ANALISIS KINERJA SIMPANG TIGA TAK BERSINYAL PASAR NGASEM (STUDI KASUS : JALAN POLOWIJAN – JALAN NGASEM KRATON, KOTA YOGYAKARTA)

STUDI KASUS : JALAN POLOWIJAN – JALAN NGASEM KRATON, KOTA YOGYAKARTA

  • Ilham Rifki Rivaldy ITNY
  • Ircham ITNY
  • Herna Puji Astutik ITNY

Abstract

Pertumbuhan jumlah penduduk menyebabkan kebutuhan manusia akan pergerakan meningkat. Perkembangan sarana dan prasarana transportasi yang tidak seimbang dengan kepemilikan kendaraan bermotor merupakan salah satu faktor penyebab menurunnya kinerja ruas jalan dan persimpangan. Hal ini yang menyebabkan banyak terjadi konflik lalu lintas. Salah satu titik yang sering terjadi konflik lalu lintas yaitu di simpang tiga tak bersinyal Pasar Ngasem, Kecamatan Kraton, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta. Dengan demikian penelitian ini bertujuan untuk mengetahui volume arus lalu lintas (V), kapasitas (C), derajat kejenuhan (DJ), Tundaan (T), dan Peluang Antrian (PA) pada saat masa pandemi dan musim penghujan, serta mencari solusi sehingga dapat meningkatkan kinerja simpang tersebut. Metode penelitian menggunakan deskriptif kuantitatif, pengambilan data yang dilakukan melalui survei lalu lintas untuk mendapatkan kinerja simpang berupa volume arus lalu lintas (V), kapasitas (C), derajat kejenuhan (DJ), tundaan (T), dan peluang antrian (PA). Metode analisis sesuai pada Pedoman Kapasitas Jalan Indonesia (PKJI 2014) sebagai acuan dalam penelitian. Hasil analisis simpang didapatkan volume lalu lintas tertinggi terjadi pada Hari Sabtu 27 November 2021 pukul 06.30-07.30 WIB dengan volume arus lalu lintas (V) = 1714,2 skr/jam, dengan nilai kapasitas (C) = 2844,075 skr/jam, derajat kejenuhan (DJ) = 0,603, Tundaan (T) = 11,264 det/skr, dan peluang antrian (PA) batas atas = 32,155 % dan batas bawah = 15,239 %. Sementara itu terdapat rekayasa kinerja simpang untuk lima tahun yang akan datang dengan volume arus lalu lintas (V) = 1795,407 skr/jam dan derajat kejenuhan (DJ) = 0,631.

 

Published
2022-08-11
Section
Articles