dan STUDI ZONA ALTERASI HIDROTHERMAL DAERAH SUMI DAN SEKITARNYA, KECAMATAN LAMBU, KABUPATEN BIMA PROPINSI NUSA TENGGARA BARAT

  • Habib Juhair Al Habib Teknik Geologi, Institut Teknologi Nasional Yogyakarta
Kata Kunci: Alterasi, Hidrotermal, Sumi, Bima

Abstrak

Daerah Sumi dan sekitarnya secara geologi terdapat batuan beku gunungapi yang merupakan produk dari gunungapi tua yang berumur miosen bawah. Umur gunungapi tersebut dinilai cukup dalam skala waktu geologi untuk membentuk alterasi hidrothermal.   Kehadiran batuan – batuan gunungapi yang membentuk struktur dike dan sill di lokasi penelitian menanadakan telah berlangsungnya proses vulkanisme. Proses vulkanisme umumnya sangat erat kaitanya dengan proses alterasi hidrotermal. Dengan demikian daerah Sumi sangat menarik untuk dikaji lebih lanjut mengenai keberadaan altrasi hidrotermal yang berkembang. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui zona altrasi yang berkembang pada lokasi penelitian. Metode yang digunakan berupa studi literatur, survey lapangan dan analisa petrografi untuk mengetahui mineral penyusunnya. Lokasi penelitian dapat disimpulkan bahwa LP 1 berasosiasi dengan  zona alterasi: prophylitic dengan batuan dinding andesite. Zona alterasi LP 2 berupa  zona alterasi phyllite dengan batuan dinding yang tidak diketahui. Zona alterasi LP 3 berupa zona outer prophylitic – argillic dengan batuan dinding  tidak diketahui. Zona altrasi LP 4 berupa  zona alterasi prophylitic dengan batuan dinding tidak diketahui.

Kata kunci: Altrasi, Hidrothermal, Sumi, Bima

Referensi

Bateman, A.M., 1981., Mineral Deposit 3rd edition, Jhon Wiley and Sons, New York
Browne, P.R.L., 1991, Hydrothermal Alteration and Geothermal Systems. The University of Auckland. Auckland
Corbett G., and Leach T., 1996. Southwest Pacific Rim Gold-Copper System: Structure, Alteration, and Mineralization.
Garwin, S., 2000 The Setting, Geometry and Timing of Intrusion-related Hydrothermal Systems in the Vicinity of the Batu Hijau porphyry copper-gold depo
Intan, F. S. (2016). DENGAN PEMILIHAN LOKASI SITUS MEGALITIK Geological Structures Huu Area in Relation to Choose Megalithic Site Location. 11–22.
Ratman Nana, Yasin Aswan 1978 Peta Geologi Lembar Komodo, Nusatenggara. Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi.
Reyes A. G., 1990, Petrology of Philippine geothermal systems and the application of altertion mineralogy to their assessment, Journal of Volcanology and Geothermal Research, vol. 43, hal 279-309.
Sukmana, dkk. 2008 Prospeksi Endapan Mangan di Kabupaten Bima, Propinsi Nusa Tenggara Barta. Pusat Sumber Daya Geologi
Sudradjat A., 1975, Penyelidikan Geologi Tinjau Daerah Sumbawa, 1 : 250.000.
Swara, G., No, V., & Haryadi, W. (2012). GEOLOGI DAERAH PELA DAN SEKITARNYA , KECAMATAN MONTA KABUPATEN BIMA Geologi Daerah Pela dan Sekitarnya. 6(1), 14–19.
Van Bemmelen, R., 1949, The Geology of Indonesia, v.IA, Martinus Nijhoff, The Hague, 792 hal.
White NC. Hedenquist JW. 1996. Epithermal gold deposits: styles, characteristics and exploration. SEG Newsletter 23:8-13
Diterbitkan
2020-10-27