Penerapan Metode Constructed Wetland dalam Upaya Pengelolaan Limbah Air Asam Tambang pada Penambangan Batubara , Berdasarkan Literatur Review

  • Andrawina Wina UPN Veteran Yogyakarta
  • Rika Ernawati Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta
  • Tedy Agung Cahyadi Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta
  • Waterman SB Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta
  • Nur Ali Amri Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta
Kata Kunci: Air Asam Tambang , Passive Treatment, Lahan Basah Buatan

Abstrak

Permasalahan penting yang sering terjadi akibat kegiatan open pit mining dari penambangan batubara adalah permasalahan air asam tambang. Air asam tambang terbentuk akibat adanya oksidasi dari mineral sulfida yang terekspos ke luar kemudian bercampur dengan air sehingga mengakibatkan air yang bersifat asam dan juga air asam tambang ini seringkali mengandung zat padat tersuspensi yang memiliki konsentrasi tinggi. Limbah pertambangan yang bersifat asam ini dapat menyebabkan korosi dan melarutkan logam-logam sehingga air yang dicemari bersifat racun dan dapat memusnahkan kehidupan akuatik. Penanganan air asam tambang  secara passive treatment dengan metode constructed wetland atau lahan basah buatan sering diterapkan untuk pengolahan air asam tambang di beebrapa perusahaan penambangan batubara. Dengan penerapan metode constructed wetland atau lahan basah dalam penanganan air asam tambang efektif dalam meningkatkan nilai pH dan menurunkan kadar logam berat terlarut.  Penelitian ini untuk mencari metode pengelolaan pada air asam tambang dengan menggunakan metode constructed wetland, maka dilakukan di-review kembali guna membantu proses pengelolaan pada air asam tambang dengan secara passive treatment dengan metode constructed wetland. Review dilakukan untuk membandingkan metode pengelolaan pada air asam tambang dengan metode constructed wetland serta mengetahui kelebihan dan kekurangan dari tanaman rawa yang digunakan dalam metode lahan basah buatan.

Referensi

[1] Arroyo P, Ansola G and de Luis E. 2010. Effectiveness of a full-scale constructed wetland for the removal of metals from domestic wastewater Water, Air, & Soil Pollution 210(1-4) 473-481.
[2] Aryanto, R. (2015). Kajian Pengelolaan Air Asam Tambang dengan menggunakan Metode Aerobic Wetland dan Pengaruhnya terhadap Baku Mutu Air pada Site Lati PT. Berau Coal (Doctoral dissertation, UPN “Veteran” Yogyakarta).
[3] Hengen, T. J., Squillace, M. K., O'Sullivan, A. D., & Stone, J. J. (2014). Life cycle assessment analysis of active and passive acid mine drainage treatment technologies. Resources, Conservation and Recycling, 86, 160-167.
[4] Kaur, L., Kasturi Gadgil, Satyawati Sharma. 2012. Role of pH in the Accumulation of Lead dan Nickel by Common Duckweed (lemna Minor). Int. J. of Bioassays. 191.
[5] Lo’pez, A., Lazaro N., Morales S., Marques A.M. 2002. Nickel Biosorption by Free dan Immobilized Cells of Pseudomonas flourescens: A Comparative Study. Water, Air, Soil pollution. 135(1-4): 157-172.
[6] Mardalena M, Faizal M and Napoleon A 2018 Metal of iron (Fe) and mangan (Mn) from waste water coal mining with fitoremediation techniques with using floating fern (Salvinia Natans), water lettuce (Pistia Stratiotes) and water-hyacinth (Eichornia Crassipes) BIOVALENTIA: Biological Research Journal 4(1).
[7] Munawar, A., Leitu, F. O., & Bustamam, H. (2011). Aquatic Plants for Acid Mine Drainage Remediation in Simulated Wetland Systems. Jurnal Natur Indonesia, 13(03), 244-249.
[8] Munawar, A .2007.Pemanfaatan sumber daya biologis lokal untuk pengendalian pasif air asam tambang: lahan basah buatan. JITL 7(1) hal : 31-42.
[9] Nyquist, J., & Greger, M. (2009). A field study of constructed wetlands for preventing and treating acid mine drainage. Ecological Engineering, 35(5), 630-642.
[10] Prabowo, H., Amran, A., & Arbain, A. (2019, August). Decreasing level of heavy metals Fe and Mn use the wetland method at coal open mining PT Bukit Asam South Sumatra Province. In IOP Conference Series: Earth and Environmental Science (Vol. 314, No. 1, p. 012023). IOP Publishing.
[11] Prihatini N S, Nirtha I and Iman M S. 2016. Role of Purun Tikus in vertical subsurface flow constructed wetland in treating manganese (Mn) from coal mine drainage TROPICAL WETLAND JOURNAL 2(1) 1-7
[12] Ratnaningsih RD, Indah Hartati, dan Laeli Kurniasari. 2010. Pemanfaatan eceng gondok dalam menurunkan COD, pH, bau, dan warna limbah cair tahu. [Skripsi]. Fakultas Teknik Universitas Wahid Hasyim Semarang.
[13] Risnawati, I dan T.P. Damanhuri. 2010. Penyisihan Logam pada Lindi Menggunakan Constructed Wetland (Metal Removal in Leacheate using Constructed Wetland). Environmental Engineering Department, Faculty of Civil and Environmental Engineering, Institut Teknologi Bandung.
[14] Rout, G.R and Sahoo, S. 2015. Role of Iron in Plant Growth and Metabolism. Review in Agricultural Science 3: 1-24.
[15] Sandrawati, Apong. 2012. Pengelolaan Air Asam Tambang Melalui Rawa Buatan Berbasis Bahan In Situ di Pertambangan Batubara (Studi Kasus di Site Pertambangan Sambarata, PT. Berau Coal, Kabupaten Berau, Provinsi Kalimantan Timur). Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor.
[16] Sandrawati, A., Darmawan, D., Suryaningtyas, D. T., & Djadjakirana, G. (2018). Potensi Pemanfaatan Tanaman Thypa sp dan Cyperus sp dalam Proses Remediasi Air Asam Tambang dengan Sistem Rawa Buatan. soilrens, 16(1).
[17] Sheoran, A. S. (2005). Performance of a natural wetland treating acid mine drainage in arid conditions. Mine Water and the Environment, 24(3), 150-154.
[18] Skousen J, A Rose, G Geidel, J Foreman, R Evans, and W Hellier. 1998. Handbook of Technologies for Avoidance and Remediation of AMD. The National Mine Land Reclamation Centre. West Virginia.
[19] Sucahyo, A. P. A., Bargawa, W. S., Nurcholis, M., & Cahyadi, T. D. (2018). Penerapan wetland untuk pengelolaan air asam tambang. Journal Technology of Civil, Electrical, Mechanical, Geology, Mining and Urban Design, Kurvatek, doi, 10.
[20] Watzlaf GR, Schroeder KT, Kleinman RLP, Kaires CL, and Nairn RW. 2004. The Passive Treatmet of Coal Mine Drainage. US Department of Energy, Pittsburg, USA.
[21] Yang J, and Ye Z. 2009. Metal Accumulation and Tolerance in Wetland Plants. Frontiers of Bilogy in China Journal. 4(3) : 282-288.
[22] Yunus, R., 2014. Fitoremediasi Pb dan As pads air asam tambang batbara dengan Eceng Gondok (Eichornia crassipes). [Disertasi]. Malang: Universitas Brawijaya.
[23] Yunus, R., & Prihatini, N. S. (2018). Fitoremediasi Fe dan Mn Air Asam Tambang Batubara dengan Eceng Gondok (Eichornia crassipes) dan Purun Tikus (Eleocharis dulcis) pada Sistem LBB di PT. JBG Kalimantan Selatan. Sainsmat: Jurnal Ilmiah Ilmu Pengetahuan Alam, 7(1), 73-85
[24] Zayed A., Gowthaman S., dan Terry N. 1998. Phytoaccumulation of Trace Elements by Wetland Plants: I. Duckweed. J. Environmental Quality. 27(3): 715-721.
Diterbitkan
2020-10-27