Peningkatan Waktu Pengeringan dan Laju Pengeringan Pada Mesin Pengering Pakaian Energi Listrik

  • PK Purwadi Universitas Sanata Dharma
  • Wibowo Kusbandono Universitas Sanata Dharma

Abstract

Mengeringkan pakaian dengan energi matahari pada waktu musim hujan, tidak dapat diharapkan
berjalan dengan lancar. Diperlukan suatu alternatip pengeringan pakaian yang dapat dihandalkan
baik pada saat musim hujan atau pada saat malam hari. Salah satu alternatipnya adalah
penggunaan energi listrik untuk pengeringan pakaian. Tujuan dari penelitian ini adalah (a)
merancang dan merakit mesin pengering pakaian dengan mempergunakan energi listrik (b) melihat
pengaruh pemasangan kipas di ruang pengering terhadap waktu yang diperlukan untuk
pengeringan dan terhadap laju pengeringan pakaian. Mesin pengering pakaian energi listrik yang
dipergunakan di dalam penelitian ini mempergunakan mesin yang bekerja dengan siklus kompresi
uap. Refrigeran yang dipergunakan pada siklus kompresi uap adalah R134a. Komponen utama dari
siklus kompresi uap meliputi: kompresor, evaporator, kondensor, dan pipa kapiler. Jumlah mesin
siklus kompresi uap 2 buah. Daya kompresor yang dipergunakan, masing masing sekitar 1100 watt
(hasil perkalian besar arus dan tegangan), sedangkan komponen utama yang lain menyesuaikan.
Pengeringan pakaian mempergunakan sistem tertutup. Pengeringan pakaian di ruang pengering,
mempergunakan udara hasil olahan mesin siklus kompresi uap. Udara hasil pengolahan mesin
siklus kompresi uap dialirkan ke ruang pengering dengan bantuan kipas, demikian juga ketika
udara dikembalikan dari ruang pengering ke ruang mesin siklus kompresi uap. Variasi penelitian
dilakukan terhadap keadaan kipas yang ada di dalam ruang pengering pakaian (a) kondisi kipas
tidak bekerja dan (b) kondisi kipas bekerja. Variasi juga dilakukan terhadap keadaan awal pakaian
yang akan dikeringkan (a) hasil perasan tangan dan (b) hasil perasan mesin cuci. Ada 2 kipas di
dalam lemari pengering, masing masing memiliki daya 90 watt. Pakaian yang dikeringkan berjenis
batik, ukuran XL, jumlah pakaian yang dikeringkan sebanyak 50 pakaian untuk sekali proses
pengeringan. Ada 2 kipas yang dipergunakan untuk mengalirkan udara balik masing masing dengan
daya 50 watt. Masing masing kondensor memiliki kipas tersendiri dengan daya masing masing
sebesar 54 watt. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa adanya kipas di ruang pengering
menjadikan waktu untuk proses pengeringan pakaian menjadi lebih cepat. Jika tanpa kipas, waktu
yang diperlukan untuk mengeringkan 50 pakaian basah hasil perasan tangan, selama 140 menit,
sedangkan dengan adanya kipas, selama 80 menit. Terjadi pemendekan waktu pengeringan sebesar
42,8%. Untuk 50 pakaian basah hasil perasan mesin cuci, waktu untuk mengeringkan pakaian tanpa
kipas selama 60 menit, sedangkan dengan kipas selama 35 menit. Terjadi pemendekan waktu
pengeringan sebesar 41,6%. Dengan adanya kipas, laju pengeringan pakaian meningkat sebesar
75% untuk kondisi awal baju basah perasan tangan, dan 71,46% untuk perasan mesin cuci.
Kata Kunci: kompresi uap, perasan tangan, perasan mesin cuci, kipas

References

Balioglu, et al., 2013, Heat Pump Laundry

Dryer Machine, Patent Aplication

Publication, Pub. No: US 2013/0047456

A1, Apr.

Beers, et al., 2013, Apparatus and Method for

Refrigeration Cycle Elevation by

Modification of Cycle Start Condition,

United States Patent, Patent No: US

,533,975 B2.

Bison, et al., 2012, Heat Pump Laundry Dryer

and a Method for Operating a Heat Pump

Laundry Dryer, Patent Aplication

Publication, Pub. No: US 2012/0210597

A1.

Goldberg, et al., 2005, Heat Pump Clothes

Dryer, Patent Aplication Publication, Pub.

No: US 2005/0066538 A1.

Maruca, 2008, Low Temperature Clothes Dryer,

United States Patent, Patent No: US

,377,052 B2.

Published
2017-03-09
How to Cite
Purwadi, P. and Kusbandono, W. (2017) “Peningkatan Waktu Pengeringan dan Laju Pengeringan Pada Mesin Pengering Pakaian Energi Listrik”, ReTII, 00. Available at: //journal.itny.ac.id/index.php/ReTII/article/view/494 (Accessed: 20April2024).