Indikasi Keberadaan Mineralisasi di Sekitar Gunung Mujil Kecamatan Girimulyo Kabupaten Kulon Progo Yogyakarta
Abstract
Pegunungan Kulonprogo merupakan sebuah kubah atau dome (Oblong Dome) yang bentuknya agak teratur membujur dengan arah NNE-SSW dengah garis tengah kurang lebih 32 km dan WNW-ESE dengan garis tengah sekitar 15 – 20 km. Inti dari kubah tersebut terdiri dari tiga vulkanik Andesit Tua. Vulkan Gajah terdapat dibagian pusat merupakan vulkan yang paling tua, kemudian disusul dengan vulkan Ijo yang terdapat di sebelah selatan, sedangkan dibagian utara dijumpai vulkan Menoreh. Dijumpainya mineral logam di sebelah barat Gunung Mujil memberikan perhatian baru terkait indikasi keberadaan mineralisasi di sekitar Gunung Mujil. Mineral logam seperti magnetit dan pirit yang tersebar di dalam batuan serta keterdapatan vein b dengan sulfida arsenopirit-markasit-pirit mengindikasikan suhu pembentukan yang tinggi dan berada pada kondisi tekanan yang tinggi. Di sekitar mineral logam terdapat 2 batuan beku yaitu andesit dan basal, pada pengamatan mikroskopik tampak adanya mineral primer seperti klinopiroksen dan olivin. Selain itu kenampakan sisa batuan asal andesit juga masih tampak pada sayatan tipis yang disertai mineral ubahan seperti serisit, sehingga keberadaan mineral logam lebih dikontrol oleh munculnya intrusi basal dengan larutan magmatik yang telah jenuh sulfida.
Â
Kata Kunci: Endapan Magmatik Hidrotermal, G.Mujil, Kulonprogo, Mineral Logam
References
Allenn, R.L. 1996. Atlas of alteration: a field and petrographic guide to hydrothermal alteration minerals. Geological Assoc. of Canada, Mineral Deposits Division.
Argananta, Erlanda, Oktaviani, dan Rahmad. 2015. Kajian Potensi Serpih Eosen Formasi Nanggulan Sebagai Source Rock Hidrokarbon Daerah Kalisonggo, Kulon Progo, Yogyakarta.
Yogyakarta: UPN Veteran Yogyakarta (Tidak Dipublikasikan).
Corbett,G.J. and Leach, T.M. 1998. Southwest Pacific Rim gold-copper systems: structure, alteration, and mineralization. Society of Economic Geologists, 1998.
Corbett, G.J. 2009. Anatomy of porphyry-related Au-Cu-Ag-Mo mineralised systems: Some exploration implications. In: Australian Institute of Geoscientists North Queensland Exploration Conference. p. 1-13.
Harjanto, A. 2014. Vulkanostratigrafi Di Daerah Kulon Progo Dan Sekitarnya, Daerah Istimewa Yogyakarta. MTG, 4.2
Hart, C.J.R. 2007. Reduced Intrusion-Related Gold Systems. Canada: University of British Columbia, Vancouver, British Columbia
Hartono, H.G dan Pambudi, S. 2016. Gunung Api Purba Mujil, Kulonprogo, Yogyakarta: Suatu Bukti Dan Pemikiran. In: Prosiding Seminar Nasional ReTII.
Hartosuwarno. 2014. Pedoman Kuliah dan Praktikum Endapan Mineral. Yogya-karta: UPN Veteran Yogyakarta.
Jurković, dkk. 2012. Genesis of vein-stockwork cryptocrystalline magne-site from the dinaride ophiolites. Croatia: Ofioliti hal 13-26
Naldrett, Anthony. 2013. Magmatic sulfide deposits: Geology, geochemistry and exploration. Springer Science & Business Media.
Naldrett, A. J. 2010. Secular variation of magmatic sulfide deposits and their source magmas. Economic Geology, 105.3: 669-688.
Pambudi. 2015. Stratigrafi dan Petrologi Formasi Nanggulan, Jalur Kalipuru Kulon Progo Daerah Istimewa Yogyakarta. Yogyakarta: Riset STTNAS Yogyakarta. (Tidak terbit)
Rahardjo, W. Sukandarrumidi . dan Rosidi, H. . 1977. Peta Geologi Lembar Yogyakarta. Bandung: Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi (P3G).
Raith, M. M., Raase, P., Reinhardt, J. 2012. Guide to Thin Section Microscopy. 127 p. Mineralogical Society of America, Chantilly, Virginia, 2012.
Syafri, I.; Budiadi, E.; Sudradjat, A. 2013. Geotectonic Configuration of Kulon Progo Area, Yogyakarta. Yogyakarta. JGI:185-190.
Prosiding ini memberikan akses terbuka langsung ke isinya dengan prinsip bahwa membuat penelitian tersedia secara gratis untuk publik mendukung pertukaran pengetahuan global yang lebih besar.
Semua artikel yang diterbitkan Open Access akan segera dan secara permanen gratis untuk dibaca dan diunduh semua orang.