Kajian Tingkat Kebisingan Pertambangan yang Diterima pemukiman sekitar Tambang di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah

  • Nely Wijaya Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta

Abstrak

Kegiatan Pertambangan merupakan kegiatan yang padat akan aktifitas peralatan yang dapat menimbulkan suara yang menganggu lingkungan terutama lingkungan pemukiman yang berada di sekitar lokasi kegiatan pertambangan tersebut. Kementrian lingkungan hidup telah menetapkan besaran tingkat baku lingkungan suara yang di lingkungan, terutama lingkungan masyakarat. Menggunakan Metode survei dengan berpedoman pada Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No 48 tahun 1996 untuk pengukuran tingkat kebisingan di area pertambangan dan pemukiman serta melakukan identifikasi sumber kebisingan, rona tata lahan tapak tambang dan pemukiman. Vegetasi di sekitar tapak area tambang memiliki kerapatan yang rendah. Aktivitas kegiatan dari mekanisasi dua unit alat crusher memberikan konstribusi pemberi kebisingan terbanyak selama 24 jam dengan termasuk jenis kebisingan kontinyu dan intermitten sedangkan kegiatan pemboran batuan yang mempunyai tingkat kebisingan tertinggi namun memiliki konstribusi terendah serta termasuk jenis kebisingan kontinyu. Namun saat jam produksi yakni pukul 07.00 hingga pukul 21.45 WIB batas baku lingkungan kawasan tentang kebisingan lingkungan telah terlampaui. penanaman vegetasi yang rapat perlu dilakukan guna mengurangi kebisingan yang diterima di pemukiman.

Diterbitkan
2019-11-04