Studi Perbandingan Perbedaan Sudut Evacuated Glass Tube pada Sistem Evacuated Solar Water Heater Terhadap Panas dan Gaya Pembebanan sebagai Pemanas Air untuk Kolam Terapi Penderita Stroke

  • Rudy Setiawan Laboratorium Komputasi dan Otomasi, Jurusan Teknik Mesin, Universitas Diponegoro
  • M Munadi Laboratorium Komputasi dan Otomasi, Jurusan Teknik Mesin, Universitas Diponegoro
  • Ahmad Hidayat Laboratorium Komputasi dan Otomasi, Jurusan Teknik Mesin, Universitas Diponegoro

Abstract

Data angka penderita stroke di Indonesia semakin meningkat. Salah satu usaha untuk pemulihan penyakit stroke adalah dengan cara terapi pada kolam terapi menggunakan air hangat 31-340 C dimana modalitas air hangat ini disebut hydrotherapy. Dasar utama penggunaan air hangat untuk pengobatan adalah efek hydrostatic dan hydrodynamic. Untuk melakukan terapi ini membutuhkan therapeutic pool yang merupakan kolam terapi latihan bagi si penderita stroke. Terapi ini merupakan salah satu metode terapi penyembuhan terhadap penyakit persendian yang kaku akibat stroke. Jumlah therapeutic pool yang ada sangat terbatas sekaligus biaya operasional yang besar menjadi kendala karena penggunaan energi listrik yang besar. Tujuan penelitian ini memberikan solusi penggunaan energi panas matahari sebagai sumber panas air dengan menggunakan evacuated glass tube sehingga penggunaan energi listrik berkurang. Evacuted glass tube akan diuji untuk berbagai posisi sudut yang memberikan data acquisition panas terbaik atas variasi sudut evacuated glass tube sebesar 150, 300, 450, dan 600, sekaligus akan diuji pembebanan tegangan von misses yang terjadi pada frame akibat beban solar collector yang berisi air panas yang dihasilkan oleh evacuated glass tube. Sudut kemiringan 30o dari  evacuated glass tube panas air cepat diperoleh dan tegangan pembebanan frame masih dibawah tegangan luluh

 

Kata kunci: evacuated glass tube, stroke, variasi sudut, gaya pembebanan

Author Biographies

Rudy Setiawan, Laboratorium Komputasi dan Otomasi, Jurusan Teknik Mesin, Universitas Diponegoro

Laboratorium  Komputasi dan Otomasi, Jurusan Teknik Mesin, Universitas Diponegoro

M Munadi, Laboratorium Komputasi dan Otomasi, Jurusan Teknik Mesin, Universitas Diponegoro

Laboratorium  Komputasi dan Otomasi, Jurusan Teknik Mesin, Universitas Diponegoro

Ahmad Hidayat, Laboratorium Komputasi dan Otomasi, Jurusan Teknik Mesin, Universitas Diponegoro

Laboratorium  Komputasi dan Otomasi, Jurusan Teknik Mesin, Universitas Diponegoro

References

Chaiton, Leo, 2002, Therapi Air untuk Kesehatan dan Kecantikan, Prestasi Pustaka Publisher, Jakarta – Indonesia.

Goldstein, L.B.,et al., 2006, Primary Prevention of Ischemic Strooke, Stroke, 37: 1583-1633.

Kelompok Studi Serebraveskular dan Neurogeriatri PERDOSSI, 1999, Konsensus Nasional Pengelolaan Stroke di Indonesia, Jakarta : Balai penerbit FKUI, 1-9.

Kelompok Studi Serebraveskular dan Neurogeriatri PERDOSSI, 1999, Konsensus Nasional Pengelolaan Stroke di Indonesia, Jakarta : Balai penerbit FKUI, 1-9.

Morrison, GL.,Budiharjo, I., Behnia, M.,2004, Water in Glass Evacuated Tube Solar Water Heaters, Solar Energy (Elsavier), Vol. 76, 135 - 140.

Morrison, GL.,Budiharjo, I., Behnia, M.,2005, Measurement and Simulation of Flow-rate in a Water in Glass Evacuated Tube Solar Water Heaters, Solar Energy (Elsavier), Vol. 78, 257 - 267.

Pusat Data dan Informasi Kenterian Kesehatan RI, 2014 .

Salma, N.K, Ejas, AV.,2007,Risk faktor for stroke: A hospitas based study,Pakistan Journal of Medical sciences, Vol 23 (1), 17-22.

Published
2017-01-17
How to Cite
Setiawan, R., Munadi, M. and Hidayat, A. (2017) “Studi Perbandingan Perbedaan Sudut Evacuated Glass Tube pada Sistem Evacuated Solar Water Heater Terhadap Panas dan Gaya Pembebanan sebagai Pemanas Air untuk Kolam Terapi Penderita Stroke”, ReTII, 00. Available at: //journal.itny.ac.id/index.php/ReTII/article/view/379 (Accessed: 20April2024).