PENENTUAN TRIGGER PERGERAKAN DARI ANALISIS DATA MONITORING PRISMA PADA KEJADIAN LONGSOR DI PIT KALI KUNING SITE LURANG PT. BATUTUA KARISMA PERMAI

  • Chrisdamahi Samloy Institut Teknologi Nasional Yogyakarta
  • R. Andy Erwin Wijaya
  • Bayurohman Pangacella Putra

Abstract

  Kestabilan lereng tambang terbuka pada industri pertambangan merupakan salah satu isu penting, dikarenakan dalam proses produksi area tambang akan mengalami perluasan dan pendalaman penggalian hal tersebut akan sangat menggagu kondisi dan perilaku batuan setempat. Oleh karena itu, dalam proses penambangan dilakukan pemantauan pergerakan masa batuan pada sisi utara pada pit Kalikuning di tambang terbuka PT. Batutua Karisma Permai. Dengan maksud untuk mengetahui seberapa aman untuk melanjutkan kegiatan penambangan di area tambang, kegiatan ini dibantu dengan dipasangnya beberapa Prisma pada setiap jenjang yang memiliki pergerakan atau bidang diskontinu yang dianggap berbahaya.  Kegiatan ini mengacu kepada beberapa angka yang disebut dengan trigger pergerakan, yaitu Trigger 1 = 0-7 mm/day, Trigger 2 = 8-36 mm/day, Trigger 3 =37-68 mm/day, Trigger 4 = lebih dari 68 mm/day. angka-angka tersebut diperoleh dari rata-rata data hasil analisis grafik prisma monitoring tiga kali kejadian longsor yang telah terjadi sebelumnya. angka trigger ini dijadikan acuan atau patokan untuk kegiatan monitoring lereng, guna untuk menentukan batas ambang akan terjadinya longsor dan membantu para enggineer untuk menentukan tindakan terkait meminimalisir dampak ketidakstabilan tersebut, (TARP) Trigger Action Response Plan.

Published
2020-09-02
Section
Articles