STUDI METODE PELEDAKAN PADA PT. PRO INTERTECH INDONESIA KOTAMADYA SORONG PROVINSI PAPUA BARAT

  • RUDI HARTONO Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta
  • Risanto Panjaitan Universitas Pembangunan nasional Yogyakarta
  • Aris Herdiansyah Universitas Pembangunan nasional Yogyakarta

Abstract

Abstrak

 

Peledakan merupakan salah satu metode pemberaian batuan yang dimanfaatkan untuk mempermudah penggalian dan menunjang produksi bahan galian. Untuk mempermudah penggalian dan meningkatkan produksi batu andesit, PT.Pro Intertech Indonesia melakukan kegiatan pemberaian dengan melakukan peledakan dimana desain geometri peledakan yang digunakan di lapangan saat ini adalah: burden (B) 1,5 m, spasi (S) 3,5 m, stemming (T) 2,5 m, subdrilling (U) 2,5 m, kedalaman lubang tembak 15 m, kemiringan 150, tinggi jenjang 12,07 m. Geometri tersebut memberikan hasil peledakan sebesar 10335,239 ton dan produksi peledakan yang didapatkan di lapangan belum sesuai yang diharapkan, setelah dilakukan analisis dengan menggunakan metode The Modern Technique Of Rock Blasting didapatkan secara teoritis adalah: burden (B) 2,621 m, spasi (S) 3,276 m, stemming (T) 2,621 m, subdrilling (U) 0,91 m, kedalaman lubang tembak 13,629 m, kemiringan 150, tinggi jenjang 12,285 m. Geometri tersebut dapat meningkatkan produksi peledakan menjadi 10519,338 ton dan bahan peledak yang digunakan berkurang dari 1805,25 kg menjadi 1589,751 kg.

 

Kata kunci : Geometri, Produksi. Peledakan

Author Biographies

RUDI HARTONO, Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta
Jurusan Teknik Pertambangan
Risanto Panjaitan, Universitas Pembangunan nasional Yogyakarta
Jurusan Teknik Pertambangan
Aris Herdiansyah, Universitas Pembangunan nasional Yogyakarta
Jurusan Teknik Pertambangan
Published
2018-11-26
How to Cite
HARTONO, R., Panjaitan, R. and Herdiansyah, A. (2018) “STUDI METODE PELEDAKAN PADA PT. PRO INTERTECH INDONESIA KOTAMADYA SORONG PROVINSI PAPUA BARAT”, ReTII. Available at: //journal.itny.ac.id/index.php/ReTII/article/view/880 (Accessed: 23April2024).