Sintesis Alkyd Resin dari Daun Kemangi (Ocimum Basilicum) Terhadap Perbandingan Minyak Atsiri Dan Gliserin Sebagai Pelarut

  • Dony Syamsuddin Halomoan Pasaribu IST AKPRIND Yogyakarta
  • Theodorus Cahyo Paparingan Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta
  • Fatah Ibnul Qoyyim
  • Ani Purwanti

Abstrak

Kemangi (Ocimum sanctum) merupakan spesies basil yang paling terbesar di seluruh dunia, baik dalam bentuk segar ataupun untuk produksi minyak esensial. Daun kemangi memiliki banyak kandungan kimia dan salah satunya ialah kandungan minyak. Kandungan minyak yang ada pada daun kemangi dapat dijadikan bahan dalam penelitian untuk sintesis alkyd resin. Alkyd resin ialah produk polyester dihasilkan dari polimerisasi kondensasi dari tiga monomer, yaitu polyols, polybasic acids, dan fatty acids atau triglyceride oil. Proses pembuatannya menggunakan dua metode yaitu alkoholisis dan esterifikasi. Proses alkoholisis diawali dengan mereaksikan minyak atsiri kemangi dan gliserin, sedangkan proses esterifikasi ialah proses mencampurkan pthalic anhydrate ke dalam reaktor batch yang berisi produk alkoholis. Variabel yang digunakan pada penelitian ini ialah variabel perbandingan antara jumlah bahan (minyak) dengan jumlah pelarut (gliserin) dengan titik penelitian dimulai dari 1:2, 1:3, 1:4, 1:5, dan 1:6 dan analisis yang dilakukan pada produk alkyd resin ialah viskositas, bilangan asam, bilangan iod, warna. Hasil yang diperoleh pada analisis menunjukkan titik perbandingan 1:5 lebih efektif digunakan untuk proses penelitian lanjutan karena kesesuaian hasil dengan nilai acuan alkyd resin. Adapun hasil yang diperoleh ialah viskositas 30139,5 cP, bilangan asam 7,4628 mg/g, bilangan iod 6,90915 mg/g, dan warna kuning gelap.

Kata Kunci : alkyd resin, kemangi, dan minyak atsiri

Diterbitkan
2019-11-04