Menggali Potensi Energi Baru Terbarukan dari Air Asam Tambang di Danau Bekas Penambangan Batubara

  • Nurkhamim UPN "Veteran" Yogyakarta

Abstrak

Aktivitas penambangan batubara dapat menghasilkan air asam tambang yang terkonsentrasi di danau bekas penambangan. Pada penelitian ini dilakukan pengujian air asam tambang yang berasal dari danau penambangan batubara menjadi energi baru terbarukan dalam bentuk energi listrik. Penelitian ini dilakukan dengan mengunakan prinsip Sel Galvani, dengan menvariasikan elektroda tembaga (Cu), seng (Zn) dan karbon (C) menjadi 9 pasang elektroda dengan mengkombinasi pasangan elektroda C-Zn, Cu-C dan Cu-Zn. Pada kombinasi elektroda dilakukan pengujian di 3 lokasi danau bekas penambangan dengan Ph yang berbeda-beda (Pit 1= 5,1 , Pit 2 = 5,0, Pit 3 = 3,3) menghasilkan energi listrik untuk Pit 1 Cu-Zn = 11,5 ml Volt, C-Zn= 29,6 ml Volt, C-Cu = 45,9 ml Volt, Pit 2 Cu-Zn = 17,0 ml Volt, C-Zn= 31,1 ml volt, C-Cu = 48,6 ml Volt dan Pit 3 Cu-Zn = 23,3 ml Volt, C-Zn= 47,4 ml Volt, C-Cu = 59,0 ml Volt.

Secara keseluruan, penelitian ini berhasil menemukan 3 pasang kombinasi Sel Volta sebagai elektroda baru untuk penghasil energi baru terbarukan dalam bentuk potensial energi listrik dari air asam yang ada di danau bekas penambangan. Secara teoritis, kemampuan untuk menghasilkan energi listrik ini juga berkorelasi positif dengan kemampuannya elektroda untuk menyimpan energi listrik sebagaimana prinsip baterai basah.

Kata kunci: air asam tambang, sel Volta, elektroda

Referensi

[1]Adpendi, A., Oktavia, M., Marliantoni, M., Strategi Pengembangan Pit Lake Bekas Tambang Batubara Sebagai Obyek Wisata Di PT. MBT Kabupaten Bungo Provinsi Jambi, Jurnal Mine Magazine. Vol. 1. No 2., Universitas Muara Bungo, 2020.
[2]Adzikri, F., & Notosudjono, D., Strategi Pengembangan Energi Terbarukan di Indonesia, Jurnal Online Mahasiswa Bidan Teknik Elektro, Vol 1, No 1. Bogor: Universitas Pakuan, 2017.
[3]Asosiasi Energi Surya Indonesia (AESI).
[4]Bargawa, W, S., Reklamasi dan Pastambang, Prodi Teknik Pertambangan UPN “Veteran” Yogyakarta, Kilau Book, 2017, hal. 247-362.
[5]Fic, K., Platek, A., Piwek, J., & Frackowiak, E., Sustainable materials for electrochemical capacitors, Materials Today, Vol. 21, 4. Poland: Institute of Chemistry and Technical Electrochemistry, 2018, p 437-454
[6]Fletcher, S., The Definition of Electrochromism, Journal of Solid State Electrochemistry, Vol.19, Leicestershire: Loughborough University, 2015, p. 3305–3308.
[7]Gautama, R. S., Pembentukan, Pengendalian dan Pengelolaan Air Asam Tambang, Cetakan ke 2, Penerbit ITB, Bandung, 2019.
[8]Islamunisa, B, F., Panggabean, A, S., Pemanfaatan air asam tambang batubara sebagai sumber energi listrik Alternatif”. Vol.3, No.1. Samarinda: Universitas Mulawarman, 2018.
[9]Munarwan, A., Pengelolaan Air Asam Tambang, Universitas Bengkulu. Bengkulu, Unib Press, 2017, hal. 23- 25.
[10]Reza, M., Sari, N., Akbar, M., Novianti, Y., Pemamfaatan reaksi elektrokimia untuk sumber energi listrik alternatif serta netralisasi pada air asam bekas tambang, Jurnal Geosapta, Vol. 3, No.1. Banjarbaru: Universitas Lambung Mangkurat, 2019.
Diterbitkan
2021-11-09