Penentuan Batuan Alas dan Batuan Penyekat berdasarkan Metode Geolistrik Konfigurasi Dipole-Dipole pada Telaga Gesing, Pucanganom, Kabupaten Gunung Kidul

Kata Kunci: Batuan penyekat, Tuf, Telaga Gesing, Gunung Kidul, geolistrik

Abstrak

Keberadaan telaga di Karst Gunung Sewu cukup banyak dan beragam. Bentuk dan dimensi dolina salah satunya dapat dipengaruhi oleh batuan di sekitarnya. Penelitian ini akan fokus untuk mengidentifikasi batuan alas (penyekat) di Telaga Gesing, Pucanganom, Gunung Kidul berdasarkan data permukaan (geologi) dan data bawah permukaan (geolistrik) dengan menggunakan konfigurasi dipole-dipole. Survei geologi permukaan dilakukan dengan observasi detail singkapan di lapangan. Kajian geologi bawah permukaan dilakukan untuk mendelineasi lapisan batuan alas (penyekat) berdasarkan hasil penampang 2 D dari hasil prosesing menggunakan software Res 2 dinv. Hasil kajian lapangan berupa ditemukannya lapisan tuf di dasar Telaga Gesing yang memiliki arah perlapisan N 30o E / 8o. Hasil analisis petrografi menunjukkan kandungan gelas sebesar 73% sehingga bernama Vitric tuff. Analisis umur mendapatkan kisaran umur N 5 (Miosen Awal) yang secara stratigrafi regional dapat dikorelasikan dengan Formasi Semilir. Adanya tuf pada dasar telaga ini dapat diinterpretasikan sebagai batuan alas (penyekat) dasar telaga.   Kata kunci: Batuan penyekat, Tuf, Telaga Gesing, Gunung Kidul, geolistrik

Referensi

Tribun Jogja 2019. Dua Kabupaten Tetapkan Status Siaga Darurat Kekeringan diakses pada tanggal 30 Juli 2019.

Yosaphat, S. E. N. B. W. (2018). Interpretasi Struktur Bawah Permukaan menggunakan Metode Geolistrik Konfigurasi Schlumberger Di Daerah Karst Bribin I, Kecamatan Semanu, Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta. E-Journal Fisika, 7(1), 49-58.

Medcom.id 2019. 355 Telaga di Gunung Kidul Mengering diakses pada tanggal 30 Juli 2019.

Surono, B. T., & Sudarno, I. (1992). Peta Geologi Lembar Surakarta-Giritontro, Jawa. Puslitbang Geologi, Bandung.

Sadikin, A. (2013). Pemetaan Alur Sungai Bawah Permukaan Dengan Resistivitas Elektrik Di Daerah Gunungkidul. Jurnal Sumber Daya Air, 9(1), 13-24

Munandar, Y.K., Massora, M.R. and Fakhrudin, K.d., 2017. konfigurasi struktur geologi terhadap geometri akuifer airtanah dengan metode geolistrik schlumberger dan pole-dipole kecamatan gedangsari, kabupaten gunungkidul, diy. metode, 13, p.15.

Redita, D. (2017). Pemetaan Akuifer Airtanah Dan Perhitungan Neraca Air Pada Daerah Karst dengan Menggunakan Metode Geolistrik Schlumberger Di Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (Doctoral dissertation, UPN" VETERAN" YOGYAKARTA).

Kusumayudha, S., Zen, M., Notosiswoyo, S. et al. Fractal analysis of the Oyo River, cave systems, and topography of the Gunungsewu karst area, central Java, Indonesia. Hydrogeology Journal 8, 271–278 (2000). https://doi.org/10.1007/s100400050014

Waskita, R. S. A., & Wijayanti, H. K. (2020). STUDI PROVENANCE DAN ANALISIS GRANULOMETRI ENDAPAN PASIR DI DAERAH TAMBAKROMO, PONJONG, GUNUNG KIDUL, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA. Geoda, 1(1), 35-49.

Bonacci, O., 1990. Regionalization in kars regions. Pro- ceedings of the Ljubljana Symposium, IAHS Publ. no. 191, 1990.

Haryono, E., 2001. Nilai Hidrologis Bukit Kars. Prosiding Seminar Nasional Eko-Hidrolik, 28-29 Maret 2001, Jurusan Teknik Sipil , UGM.

Cahyadi, A. (2013). Tingkat Pengetahuan Masyarakat Terhadap Keberadaan dan Penyebab Kerusakansumberdaya Air Sungai Bawah Tanah di Kawasan Karst Gunungsewu. Geomedia: Majalah Ilmiah dan Informasi Kegeografian, 11(2).

Haryono, E.; Adji, T.N. dan Widyastuti, M. 2009. Environmental Problems Of Telaga (Doline Pond) in Gununsewu Karst, Java Indonesia. dalam White, W.B. 2009. Proceeding 15th International Congress of Speleology, Volume II. Texas: UIS.

Suryono, T. 2006. Pengelolaan Sumber Air Bawah Tanah Sungai Bribin. Gunung Sewu Indonesian Cave and Karst Journal, 2(1): 37-52.

Cahyadi, A. dan Hartoyo, F.A. 2011.Pemanfaatan Sistem Informasi Geografis (SIG) untuk Pemetaan Wilayah Imbuhan Airtanah dan Kerentanan Airtanah di Kawasan Karst (Studi Kasus di kecamatan paliyan dan Panggang Saptosari, Kabupaten Gunungkidul. Makalah dalam Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2011 (SNATI 2011) 17-18 Juni 2011, Universitas Islam Indonesia Yogyakarta.

Santosa, L.W. 2007. Kerusakan Telaga Dolin dan Faktor-Faktornya di Wilayah Perbukitan Karst Kabupaten Gunungkidul. Jurnal Kebencanaan Indonesia, 1(3): 176-193.

Cahyadi, A., Nurkholis, A., & Purnama, S. (2017). Evolusi Hidrogeokimia pada Mataair di Sistem Goa Pindul, Karangmojo, Kebupaten Gunungkidul.

Surono, Budi Toha, dan Sudarno, 1992. Peta Geologi Lembar Surakarta – Giritontro, Jawa, Skala 1;100.000. Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi, Bandung.

Kurniawan, D., & Tania, D. (2019). Studi Fasies Dan Stratigrafi Batuan Karbonat Formasi Wonosari Desa Ponjong, Kecamatan Ponjong, Kabupaten Gunungkidul, DIY. Jurnal Teknomineral, 1(1), 44-55.

Atmoko, D. D., Titisari, A. D., & Idrus, A. (2016). Mineralogi dan Geokimia Batugamping Merah Ponjong, Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta–Indonesia. RISET Geologi dan Pertambangan, 26(1), 55-67. DOI: http://dx.doi.org/10.14203/risetgeotam2016.v26.269

Na Yogatama, vendra Chista and Ustiawan, Arief Budiman and Julias, Reyhan Naufal (2017) KARAKTERISTIK BATUGAMPING FORMASI WONOSARI: DIAGENESIS DAN ROCK-TYPING. PROCEEDING, SEMINAR NASIONAL KEBUMIAN KE-10 PERAN PENELITIAN ILMU KEBUMIAN DALAM PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR DI INDONESIA 13 – 14 SEPTEMBER 2017; GRHA SABHA PRAMANA.

Hartono, H. G., Prakoso, T. W., Dalio, D. W., & Steven, A. (2017). Studi Awal Keberadaan Gunung Api Purba Tulakan-Ketro, Pacitan, Jawa Timur. ReTII. Retrieved from //journal.itny.ac.id/index.php/ReTII/article/view/267

Sumarso, T. I. (1975). Contribution to the Stratigraphy of the Jiwo Hills and Their Southern Surroundings (Central Java).

Rahardjo, W. Sukandarrumidi, dan Rosidi, HMD, 1995. Peta Geologi Lembar Yogyakarta, Jawa, skala, 1(100.000).

Smyth, H., Hall, R., Hamilton, J., & Kinny, P. (2005). East Java: Cenozoic basins, volcanoes and ancient basement.

Schmid, R. (1981). Descriptive nomenclature and classification of pyroclastic deposits and fragments. Geologische Rundschau, 70(2), 794-799.

Blow, W. H. (1969). Late Middle Eocene to Recent planktonic foraminiferal biostratigraphy. In Proceedings of the first international conference on planktonic microfossils (Vol. 1, pp. 199-422). EJ Brill Leiden.

Embry, A. F., & Klovan, J. E. (1971). A late Devonian reef tract on northeastern Banks Island, NWT. Bulletin of Canadian petroleum geology, 19(4), 730-781.

AL HUSSEIN FLOWERS, R. I. Z. Q. I. (2019). IDENTIFIKASI STRUKTUR GEOLOGI DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PENYEBARAN BATUAN FORMASI ANDESIT TUA–SENTOLO DI SUNGAI NITEN, GIRIPURWO, KULON PROGO. Angkasa: Jurnal Ilmiah Bidang Teknologi, 11(2), 152-163.

Zamroni, A. (2019). REKONSTRUKSI BIDANG GELINCIR LONGSOR DENGAN METODE GEOLISTRIK DI KAWASAN TAMAN NASIONAL TAIPINGSHAN, PROPINSI YILAN, TAIWAN. KURVATEK, 4(2), 11-18.

Diterbitkan
2020-10-28