KONFIGURASI CEKUNGAN PURBA FORMASI NANGGULAN DI DAERAH NANGGULAN, KULONPROGO, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
Abstract
Formasi Nanggulan tersingkap atau melampar tidak luas di sisi timur bagian tengah dari Pegunungan Kulonprogo yang membujur relatif berarah timurlaut – baratdaya. Formasi Nanggulan sangat terkenal dan banyak diteliti oleh para ahli kebumian dari beberapa manca negara khususnya bidang stratigrafi. Hal tersebut kemungkinan berkenaan dengan melimpahnya kandungan biota purbanya yang sangat beragam, berumur Eosen dan disusun oleh variasi litologi fraksi halus – kasar berupa batulempung, sisipan batubara, batunapal dan batupasir kuarsa yang berasosiasi dengan hidrokarbon. Namun, keberadaan Formasi Nanggulan atau konfigurasi cekungan purba masih perlu dikaji ulang, hal ini merujuk pada pertanyaan mengapa pelamparan batuan sedimen penyusun Formasi Nanggulan tidak luas dan hanya tersingkap di bagian timur Pegunungan Kulonprogo (?). Di samping itu, bagaimana bentuk cekungan terkait dengan material fraksi halus, lingkungan pengendapan yang merujuk pada kandungan biota moluska, dan apakah formasi ini mengalasi seluruh kubah Pegunungan Kulonprogo yang berdimensi lebih kurang 1,3 juta km2 (?). Terlebih dengan adanya hipotesis yang menggambarkan bahwa Formasi Nanggulan berkembang pada kawah gunung api purba, sehingga terbatas lingkungan pengendapan dan sebarannya. Hal inilah yang menjadi konsentrasi penelitian ini yaitu mengungkap stratigrafi dan bentuk cekungan Formasi Nanggulan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui model perkembangan stratigrafi dan spasial cekungan Formasi Nanggulan berdasarkan aspek litologi yang menyusunnya, sedangkan metode pendekatannya dengan melakukan penelitian rinci geologi permukaan, pengukuran stratigrafi, geofisika, pemerian secara rinci di laboratorium berupa petrografi dan analisis fosil. Selain itu, penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan untuk penelitian pencarian sumber daya alam di wilayah Kulonprogo.
Â
Kata kunci: Formasi Nanggulan, stratigrafi, cekungan purba, Kulonprogo.
References
Bollinger & de Ruiter, 1975. Geology of the South Central Java Offshore Area, Proceedings IV IPA, Jakarta.
Budiadi, Ev., 2008. Peranan Tektonik Dalam Mengontrol Geomorfologi Daerah Pegunungan Kulon Progo, Yogyakarta, Disertasi Doktor, UNPAD, Bandung, 204 hal. Tidak diterbitkan.
Dobrin, M.B. and Savit, C.H., 1988, Introducton to Geophysical Prospecting, 4th Edition, Mc Graw Hill Co, New York, San Fransisco.
Hartono, H. G., Pambudi, S., Bronto, S., dan Rahardjo, W., 2015, Gunung Api Purba Mudjil, Kulonprogo: Suatu Bukti dan Pemikiran, Poster, Seminar Nasional, Dies Natalis ke 42 STTNAS Yogyakarta.
Hartono, H.G. dan Pambudi, S., 2015, Gunung Api Purba Mujil, Kulonprogo, Yogyakarta: Suatu Bukti dan Pemikiran, Prosiding ReTII ke 10, STTNAS Yogyakarta.
Jufri, R. M., 2008, Kolom Stratigrafi Terukur Formasi Sentolo Bagian Bawah, jalur Kali Niten, Desa Giripurwo, Kecamatan Girimulyo, Kabupaten Kulonprogo, DIY. Skripsi Sarjana, Teknik Geologi, UGM, Tidak diterbitkan.
Lelono, E.B. 2000.Palynological Study of the Eocene Nanggulan Formation, Central Java, Indonesia.Unpublished PhD Thesis.Dept. of Geology, Royal Holloway Univ. of London.
Marks, P. 1957. Stratigraphic Lexicon of Indonesia.Publikasi Keilmuan No. 31. Seri Geologi. Pusat Jawatan Geologi Bandung.
Pringgoprawiro, H. & Purnamaningsih, S. 1981, Stratigraphy and Planktonic Foraminifera of the Eocene – Oligocene Nanggulan Formation – Central Java, Geol. Res Dev. Centre Pal. Ser. n.1. Bandung Indonesia.
Pringgoprawiro, H. & Riyanto B. 1987.Formasi Andesit Tua Suatu Revisi. PIT IAGI XVI. Bandung.
Rahardjo, W., Sukandarrumidi, & Rosidi, H.M.S. 1977.Peta Geologi Lembar Yogyakarta skala 1 : 100.000. Direktorat Geologi, Bandung.
Sujanto, F.X. & Roskamil. 1975. The Geology and Hydrocarbon Aspect of the South Central Java. PITIV IAGI. Bandung.
Suroso, P., Achmad, R., & Sutanto.1986. Usulan Penyesuaian Tata Nama Litostratigrafi Kulon Progo, DIY. PIT XV IAGI.Yogyakarta.
Telford, W.M., Geldart, L.P. and Sheriff, R.E., 1990, Applied Geophysics Second Edition, Cambridge University Press, Melbourne, Australia.
Van Bemmelen, R. W., 1949, The Geology of Indonesia, Vol. 1A, The haque, Martinus Nijhoff, 732 hal.
Williams, H., Turner, F.J. & Gilbert, C.M., 1982, Petrography: An Introduction to the Study of Rocks in Thin Sections, W.H. Freeman & Co., San Francisco, 406 hal.
Prosiding ini memberikan akses terbuka langsung ke isinya dengan prinsip bahwa membuat penelitian tersedia secara gratis untuk publik mendukung pertukaran pengetahuan global yang lebih besar.
Semua artikel yang diterbitkan Open Access akan segera dan secara permanen gratis untuk dibaca dan diunduh semua orang.