IDENTIFIKASI UMUR DAN LINGKUNGAN PENGENDAPAN FORMASI KEPEK DI DESA KEPEK 2 KECAMATAN KEPEK KABUPATEN GUNUNG KIDUL
Abstract
Formasi Kepek yang dijumpai pada daerah Pegunungan Selatan merupakan formasi yang umurnya paling muda pada Zona Pegunungan Selatan yang penyebarannya tidak terlalu luas, hanya berkembang dibagian barat dari daerah Pegunungan Selatan dengan kemiringan yang relatif landai (kurang dari 10O) dan ketebalan kurang dari 200 meter (Samodra, 1984). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses yang terjadi selama pembentukan Formasi Kepek. Metode yang digunakan adalah pendataan geologi permukaan berupa pengukuran stratigrafi di lapangan dan sampling batuan untuk kemudian dianalisis di laboratorium. Hasilnya menunjukan kandungan fosil foraminifera pada Formasi Kepek sangat melimpah, baik foraminifera plankton maupun foraminifera bentos. Hal tersebut menunjukan bahwa Formasi Kepek terendapkan pada lingkungan laut dangkal (Neritik) yang kedalamannya kurang dari 200 meter. Perkembangan fasies pada penampang sratigrafi terukur Formasi Kepek berdasarkan klasifikasi Wilson (1975) menunjukan adanya perubahan fasies model. Fasies-fasies yang muncul tersebut mengindikasikan adanya proses transgresi-regresi pada Formasi Kepek.
Kata kunci: Foraminifera , Formasi Kepek, Fasies, Transgresi - Regresi
References
Armstrong, H. A. & Brasier, M. D., 2005,Microfossils,. 2nd ed. viii + 296 pp. Carlton: Blackwell Publishing, Malden, Oxford.
Bothe, A. Ch. D., 1929, Jiwo Hill and Southern Range, Excursion Fouth guide.Pacifis Science Congress, Bandung.
Boudhager-Fadel, M. K., 2008, Evolution and Geological Significance of Larger Benthic Foraminifera; Developments in Paleontology & Stratigraphy. Elsevier, Amsterdam, p.350.
Blow, W.H., 1969, Late Middle Eocene to Recent planktonic foraminiferal biostratigraphy. In Bronnimann P., & Renz, H.H., eds., 1st. Conf. on planktonic microfossils, Proc. (Geneva,1967). E.J. Brill, Leiden, v. 1, h.
-412.
Cushman, J. A., 1969, Foraminifera, Their Classification and Economic Use.Harvard Univ. Press, Massachutts, USA.
Dunham, R. J., 1962, Classification of Carbonate Rock According to Depositional Texture, In Han, W. E. (ed) 1962, Classification of Carbonate Rock, AAPG, Bull. Men 1, p. 108
– 121.
Glaessner, M. F., 1944, Principle of Micropaleontology. Melbourne University Press, Victoria, Australia.
Gumbel, C. W., 1868, Beitrage zur Foraminiferenfauna der nordalpien alteren Eocangebilde oder der Kressenberger
Nummulitenschicten. Abh.Bayer.Akad.Wiss., 10. 2, 250-730, Munchen.
Hartono, G., 2000. Studi gunung api Tersier, Sebaran pusat erupsi dan petrologi di Pegunungan Selatan, Yogyakarta. Tesis Magister, Program Studi Teknik Geologi, Program Pasca Sarjana. ITB, 168 h.
Hok, 1932, Over Cycloclypeus Voorloopige Resultaten Einer Biostratigrafische Studies. Mijngenieur, Bandung.
Jones, D.J., 1956, Introduction to Microfossils.
Harper & Brother Publishers, New York.
Leupold, W., and Van der Vlerk, I. M., 1931, TheTertiary: Leidsche Geologische Mededelingen, v.5, p.611-648.
Lunt, P. & Allan, T., 2004, A History amd Application of Larger Foraminifera in Indonesian Biostratigraphy, calibrated to isotopic dating.GRDC Workshop on Micropaleontology, Bandung.
Pringgoprawiro, H., 1987, Diktat Mikropaleontologi Umum. Lab. Mikropaleontologi, Jurusan Teknik Geologi, ITB, Bandung.
Pringgoprawiro, H., Kapid, R. dan Barmawidjaja D.M., 1994, Mikrofosil, Buku 1. Foraminifera, Panduan Kuliah Mikropaleontologi Umum. ITB, Bandung.
Rahardjo, W., 2007. Prelimanary result of foraminiferal biostratigraphy of Southern Mountain Tertiary rock, Daerah Istimewa Yogyakarta. Prosiding Seminar dan Workshop Potensi Geologi Pegunungan Selatan dalam Pengembangan Wilayah.
Richard C. Selley, 1985, Ancient Sedimentary Environments, Cornell University Press, Ithaca, N.Y., Third Edition, 317 pp.
Rutten, M. G., 1947, De Gesteenien der Midden Oost Borneo Expidite 1925. Utrecht Univ. Geog. Geol. Mededel., Physiog-Geol., ser.2, no.9, p.50.
Surono, 2009, Litostratigrafi pegunungan selatan bagian timur Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah. Jurnal Sumber Daya Geologi. Vol. 19 Pusat Survei Geologi, Bandung, 209 – 221.
Suyoto, 1992, Model Fasies Karbonat Gunungsewu, Wonosari, Yogyakarta, Thesis S2 Geologi, ITB.
Tucker, M.E., and Wright. V.P., 1990, Carbonate Sedimentology, Blackwell Scientific Publication, London.
Van Bemmelen, R. W., 1949, The Geology of Indonesia. Govt. Printing Office, The Hague, 732 p.
Van der Vlerk, I. M., and Umbgrove, J. H. F., 1927, Tertiaire gidsforaminiferen uit Netherlandsch Oost- Indie.WetenschappelijkeMededelingenDiesn
t van den Mijnbouw in Netherlandsch-Indie, v. 6, p. 1-31.
Wilson, J.L., 1975, Carbonate Facies in Geologic History, Springer-Verlag, Berlin.
Prosiding ini memberikan akses terbuka langsung ke isinya dengan prinsip bahwa membuat penelitian tersedia secara gratis untuk publik mendukung pertukaran pengetahuan global yang lebih besar.
Semua artikel yang diterbitkan Open Access akan segera dan secara permanen gratis untuk dibaca dan diunduh semua orang.