KAJIAN PENGENDALIAN AIR ASAM TAMBANG PADA TAMBANG BATUBARA PT. CARITAS ENERGI INDONESIA DESA LADANG PANJANG KABUPATEN SAROLANGUN PROVINSI JAMBI

  • Dery Armiansyah ITNY
Kata Kunci: Air Asam Tambang, Baku Mutu Lingkungan Hidup, Pengapuran

Abstrak

PT. Caritas Energi Indonesia melakukan penambangan batubara menggunakan sistem tambang terbuka sehingga aktivitas penambangannya berhubungan langsung dengan udara luar. Permasalahan terletak pada air asam tambang terutama di fokuskan pada area pit tambangkarena paling dekat dengan pemukiman sekitar, pada PT. Caritas Energi Indonesia memiliki Debit air di lapangan diketahui dengan melihat staf level, kemudian di dapatkan 26,55 m3/jam settling pondberasal dari dasar sump pit 5 dengan luas 1,3 hektar air asam tambang tersebut juga harus di netralkan agar sesuai dengan baku mutu supaya tidak berefek buruk ke lingkungan sekitar. Air asam tambang (AAT) atau acid mine drainage (AMD) acid rock drainage (ARD) didefinisikan sebagai air asam tambang yang telah tercemari oleh proses oksidasi mineral-mineral sulfida yang terdapat pada batuan sebagai akibat kegiatan eksplorasi atau kegiatan eksploitasi bahan tambang sehingga menghasilkan air dengan kondisi asam (pH kurang dari 7). Air asam tambang terbentuk dari proses oksidasi mineral disertai adanya air, dengan demikian 3 komponen utama yang menyebabkan terbentuknya air asam tambang, yaitu : mineral sulfida, air, oksigen. Berdasarkan analisis air asam tambang sebelum di olah pada pit tambang pada daerah penelitian kondisi air memiliki pH outlet rata-rata selama 7 bulan belum mencapai baku mutu untuk itu perlu adanya koreksi agar pH air setabil dengan melihat atau mengatur ulang proses pengapuran. Dari hasil pengujian 1 liter air asam tambang dengan pH awal 5 diberikan kapur dengan dosis 0,5 gr maka nilai pH air asam menjadi 7 dan nilai ini sudah termasuk baku mutu lingkungan. Pengapuran dilakukan selama 120 menit sekali, jadi 1 hari dilakukan 2 kali pengapuran. Jumlah kapur yang digunakan dalam sekali pengapuran 360 kg sehingga dalam sehari dibutuhkan 1440 kg kapur atau 29 karung. Jadi untuk menetralkan seluruh air asam tambang yang berasal dari sump pit dibutuhkan waktu 21 hari dengan 30.240 kg kapur atau 605 karung.

Kata kunci : Air Asam Tambang, Baku Mutu Lingkungan Hidup, Pengapuran

Referensi

Bouwer, H. 1978, Groundwater Hydrology : Enviromental Engineering Series, Penerbit McGraw-Hill College, New York.
Effendi, H. 2003, Kualitas Air Bagi Pengolahan Sumber Daya dan Lingkungan Perairan, Penerbit Kanisius, Yogyakarta.
Hadiyan, 1994. Diklat Kuliah : Pencemaran Air, Jurusan Teknik Pertambangan Falkutas Teknologi Mineral UPN “Veteran”, Yogyakarta.
Mizwar, A. 2009, Dampak Pencemaran Air Asam Tambang Terhadap Lingkungan, Teknik Lingkungan Universitas Lambung Mangkurat, Banjarbaru.
Achmad R. 2004. Kimia Lingkungan. Edisi I. Yogyakarta. Andi Offset. Halaman 15-16
Swittoku. 2013. Artikel “ Persyaratan Kualitas Air Bersih, PT Rineka Cipta, Jakarta.
Sutrisno. T. 2004, Teknologi Penyediaan Air Bersih, PT Rineka Cipta, Jakarta
……………, Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No. 113 Tahun 2003 tentang Baku Mutu Air Limbah Bagi Usaha Atau Kegiatan Pertambangan Batubara, Sekretariat Negara, Jakarta.
……………, http://green.kompasiana.com/limbah/bahaya-air-asamtambang.html, 11 April 2017.
……………, 2019, Proses Penetralan Air Asam Tambang. PT. Caritas Energi Indonesia
Kecamatan Sarolangun, Kabupaten Sarolangun, Provinsi Jambi.
……………, https://www.kompas.com/skola/read/2020/10/27/184202469/siklus-hidrologi-jenis-dan-komponen-pembentuknya?nomgid=0&page=all
……………, https://jambi.bps.go.id/indicator/12/965/1/penduduk-kabupaten-sarolangun.html
……………, https://jambi.bps.go.id/indicator/12/965/1/penduduk-kabupaten- sarolangun.html
……………, https://www.mapurna.id/files/SK_Permenkes_492_2010.pdf
……………, website : Jurnal.ftumj.ac.id/index.php/jurtek
……………,https://baristandsamarinda.kemenperin.go.id/download/PerMenKes416(1990)-Syarat&Pengawasan_Kualitas_Air.pdf
Diterbitkan
2021-11-09