Peran Ruang Terbuka Hijau dalam Pembangunan Kota

Komparasi Dampak Pengadaan RTH dalam Pembangunan Kotas Surabaya dan Seoul

  • nurul fitria marina universitas muhammadiyah surabaya

Abstrak

Pembangunan kota tak hanya pembangunan jalan dan bangunan, namun juga aplikasi sustainable city sebagai penyelesaian permasalahan, salah satunya banjir. Solusi untuk mengurangi banjir, selain menambah volume saluran, namun juga dengan pemanfaatan air hujan dan konservasi air. Konservasi air dapat diperoleh dengan memanfaatkan peran RTH sebagai resapan air sekaligus sebagai peneduh, pemfilter udara kotor, dan estetis. Ketersediaan RTH di Indonesia perlu diperhatikan pengadaan dan efektivitasnya terhadap polusi dari kendaraan bermotor, mengingat jumlah kendaraan bermotor dan kebutuhan berkendara bagi masyarakat. Meningkatnya kebutuhan jalan dan transportasi disertai pembangunan kota menimbulkan ketersediaan ruang terbuka hijau (RTH) semakin berkurang. Sehingga polusi yang dihasilkan dari kendaraan bermotor tidak mampu dibersihkan oleh lingkungan dengan optimal. Namun dalam beberapa tahun terakhir, beberapa negara telah menggalakkan penyediaan RTH sebagai penyaring udara bersih. Salah satunya Korea Selatan dimana RTH yang disediakan juga mampu mengurangi kemacetan dan meningkatkan perekonomian kota. Sedangkan di Indonesia, Kota Surabaya dikenal telah menggalakkan program RTH berupa taman aktif, namun masih tidak dimanfaatkan secara optimal oleh warga di Kota Surabaya. Sedangkan warga di Seoul dapat memanfaatkan taman kota sebagai sarana untuk merilekskan diri (karena fungsi tanaman yang mampu meberi ketenangan), bersosial dan berbudaya (sebagai fungsi ruang publik).

Kata Kunci: ruang terbuka hijau, sustainable city, Surabaya, Seoul

Diterbitkan
2019-11-04