Valuasi Lingkungan Embung Julantoro Kabupaten Bantul

  • Puput Wahyu Budiman Research and Development Agency of East Kalimantan
Kata Kunci: embung julantoro; contingent valuation method; willingness to pay; market based valuation method

Abstrak

Embung merupakan prasarana sumber daya air yang penting dan berfungsi sebagai cadangan air dan habitat berbagai jenis biota air tawar. Terjadi perubahan guna lahan di sekitar kawasan Embung Julantoro mengakibatkan terjadinya sedimentasi dan pencemaran embung yang menurunkan fungsi embung sebagai sarana penyimpan air baku dan konservasi sumber daya air serta menngancam keberlanjutan embung Julantoro. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui valuasi jasa ekosistem embung Julantoro melalui perhitungan valuasi ekonomi embung dengan skenario jasa budidaya perikanan dan pariwisata sehingga nilai yang didapatkan menjadi dasar kebijakan untuk meningkatkan kualitas jasa ekosistem embung julantoro. Penelitian ini menggunakan dua pendekatan yaitu Market Based Valuation Method untuk menghitung nilai jasa ekosistem budidaya perikanan dan Contingent Valuation Method untuk menghitung nilai jasa ekosistem rekreasi dengan analisis Willingness To Pay (WTP). Hasil penelitian ini adalah nilai jasa ekosistem budidaya perikanan air tawar sebesar  Rp. 938.001.330, kemudian nilai jasa ekosistem rekreasi sebesar Rp. 59.272.835.242 dengan nilai mean WTP sebesar 7.721,52 sehingga total economic value yaitu sebesar Rp. 60.210.836.572,- dengan nilai manfaat yang terbesar dari jasa ekosistem rekreasi. Nilai jasa ekosistem rekreasi yang begitu besar mengindikasikan embung Julantoro berpotensi untuk dikembang menjadi salah satu tempat rekreasi karena memberikan manfaat ekonomi yang besar.

Referensi

[1] Melisa, Dita&Hutagalung B. Perencanaan Irigasi Di Desa Seifulu Simeulue Tengah Nanggroe Aceh Darussalam. Jurnal Teknik Sipil USU. 2013;Vol.2(1):1–10.
[2] Xiangmei M, Leping T, Chen Y, Lifeng W. Forecast Of Annual Water Consumption in 31 Regions Of China Considering GDP and Population. Journal of Sustainable Production and Consumption. 2021;Vol. 27:713–36.
[3] Chang YJ, Zhu D. Water Security Of The Megacities in The Yangtze River Basin: Comparative Assessment and Policy Implications. Journal of Cleaner Production. 2021;Vol. 290:125812.
[4] Priyonugroho A. Analisis Kebutuhan Air Irigasi ( Studi Kasus Pada Daerah Irigasi Sungai Air Keban Daerah Kabupaten Empat Lawang ). Jurnal Teknik Sipil dan Lingkungan. 2014; Vol.2(3):457–70.
[5] Apriliani AN, Aris A, Sari AF, Saputr D, Imam K, Kurnia F, et al. Pengembangan Wisata Embung Gunung Panggung Kesejahteraan Masyarakat Desa Tambakromo. Jurnal ABDI. 2021;Vol. 3(1):53–65.
[6] Aji FB. Embung Julantoro, Ruang Publik Ramah Lingkungan . panggungharjo.desa.id. 2018 [dikutip 1 Oktober 2020]. Tersedia pada: https://www.panggungharjo.desa.id/embung-desa-julantoro-ruang-publik-ramah-lingkungan/
[7] Lw CMI, Merit AIN. Identifikasi Sumber Pencemar dan Tingkat Pencemaran Air Di Danau Batur Kabupaten Bangli. Ecotrophic Journal of Environmental Science. 2015;Vol. 6(1):37–43.
[8] Suryani B. Sawah Tiga Kecamatan di Bantul Susut Tercepat [Internet]. https://jogjapolitan.harianjogja.com/. 2014 [dikutip 1 Oktober 2020]. Tersedia pada: https://jogjapolitan.harianjogja.com/read/2014/01/14/511/481701/sawah-tiga-kecamatan-di-bantul-susut-tercepat
[9] Arista SA, Saptutyningsih E. Estimation of Willingness to Pay for Development and Preservation of Liwa Botanical Garden Indonesia. Journal of Economics Research and Social Sciences. 2020;Vol. 4(2):118–28.
[10] Arkema KK, Verutes GM, Wood SA, Clarke-Samuels C, Rosado S, Canto M, et al. Embedding Ecosystem Services in Coastal Planning Leads to Better Outcomes for People and Nature. Proceedings of the National Academy of Sciences of The United States of America 2015; Vol.112(24):7390–5.
[11] Cook D, Malinauskaite L, Davíðsdóttir B, Ögmundardóttir H. A Contingent Valuation Approach to Estimating The Recreational Value of Commercial Whale Watching – The Case Study Of Faxaflói Bay, Iceland. Journal of Tourism Management Perspectives. 2020;Vol.36 (September):100754.
[12] Zvobgo L. Consumer Ability And Willingness to Pay More for Continuous Municipal Water Supply In Chitungwiza. Journal of Sustainable Water Resources Management. 2021;Vol.7(2):23.
13. Bhattarai K. Consumers’ Willingness to Pay for Organic Vegetables: Empirical Evidence From Nepal. Journal of Economics and Sociology. 2019;Vol. 12(3):132–46.
14. Musa F, Fozi NM, Hamdan DDM. Coastal Communities’ Willingness to Pay for Mangrove Ecotourism in Marudu Bay, Sabah, Malaysia. Journal of Sustainability Science and Management. 2020;Vol. 15(4):130–40.
15. Tejada J, Punzalan J. On the misuse of Slovin’s formula. Philipp Stat. 2012;61(1):129–36.
16. Piet GJ, van Overzee HMJ, Miller DCM, Gelabert ER. Indicators of The ‘Wild Seafood’ Provisioning Ecosystem Service Based on The Surplus Production of Commercial Fish Stocks. Journal of Ecological Indicators . 2017;Vol. 72:194–202.
17. Broszeit S, Beaumont NJ, Hooper TL, Somerfield PJ, Austen MC. Developing Conceptual Models That Link Multiple Ecosystem Services To Ecological Research to Aid Management And Policy, The UK Marine Example. Journal of Marine Pollution Bulletin. 2019;Vol.141(September 2017):236–43.
18. Jala, Nandagiri L. Evaluation of Economic Value of Pilikula Lake Using Travel Cost and Contingent Valuation Methods. Journal of Aquatic Procedia. 2015;Vol.4(Icwrcoe):1315–21.
19. Lee CY, Heo H. Estimating Willingness To Pay For Renewable Energy In South Korea Using The Contingent Valuation Method. Journal of Energy Policy. 2016;Vol. 94:150–156.
Diterbitkan
2021-11-15