PENGARUH TEMPERATUR PROSES AUSTEMPER BESI TUANG PADUAN Al (2,17%) TERHADAP STRUKTUR MIKRO, KEKERASAN DAN KEAUSAN

  • Muhammad Arief Reynaldy Institut Teknologi Nasional Yogyakarta
  • Ratna Kartikasari Institut Teknologi Nasional Yogyakarta
  • Angger Bagus Prasetiyo Institut Teknologi Nasional Yogyakarta

Abstrak

Besi tuang kelabu merupakan salah satu material yang banyak digunakan sebagai komponen mesin karena mempunyai sifat mampu cor dan sangat murah. Penelitian ini bertujuan menganalisis bagaimana pengaruh temperature proses austemper besi tuang paduan Al (2,17%) terhadap struktur mikro, kekerasan dan keausan. Bahan yang digunakan adalah besi tuang paduan Al (2,71%) berbentuk ingot. Proses austemper di mulai dengan pemanasan pada suhu 900°C selama 1 jam, di lanjutkan dengan pencelupan dalam garam cair (65%KOH+35%NaOH) pada temperatur 250°C, 300°C, 350°C, 400°C, 450°C selama 20 menit. Pengujian yang dilakukan adalah uji komposisi kimia menggunakan alat spectrometer, uji struktur mikro menggunakan alat inverted metallurgy microscope, uji kekerasan menggunakan metode Brinell dan uji keausan metode Ogoshi. Hasil uji komposisi kimia menunjukkan kadar unsur utama (Fe) 88,21%, unsur paduan utama Aluminium (Al) 2,17%, dan Karbon (C) 6,07%, termasuk besi tuang paduan Al. Hasil uji struktur mikro menunjukkan besi tuang paduan Al (2,17%) struktur ferit, grafit dan perlite. Pada proses austemper temperatur 2500C perlite berubah menjadi bainit, semakin tinggi temperatur stuktur bainit semakin berkurang dan menghilang pada temperatur 4500C. Hasil uji kekerasan dengan metode Brinell menunjukkan besi tuang paduan Al (2,17%) memiliki nilai kekerasan 156,20 kg. Setelah dilakukan proses austemper nilai kekerasan naik mencapai nilai maksimal di austemper 2500C (201,71 BHN) kemudian turun kembali mencapai minimum di austemper 4000C (169,24 BHN). Hasil uji keausan menunjukkan besi tuang paduan Al (2,17%) memiliki keausan 0,000150mm3/kg.m. Setelah dilakukan proses austemper nilai keausan menurun mencapai nilai terendah di temperatur 2500C sebesar 0,000066mm3/kg.m. Kemudian meningkat kembali mencapai maximum di temperatur 4500C sebesar 0,000146mm3/kg.m.

Referensi

Surdia, Tata., Saito, Shinroku., 1999, Pengetahuan Bahan Teknik, PT. Pradnya Paramita, Jakarta. Vol. 4, No. 2, Hal. 69-168.

Bayuseno, A., 2010, Penambahan magnesium-ferrosilikon pada proses pembuatan besi cor bergrafit bulat evaluasi terhadap peningkatan sifat mekanik dan impak, Jurnal Tenkik Mesin, Vol.12 No.1, Hal 43- 46.

Umardani , Y., 2008, Pengaruh Waktu Austempering Terhadap Sifat Mekanis Dan Struktur Mikro Austempered Ductile Iron Paduan 0,5% Cu + 0,3% Mo Dan 0,5% Cu +0,6% Mo, Jurnal Teknik Mesin, Vol.10, No.2, Hal. 32-35.

[Sanatizadeh, E., Das, S., Kordijazi., 2019, A Influence of Aluminum and Silicon as Alloying Elements on Formation of Intermetallic Phase, Microstructure andWear Resistance of Gray Cast Iron. Preprints.org, 2019050305. V 1. No 17.Hal 4-6.

Åyszkowski., RadosÅ‚aw., Bystrzycki., Jerzy., 2014, Hot deformation and processing maps of a Fe–Al intermetallic alloy, Materials Characterization, Vol. 96, No. 1, Hal 196–205.

Kartikasari, R., Sutrisna, Batseran, W. P., 2013, Struktur Mikro, Kekuatan Tarik Dan Ketahanan Korosi Paduan Fe-2,2Al-0,6C Setelah Proses Temper, Jurnal Teknik Mesin. Vol. 8, No. 1, Hal.151-156.

Kartikasari, R., 2014, Pengaruh Kandungan Aluminium Terhadap Struktur Mikro dan Perilaku Korosi Baja Ringan Paduan Fe-Al-C Cor. International Journal of Applied Engineering Research, Vol. 9. No. 13. Hal. 2241- 2249. ISSN 0973-4562.

Qohar, A., l, I Sugita, I.K.G,dan Lokantara, I.P., 2017, Pengaruh Permeabilitas dan Temperatur Tuang Terhadap Cacat dan Densitas Hasil Pengecoran Aluminium Silikon (Al-Si) Menggunakan 67 Sand Casting, Jurnal Ilmiah TEKNIK DESAIN MEKANIKA, Jurusan Teknik Mesin Universitas Udayana. Vol.6 No.1, Januari 2017. Hal 1-6.

Wahyu Purwo Raharjo, dkk., 2007 PENGARUH TEMPERATUR DAN WAKTU AUSTEMPERING TERHADAP KEKERASAN ADI HASIL AUSTEMPERING FCD 55, Jurnal Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret. Vol.2 Hal. 54-58

Suprihanto, A., 2007, Pengaruh Temperatur Quenching Pada Proses Austempering Terhadap Kekuatan Lelah Austempering Grey Iron, Jurnal Teknik Mesin, Vol. 9, No.2, Hal. 25-30

Diterbitkan
2023-09-20
Bagian
Articles