Briket Biomassa Berbahan Dasar Serat TKKS Dengan Penambahan Serbuk Pinus dan Kanji pada Sistem Screw Ekstruder Terhadap Kekuatan

  • Nofriady Handra Institut Teknologi Padang
Kata Kunci: Biomassa, serat TKKS, drop test, briket

Abstrak

Tandan Kosong Kelapa Sawit merupakan salah satu limbah padat yang dihasilkan oleh industri kelapa sawit. Salah satu pemanfaatan TKKS adalah sebagai bahan baku pembuatan briket alternatif untuk mengatasi ketergantungan terhadap energi fosil. Pada penelitian ini, pemanfaatan limbah alam serat tandan kosong kelapa sawit dan kulit batang pinus yang diolah menjadi serbuk sebagai bahan tambah, merupakan suatu inovasi untuk mendapatkan luaran briket biomassa terhadap ketangguhan dan kualitas penyalaan. Penambahan sejumlah serbuk kulit pinus sebagai fungsi bahan tambah untuk melihat kualitas pembakaran. Dalam proses pembuatan biobriket dibutuhkan bahan perekat agar briket tidak mudah hancur sebesar 15% dan komposisi serbuk 10%, 15%, dan 20%. Pengujian yang dilakukan terhadap sampel adalah drop test menurut standar ASTM D 440-86 R02, dan uji penyalaan sehingga mendapatkan kadar abu yang dihasilkan dari proses pembakaran. Hasil menunjukkan bahwa, pada komposisi 20/15% menghasilkan kualitas penyalaan api pada briket lebih besar volumenya jika dibandingkan dengan penyalaan api briket pada komposisi 10/15% dan 15/15%, serta menghasilkan abu pembakaran yang lebih halus dan merata. Disisi lain, pada komposisi ini juga, presentase serat briket yang lepas/rusak saat pengujian drop test hanya 0.09%.

Referensi

[1] Afrizal V. dan Didin S. Penggunaan Biobriket Sebagai Bahan Bakar Alternatif Dalam Pengeringan Karet Alam. Warta Perkaretan, 2013; Vol. 32(2): 65-73.
[2] Singh, G. S., S. Manoherai, dan T. S. Toh. United Plantations Approach to Oil Palm Mill by Product Management and Utilization. Teknologi pengolahan kelapa sawit dan produk turunannya, 1990; Medan.
[3] Syukri M. Nur dan Jusri. J. Biomassa Bahan Baku dan Teknologi Konversi Untuk Energi Terbarukan, September. PT. Insan Fajar Mandiri Nusantara, 2014.
[4] Dahlian, E, dan Hartono. Komponen Kimia Terpentin dari Getah Tusam (Pinus Merkusii) Asal Kalimantan Barat. 1997; Info Hasil Hutan.
[5] Yuliarni. Kualitas Papan Partikel Tandan Kosong Sawit (elais guineensis jacq) Menggunakan Perekat Lukuida dengan Penambahan Resorsinol. Bogor IPB. 2012.
[6] Nofriady H, Anwar K, Gunawarman, Santosa. Effect of Binder on EFB Bio-briquettes of Fuel Calorific Value. International Journal on Advanced Science Engineering Information Technology. 2018; Vol. 8 No. 4: 1071-1076.
[7] Hijrah P. P, Luqman H., Yebi Y., dan Dianty A. K. Studi Kualitas Briket dari Tandan Kosong Kelapa Sawit dengan Perekat Limbah Nasi. Jurnal Sains dan Teknologi Lingkungan. 2013; Vol. 5 No. 1: 27-35.
[8] Nofriady H, Anwar K, Gunawarman, Santosa. Pengaruh Ukuran Partikel Bio-briket TKKS Terhadap Nilai Kalor. Jurnal Teknik Mesin. 2017; Vol. 7 No. 1: 56-62.
[9] Maryono, Sudding, Rahmawati. Pembuatan dan Analisis Mutu Briket Arang Tempurung Kelapa ditinjau dari Kadar Kanji. Jurnal Chemical, 2013; Vol. 14 No. 1, 74-83.
[10] Nofriady H, Anwar K, Gunawarman, Santosa. Effect of Heating Temperature on Quality of Bio-briquette Empty Fruit Bunch Fiber. International Journal of Advances in Applied Sciences, 2020; Vol. 9 No. 3: 192-200.
Diterbitkan
2020-10-27