GEOLOGI DAN GEOKIMIA LAVA BASAL PADA GUNUNG PUSER DAN GUNUNG TIDAR DAERAH NGADIREJO DAN SEKITARNYA, KECAMATAN SECANG, KABUPATEN MAGELANG, PROVINSI JAWA TENGAH

  • Juhair Al Habib habib Institut Teknologi Nasional Yogyakarta
  • Hiltrudis Gendoet Hartono Institut Teknologi Nasional Yogyakarta
  • Hurien Helmi Institut Teknologi Nasional Yogyakarta

Abstract

Daerah penelitian secara administratif terletak di Daerah Ngadirejo dan sekitarnya, Kecamatan Secang, Kabupaten Magelang, Provinsi Jawa Tengah. Lokasi penelitian berjarak 50 km sebelah baratlaut Yogyakarta dengan waktu tempuh 1 jam menggunakan kendaraan roda dua maupun roda empat. Secara fisiografi, daerah ini termasuk ke dalam zona Depresi Sentral Jawa, Solo dan Randublatung yang didominasi oleh endapan kuarter dan material gunung api (van Bemmelen, 1949). Berdasarkan Peta Geologi Lembar Magelang dan Semarang (Thanden dkk, 1996), daerah penelitian terdiri atas Formasi Kaligetas, Batuan Gunung Api Gilipetung. Batuan Gunung Api Andong dan Kendil, serta Batuan Gunung Api Merbabu. Penyebaran batuan yang didominasi oleh material gunung api melatar belakangi penulis untuk melakukan penelitian dengan menggunakan pendekatan volkanostratigrafi. Daerah penelitian termasuk dalam komplek G. Sindoro, G. Sumbing, G. Merapi dan G. Merbabu. Terdapat tiga Sirkular gunung api yaitu Khuluk Merbabu di bagian timur daerah penelitian. Khuluk Senggana terletak di utara daerah penelitian terdapat Gumuk Gilipetung dibagian Timurlaut daerah penelitian. Khuluk Sumbing terletak di barat daerah penelitian terdapat Gumuk Puser dibagian utara daerah penelitian, dan Gumuk Tidar di bagian baratdaya daerah penelitian. Oleh sebab itu, dapat diinterpretasikan bahwa daerah penelitian dikontrol oleh aktivitas vulkanisme. Pemetaan detail yang dilakakukan di lokasi penelitian mengahasilkan data geologi berupa geomorfologi daerah penelitian membentuk dataran kaki gunung api, sedangkana stratigrafi lokal daerah penelitian mengasilkan enam satuan batuan, yaitu: Satuan Aliran Piroklastika Puser, Satuan Aliran Lava Puser, Satuan A;iran Lava Tidar, Satuan Endapan Lahar Sumbing, Satuan Ignimbrit Gilipetung, dan Satuan Jatuhan Piroklastika Merbabu.
Hasil kajian petrografi dan geokimia batuan gunung api menunjukan bahwa batuan pada daerah penelitian berasosiasi dengan seri magma kalk-alkalin tinggi yang merupakan karakteristik magma pada busur kepulaun. Diketahui berdasarkan kehadiran fenokris berupa plagioklas, sanidine, olivine dan hornblend mengindikasikan terdapat magmatisme bersifat basaltis, berperiode singkat, dengan energi rendah yang membentuk jenis batuan basal pada Gumuk Puser dan batuan andesit basal pada Gumuk Tidar.
Secara genesis pembentukan komplek gunung api yang ada di daerah penelitian dimulai dengan tataan tektonik dan struktur di sepanjang Pulau Jawa, hal ini menyebabkan aktivitas magmatisme di daerah penelitian berjalan dengan baik akibat adanya rekahan rekahan celah di daerah penelitian memudahkan migrasi magma dari dapur magma utama mambentuk dapur-dapur magma yang lebih kecil. Batuan basal yang berupa lava sendiri diperkirakan muncul dominan pada saat fase konstruktif gunung api dengan tipe letusan efusif atau intesitas letusan cenderung lemah.


Kata Kunci : Ngadirejo, Merbabu, Volkanostratigrafi, Lava, Ignimbrit, Geokim

Published
2022-02-28
Section
Articles