Karakterisasi dan Potensi Pasir Besi Formasi Kabuh Daerah Mlale, Kecamatan Jenar, Kabupaten Sragen, Provinsi Jawa Tengah

Kata Kunci: kabuh, mlale, pasir besi, hematite

Abstrak

Karakterisasi dan potensi endapan pasir pada Formasi Kabuh di Daerah Mlale dilakukan karena ditemukan endapan pasir berwarna hitam keabu-abuan dengan sifat magnetik yang diinterpretasikan sebagai pasir besi. Tujuan penelitian untuk mengetahui karakteristik dan potensi endapan pasir besi pada daerah penelitian. Metode penelitian yang digunakan berupa pengamatan rinci, pengambilan sampel batuan, kegiatan laboratorium untuk analisis petrologi dan geokimia XRF, serta kegiatan studio untuk interpretasi data primer maupun sekunder. Kondisi geologi lokasi penelitian menunjukkan endapan pasir setebal 1 – 3 meter dengan pelamparan + 20 meter berwarna abu-abu kehitaman. Analisis petrologi menunjukkan ukuran butir dari pasir halus – pasir kasar dengan bentuk membulat tanggung – menyudut. Dominasi mineral opak secara megaskopis 66% dan mikroskopis 23%. Endapan pasir diinterpretasikan sebagai endapan placer alluvial bersumber dari Formasi Nglanggran dan Formasi Kebobutak dari Zona Pegunungan Selatan, serta Anggota Banyak Formasi Kalibeng dan Formasi Pucangan dari Zona Kendeng. Faktor pengkayaan yang menunjang berupa batuan asal yang mengandung mineral magnetik dan topografi cekungan, namun faktor penghancuran belum berkembang dengan baik. Analisis geokimia XRF menunjukkan kadar Fe 4,41% dan kadar hematite (Fe2O3) 7,71%. Kadar tersebut belum memenuhi batasan pengolahan dan pemurnian tambang mineral logam di dalam negeri. Peningkatan nilai dapat dilakukan dengan penyaringan dan separasi.

 

Referensi

[1] Anonim. Peta Rupa Bumi Indonesia Lembar Gesi: 1508-413 skala 1:25.000. Bakosurtanal Edisi 1, 2001.
[2] Datun M, Sukandarrumidi, Hermanto B, Suwarna N. Peta Geologi Lembar Ngawi, Jawa; Second Edition. Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi. 1996.
[3] Hall, R. Late Jurassic – Cenozoic Reconstruction of The Indonesian Region and The Indian Ocean. Tectonophysic. 2012: 570-571, pp. 1-41.
[4] Juharni.Karakteristik Pasir Besi di Pantai Marina Kabupaten Bantaeng. Skripsi. Makassar:Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar; 2016.
[5] Kusuma, R. Analisis Struktur Kristal dan Sifat Magnetik Pasir Besi Sungai Bengawan Solo Kecamatan Trucuk Kabupaten Bojonegoro. Program Studi Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sebelas Maret. Solo. 2017.
[6] Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral. No. 25-2018. Peratutan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia tentang Pengusahaan Pertambangan Mineral dan Batubara. Jakarta; 2018.
[7] Pettijohn, F.J. Sedimentary Rocks. New York: Harper & Row Publication, 1975.
[8] Prabowo, H. Bijih Besi. Sumatera Barat: Jurusan Teknik Pertambangan Fakultas Teknik Universitas Negeri Padang. 2011.
[9] Surono, Toha B, Sudarno, I. Peta Geologi Lembar Surakarta – Giritontro. Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi. 1992.
[10] van Bemmelen, R.W. The Geology Of Indonesia, Vol. 1A (General Geology Of Indonesia). The Hauge: Government Printing Office. 1949: 545-657.
Diterbitkan
2021-11-09