STUDI PENGARUH BAHAN PEWARNA HITAM DAN CARA PEWARNAAN KOLEKTOR PEMANAS TERHADAP TEMPERATUR KOLEKTOR PADA PEMANAS AIR ENERGI MATAHARI

  • H Harianto Dosen Jurusan Teknik Mesin STTNAS Yogyakarta

Abstract

 

Abstrak

 

Indonesia terletak di belahan bumi pada daerah garis katulistiwa , yang berpotensi besar menerima panas dari matahari.  Energi matahari ini merupakan salah satu jenis renuable energy  yang dapat dimanfaatkan dibumi sebagai energi panas yang ramah lingkungan. Energi panas matahari diterima dibumi   melalui  pancaran radiasi gelombang elektromaknetik, Radiasi panas matahari ini   berlangsung  pada saat saat tertentu ketika bagian permukaan bumi berhadapan dengan permukaan matahari, sehingga dengan adanya  peredaran bumi  mengelilingi matahari, ada saat bagian permukaan bumi berhadapan dengan permukaan matahari dan ada bagian permukaan bumi yang tidak berhadapan dengan matahari, Oleh karenannya pada daerah permukaan bumi tertentu menerima sumber radiasi panas dan pada saat tertentu yang lain tidak menerima radiasi panas matahari, Pengelolaan energi panas radiasi matahari telah banyak dilakukan dengan mengkonversi energi matahari menjadi listrik ataupun  mengkoleksi  dalam bentuk energi panas yang kedua cara tersebut dapat tersimpan dan dapat digunakan pada saat  energi matahari tidak diradiasikan ke permukaan bumi.  Cara cara yang telah dilakukan  masih terkendala  dengan efifiensi alat penangkapan energi matahari  yang rendah. Studi eksperimen  pengaruh bahan pewarna hitam dan cara pewarnaan kolektor pemanas terhadap temperatur permukaan bawah kolektor telah dilakukan dengan membuat kolektor dari pelat aluminium setebal 0.8 mm dengan ukuran panjang 1 m dan lebar 0.6 m . Kolektor ini diisolasi dibagian bawah dan samping , dibagian atas ditutup dengan kaca bening setebal 5 mm pada jarak  4 cm dari permukaan kolektor dan diletakkan demgan variasi kemiringan 30o dan 45o. Permukaan kolektor dicat hitam dengan variasi pengecatan disemprot, dikuas serta jenis cat doft dan gilap. Hasil eksperimen menunjukkan kolektor dengan cat hitam doft dicat dengan semprot menghasilkan temperatur permukaankolektor bawah tertinggi yaitu   …. oC , sedang kolektor tanpa cat mempunyai temperatur terendah        oC.

 

Kata kunci :  Energi Matahari, Kalor, Radiasi, black body

Author Biography

H Harianto, Dosen Jurusan Teknik Mesin STTNAS Yogyakarta

Dosen Jurusan Teknik Mesin STTNAS Yogyakarta

References

Frank P. Incropera, 1990, Introduction To Heat Transfer, Jhon Wilet & Sons, New York.

Raharjo dkk, 1999, Unjuk kerja Pemanas Air Jenis Kolektor SuryaPlat Datar dengan Satu dan Dua Kaca Penutup, Jurnal Teknik Mesin Petre , Vol 1 No 2, hal 115-121.

Subarkah dkk, 2011, Pemanas Air Tenaga Surya dengan Sel Surya sebagai Absorber, Politeknologi Vol 10, No3.

Wihantoro dkk, 2010, Prototipe Pemanas Air Tenaga Surya Menggunakan Karbon sebagai Penampung Kalor, Berkala Fisika Univ Jend. Sudirman, Vol 13, No2, hal C21-C26, ISSN 1410 – 9662.

Utomo YS, 2004, Instumentasi dan akuisisi data pada Uji Perfomansi Kolektor Surya Plat Berlubang, Proseding seminar nasional rekayasa kimia dan proses, ISSN 1411-4216

Published
2017-01-16
How to Cite
Harianto, H. (2017) “STUDI PENGARUH BAHAN PEWARNA HITAM DAN CARA PEWARNAAN KOLEKTOR PEMANAS TERHADAP TEMPERATUR KOLEKTOR PADA PEMANAS AIR ENERGI MATAHARI”, ReTII, 00. Available at: //journal.itny.ac.id/index.php/ReTII/article/view/352 (Accessed: 5December2024).