Pengaruh Perubahan Tata Guna Lahan Terhadap Debit Banjir pada Das Cibanten
Abstract
Pertambahan jumlah penduduk mengakibatkan bertambahnya juga jumlah kebutuhan yang menunjang kehidupan manusia salah satunya kebutuhan papan. Pembangunan yang dilakukan terus-menerus akan mempengaruhi keadaan alam di suatu wilayah. Lahan dialihfungsikan untuk memenuhi kebutuhan manusia yang terus bertambah, akibatnya kemampuan DAS untuk menyimpan air atau menahan laju limpasan menjadi sangat terbatas dan membuat DAS Cibanten ketika musim penghujan mengalami banjir, sebaliknya pada saat musim kemarau terjadi kekurangan air. Permasalahan banjir di Kabupaten Serang dan Kota Serang terutama DAS Cibanten, perlu diidentifikasi berdasarkan pengaruh perubahan tata guna lahan terhadap debit banjirnya. Data yang digunakan adalah data curah hujan 10 tahun dari BBWS Cidanau Ciujung Cidurian, data citra landsat dari USGS untuk mengidentifikasi tutupan lahan tahun 2013, 2019 dan 2021, menggunakan program aplikasi ArcGIS dengan metode unsupervised, serta batas administrasi dari Indonesia Geospasial. Debit banjir dihitung menggunakan metode rasional. Pemukiman bertambah luasannya 0,92%, dan industri 1,53% serta area sawah/ladang mengalami pengurangan 19,24%. Kenaikan nilai koefisien limpasan tahun 2013 = 0,319, tahun 2019 = 0,352 dan tahun 2021 = 0,357.