STUDI PENGARUH KETINGGIAN MATA PENGEMUDI TERHADAP LENGKUNG VERTIKAL (JALAN BARON KM.14 – KM.18)

  • Petrus Susa Kabelen Institut Teknologi Nasional Yogyakarta
  • Ircham Institut Teknologi Nasional Yogyakarta
  • Veronica Diana Anis Anggorowati Institut Teknologi Nasional Yogyakarta

Abstrak

Baron merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Gunung Kidul Yogyakarta yang memiliki daya tarik tersendiri dalam bidang pariwisata. Kondisi jalan raya berkarakter daerah perbukitan yang memiliki tanjakan dan turunan yang sangat curam, dan sangat berpengaruh terhadap ketinggian mata pengemudi yang bisa mengakibatkan kecelakaan. Kenyataan ini menimbulkan masalah baru di bidang transportasi jalan.

Maka sangat diperlukan adanya evaluasi kembali. Salah satu evaluasi yang dilakukan berupa studi pengaruh ketinggian mata pengemudi terhadap lengkung vertikal jalan raya. Acuan yang digunakan yaitu, Peraturan Perencanaan Geometrik Jalan Raya, Tata Cara Perencanaan Geometrik Jalan, dan Perencanaan Teknik Jalan Raya Data diperoleh dari suvei lapangan dan Kantor PU setempat, DPU Bina Marga dan Badan Pusat Statistik.

Dari survei di lapangan dan analisis data, diperoleh bahwa panjang L untuk mobil sedan  pada jarak pandang henti = 72,61 meter, jarak pandang mendahului = 279,244 meter, drainase = 160 meter, kenyamanan pengemudi = 41,66 meter, dan  keluwesan bentuk = 30 meter. Panjang L mobil bus besar pada jarak pandang henti = 52,9 meter, jarak pandang mendahului = 216,56 meter, drainase = 160 meter, kenyamanan pengemudi = 25 meter, dan  keluwesan bentuk = 24 meter. Panjang L mobil truck pada jarak pandang henti = 35,02 meter, jarak pandang mendahului = 159,84 meter, drainase = 160 meter, kenyamanan pengemudi = 41,66 meter, dan  keluwesan bentuk = 18 meter.

 Kata kunci :  Jalan raya, Jarak pandang, dan alinyemen vertikal.

Diterbitkan
2021-02-08
Bagian
Articles