysis of Lineaments and their Tectonic Significance in some areas of Northern Iraq using Remote Sensing Techniques and GIS, International Journal Of Enhanced Research In Science Technology & Engineering Bulletin, Vol. 2
Williams, R. S. (1983) “Geological applications”, In. Colwell, R. N. (eds). “Manual of Remote Sensing”, 1667- 1951. Falls Church, VA: American Society of Photogrammetry.
Yuningsih ET, Matsueda H, Setyaraharja EP, Rosana MF. (2011) The Arinem Te-bearing gold-silver-base metal deposit, West Java, Indonesia. Resour Geol (in press): RG10-36
Prosiding ini memberikan akses terbuka langsung ke isinya dengan prinsip bahwa membuat penelitian tersedia secara gratis untuk publik mendukung pertukaran pengetahuan global yang lebih besar.
Semua artikel yang diterbitkan Open Access akan segera dan secara permanen gratis untuk dibaca dan diunduh semua orang.