Jejak dan Faktor Pengontrol Keterdapatan Logam Berat (Heavymetal) didalam Sedimen

  • mutashain-ridha ridha upn-veteran-yogyakarta
  • Rika Ernawati UPN Veteran Yogyakarta
  • Tedy Agung Cahyadi UPN Veteran Yogyakarta

Abstrak

Pencemaran perairan oleh logam berat tidak terlepas dari aktivitas manusia itu sendiri (Antropogenik) dimana manusia selalu memiliki kebutuhan akan suatu produk, dimana pengolahan suatu produk dapat menghasilkan logam berat. Merkuri (Hg), arsenik (As), timbal/timah hitam (Pb), kadmium (Cd), tembaga (Cu), nikel (Ni), dan khromium (Cr) merupakan logam yang berbahaya bagi lingkungan hidup. Logam berat yang semula masuk kedalam perairan dan menjadi kation-kation lambat laut akan mengendap menajdi sedimen, umumnya logam berat yang mengendap bersama dengan sedimen dasar perairan akan terdeposisi di berbagai fraksi ukuran butir sedimen, namun secara spefisik jejak logam berat akan didominasi pada ukuran butir sedimen halus (<63 um). Konsentrasi logam berat akan selalu berkorelasi dengan ukuran butir sedimen terutama pada ukuran partikel halus sehingga memiliki korelasi yang sangat kuat serta ukuran partikel sedimen dapat menyumbang terkait peningkatan konsentrasi logam > 80%. Faktor yang mempengaruhi jejak logam berat pada berbagai ukuran butir sedimen ialah ukuran butir sedimen itu sendiri, pH air, mineral penyusun sedimen, bahan organik, serta luas permukaan butiran sedimen.

Kata kunci: Logam berat (Heavymetal), Ukuran, Korelasi, Sumbangan, Faktor.

Diterbitkan
2019-11-04